Lompat ke isi

Dono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Templat:Infobox artis indonesia

Drs. H. Wahyu Sardono, M.S. atau lebih dikenal dengan sebutan Dono Warkop (30 September 1951 – 30 Desember 2001), adalah aktor dan pelawak Indonesia yang merupakan salah satu personel dari kelompok lawak Warkop. Ia membintangi beberapa judul film komedi pada era 1970, 1980, dan 1990-an. Ia meninggal akibat kanker paru-paru.[1]

Biografi

Lahir dan dibesarkan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah. Ketika masa SMA harus naik sepeda puluhan kilometer ke Solo.[2]

Ketika kuliah di Universitas Indonesia, Jakarta, Dono bekerja di bagian redaksi surat kabar, antara lain di Tribun dan Salemba, terutama sebagai karikaturis. Kedua media cetak itu berhenti terbit pada tahun 1974.[3] Kemudian Dono bergabung dengan kelompok lawak Warung Kopi Prambors yang didirikan setahun sebelumnya.[3] Dono bersama Kasino, Indro, dan Nanu mengisi acara Warung Kopi Prambors yang bergaya obrolan warung kopi di radio swasta Prambors.[3]

Ketika masih menjadi mahasiswa, Dono merupakan anggota Kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) bersama Kasino dan Nanu.[4] Oleh karena itu, film-film Warkop DKI banyak memperlihatkan aktivitas mereka sebagai pecinta alam. Selain itu, Dono juga sempat menjadi asisten dosen Prof. Selo Soemardjan dan Ia kerap menjadi asisten untuk menangani kuliah kelompok bersama dengan Paulus Wirutomo. Beberapa kali juga menjadi pemateri dalam kuliah umum jika Prof. Selo Soemardjan berhalangan hadir. Hal ini dapat dikatakan Dono merupakan sosok mahasiswa yang cerdas dalam menggeluti bidang sosiologi, karena tak semua mahasiswa bisa menjadi asisten Prof. Selo Soemardjan kala itu.[5]

Kemudian saat mahasiswa juga Dono menemukan kekasih hatinya yaitu Titi Kusumawardhani, mereka berdua bertemu saat masa perploncoan di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UI. Bahkan jauh sebelum saat Dono duduk di bangku SMP keluarganya pernah bermain Jailangkung dan menanyakan siapa jodoh Dono. Permainan boneka mistis tersebut menyebutkan nama jodoh dono Titi Kusumawardhani dari Madiun. Dan ternyata saat masa dewasa Dono juga menemukan kekasih hatinya persis seperti yang dikatakan jailangkung tersebut.[6]

Film Warkop

Kebanyakan film Warkop tidak dapat diedarkan secara internasional karena masalah pelanggaran hak cipta, yaitu digunakannya musik karya komponis Henry Mancini tanpa izin atau tanpa mencantumkan namanya dalam film.

Pembuatan dan peredaran film setahun dua kali diperuntukkan masa edar bioskop-bioskop utama di Indonesia dengan masa tayang awal bertepatan dengan libur Hari Raya Idul Fitri dan malam pergantian tahun.[7]

  1. Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi
  2. Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik, Zainal Abidin dan M. Pandji Anom
  3. GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa dan Itje Trisnawati
  4. Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi dan Dorman Borisman
  5. Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz, Dorman Borisman dan A. Hamid Arief
  6. IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Bokir
  7. Setan Kredit (1982) bersama Minati Atmanegara, Nasir dan Alicia Djohar
  8. Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan M. Pandji Anom
  9. Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar dan Pietrajaya Burnama
  10. Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
  11. Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
  12. Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Aminah Cendrakasih
  13. Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us.
  14. Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Lia Warokka, Leily Sagita dan Kaharuddin Syah.
  15. Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Advent Bangun
  16. Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
  17. Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami dan Wolly Sutinah
  18. Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
  19. Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle dan Timbul
  20. Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok dan Didik Mangkuprojo
  21. Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman dan Nia Zulkarnaen
  22. Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin, Suyadi dan Sherly Malinton
  23. Godain Kita Dong (1989) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah dan Tarsan
  24. Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley, Pak Tile dan Eva Arnaz
  25. Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin dan Sally Marcellina
  26. Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fortunella dan Hengky Solaiman
  27. Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton
  28. Bisa Naik Bisa Turun (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella, Fritz G. Schadt dan Gitty Srinita
  29. Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
  30. Salah Masuk (1992) bersama Fortunella, Gitty Srinita, Tarida Gloria dan Angel Ibrahim
  31. Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
  32. Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
  33. Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita dan HIM Damsyik
  34. Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile dan Taffana Dewi

Pendidikan

Karier

  • Ketua OSIS SMA Negeri 3 Surakarta
  • Penyiar Radio Prambors (1974–1980).
  • Asisten Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia.
  • Dosen Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Indonesia.

Referensi

  1. ^ Eka Prawira, Aditya (2016-09-17). "Sakit yang duderita dono dan kasino sebelum berpulang". liputan 6. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  2. ^ "Bukan Solo, Ini Sebenarnya Daerah Asal Dono". Republika Online. Diakses tanggal 2018-08-24. 
  3. ^ a b c "Wahjoe Sardono". Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-05. Diakses tanggal 2013-10-30. 
  4. ^ Badil, Rudi (2010). Warkop: main-main jadi bukan main. Kepustakaan Populer Gramedia. 
  5. ^ Tri Hanggoro, Hendaru (2020-07-24). "Dono Mahasiswa Kritis". Historia. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  6. ^ Isnaeni, Hendri F. (2020-07-23). "Jodoh dono ditunjukkan jailangkung". Historia. Diakses tanggal 2021-06-27. 
  7. ^ Informasi dari CV. Kalimantan Jaya Film (distributor film wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang mengedarkan film-film Warkop DKI masa itu) dan PT Sakalo sebagai pemutar awal film-film Warkop DKI di jaringan bioskop yang dikelola di wilayah Kalimantan Timur.

[Solo, Ini Sebenarnya Asal Daerah Dono|publisher=Republika|accessdate=2018-08-24]

Pranala luar

  • (Inggris) Filmografi di Internet Movie Database (IMDB)