Olahraga elektronik
Olahraga elektronik (bahasa Inggris: electronic sports, e-sports, esports) merupakan suatu istilah untuk kompetisi permainan video pemain jamak, umumnya antara para pemain profesional. Aliran permainan video yang biasanya dihubungkan dengan olahraga elektronik adalah aliran strategi waktu-nyata, perkelahian, tembak-menembak orang-pertama, dan arena pertarungan daring multipemain. Turnamen seperti The International Dota 2 Championships, League of Legends World Championship, Battle.net World Championship Series, Evolution Championship Series, Intel Extreme Masters, menampilkan siaran langsung serta hadiah tunai pada para pemainnya.[2]
Meski kompetisi teroganisasi telah lama menjadi bagian dari budaya permainan video, kompetisi ini telah mengalami peningkatan besar dalam popularitas dari akhir dekade 2000-an dan awal 2010-an. Jika kompetisi di dekade 2000-an kebanyakan diikuti oleh para pemain amatir, pengadaan kompetisi profesional dan meningkatnya pemirsa saat ini mendukung munculnya banyak pemain dan tim profesional secara signifikan, dan banyak pengembang permainan video saat ini membangun permainan dengan corak untuk memfasilitasi kompetisi tersebut.[3]
Jenis
Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) atau arena pertarungan daring multipemain
MOBA merupakan jenis olahraga elektronik yang bertujuan untuk menghancurkan objek utama milik lawan untuk memenangkan pertandingan. Pertandingan dilakukan secara tim, di mana satu tim biasanya terdiri dari lima orang.[4] Para anggota dari tim tersebut memiliki tugas masing-masing, seperti penyerang (assassin), menyerang jarak dekat (fighter), penyerang jarak jauh (marksman), dan ada yang fokus terhadap pertahanan.[5]
Beberapa contoh dari permainan yang berjenis Multiplayer Online Battle Arena (MOBA), di antaranya:
- Dota 2, adalah pertainan yang memiliki tujuan untuk mempertahankan bangunan yang disebut ancient, namun di sisi lain ada tim yang harus menghancurkan bangunan tersebut. Dota merupakan singkatan dari Defense of the Ancients 2, permainan ini dirilis oleh Valve pada Juli 2013. Permainan ini dimainkan secara tim, kelompok pertama dinamakan dire selama lima orang, dan kelompok kedua dinamakan radiant juga selama lima orang. Dota 2 termasuk ke dalam contoh olahraga elektronik, karena di dalamnya mengandung strategi untuk memenangkan permainan tersebut. Turnamen Dota 2 pada The International tahun 2019 memberikan hadian US$34 juta atau sekitar Rp489 miliar kepada tim yang memenangkan permainan tersebut.[6]
- Mobile legends, merupakan permainan jenis MOBA yang dirilis oleh perusahaan Moontoon. Permainan ini dimainkan secara berkelompok, dengan aturan satu kelompok terdiri dari lima orang.[7] Dlam turnamen esport tahun 2020, permainan Mobile Legends menjadi permainan terfavorit untuk katergor MOBA se-Asia Tenggara.[8]
- League of Legends, permainan ini lahir tahun 2008 oleh Riot. Turnamen pertama League of Legends muncul tahun 2010 yang diinisiasi oleh para penggemar permainan tersebut.[9]
Third Person Shooter (TPS) atau tembak menembak sudu pandang orang ketiga
Third Person Shooter adalah jenis permainan yang menyajikan karakter utama pada layar, baik secara utuh atau sebagai saja (contohnya dari bagian tubuh pinggang ke atas). Para pemain menjadi pemain ketiga, karena cerita yang dibangun berasal dari belakang karakter.[10]
First Person Shooter (FPS) atau tembak menembak sudut pandang orang pertama
First Person Shooter (FPS) merupakan salah satu jenis permainan yang menggunakan sudut pandang orang pertama, yang menjadikan pemain pertama sebagai karakter utama dalam permainan yang membawa alat tempur, seperti senjata api, pisau, granat dan sebagainya.[11]
Battle Royale
Salah satu genre terbaru di esports adalah battle royale. Game ini cukup unik karena kalian tidak cuma melawan 5 pemain tapi bisa 100 orang sekaligus. Battle royale memadukan ketegangan FPS dengan sensasi battle royale dengan lingkup area tanding sangat luas.
Kalian bisa bermain solo atau sendiri, bisa juga berdua atau dengan tim berisi 4 orang melawan puluhan tim lainnya. Tujuan dari game ini adalah jadi orang terakhir yang bertahan hidup. Namun, dalam sistem turnamen, poin kill juga diperhitungkan.
Contoh game Battle Royale populer seperti: PUBG PC/Mobile, Free Fire, Apex Legends.
Racing & Sports
Seperti namanya, game ini mengangkat tema olahraga konvensional seperti balap motor, sepakbola atau basket menjadi kompetisi elektronik. Genre ini juga mulai berkembang bahkan punya sistem layaknya olahraga di dunia nyata dimana pemain direkrut untuk mewakili organisasi olahraga yang sudah ada.
Ada beberapa format pertandingan dalam game racing dan sports. Ada turnamen yang main 1v1, 2v2 dan 3v3. Di esports olahraga lainnya seperti balap mobile atau marathon sepeda, peralatan yang digunakan bisa berupa mesin simulasi agar sensasi pertandingan lebih nyata.
Contoh game racing & sports yang dipertandingkan misalnya: MotoGP, F1, PES, FIFA
Auto Battler
Awalnya game ini diperuntukan untuk main casual atau santai, namun antusias gamer yang cukup tinggi membuat genre auto battler cukup menarik dijadikan esports. Meski ketergantungan akan gacha atau keberuntungan cukup tinggi di game ini, ada faktor strategi yang membuat genre auto battler layak dianggap sebagai kompetisi skill, terutama kemampuan gamer berpikir dan menentukan bidak-bidak terbaik.
Game ini ibarat catur elektronik namun dengan gameplay berbeda dari catur konvensional. Pemain biasanya akan melawan lebih dari 1 orang namun dengan menggunakan komposisi bidak yang sama. Tiap bidak punya kemampuan tertentu dan bisa membentuk sinergi yang memberi efek kekuatan unik.
Contoh game auto battler adalah: Magic Chess, Chess Rush, Dota Underlords
Real Time Strategy (RTS)
Salah satu genre esports paling lawas dan masih menarik diikuti adalah RTS. Game RTS mengharuskan kalian membentuk satu struktur kekuatan untuk mempertahankan koloni dan menginvasi kekuatan lain.
Aspek strategi dan kejelian gamer jadi faktor penting di game ini karena ada banyak unit yang bisa digunakan. Nuansa permainan RTS ibarat menjadi jendral sebuah pertempuran dan harus memberikan perintah kepada banyak divisi untuk memenangkan pertempuran.
Beberapa contoh game RTS adalah: Starcraft, Warcraft, Command & Conquer
Fighting Games
Game fighting juga banyak digemari karena menawarkan ketegangan dan aksi yang sangat seru. Pemain akan diadu dengan pemain lain dalam kompetisi untuk menentukan satu juara diakhir turnamen.
Ada banyak titel game fighting yang seru, para pemain harus mengetahui mekanik setiap karakter pilihan dan kombinasi serangan untuk mengalahkan musuhnya.
Game seperti Tekken, Mortal Kombal, Marvel vs Capcom, Super Smash Bros adalah beberapa titel game fighting yang ramai dipertandingkan.
Referensi
- ^ Paragian, Yasser (2016). "Melihat Kembali Sejarah Dota 2 The International dari Tahun ke Tahun". Metaco. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Gaudiosi, John (2012). "Team Evil Geniuses Manager Anna Prosser Believes More Female Gamers Will Turn Pro". Forbes. Diakses tanggal 8 Oct 2013.
- ^ Gaudiosi, John (2012). "Taipei Assassins Manager Erica Tseng Talks Growth Of Female Gamers In League Of Legends". Forbes. Diakses tanggal 8 Oct 2013.
- ^ Rifki, Billy (2021). "Esports ID | Apa Itu Esports: Mengenal Genre & Variasi Game di Esports". esports.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Widianto, Mochammad Haldi (2019). "Nuansa Game MOBA". Binus. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Aksara, Dika (2021). "Big Alpha - Dota 2: Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu". Big Alpha (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Wicaksana, Teguh (2021). "Alasan Kenapa Mobile Legends Sangat Populer di Wilayah Asia Tenggara - Semua Halaman - Grid Games". games.grid.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Andriani, Dewi (2020). "Mobile Legend jadi eSport Terfavorit di Asia Tenggara, Ini Pencapaiannya | Teknologi". Bisnis.com. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ AMALIA, ELLAVIE ICHLASA (2020). "Rahasia Di Balik Kesuksesan Riot Games dengan League of Legends | Hybrid". hybrid.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Anom (2021). "Rekomendasi Game Third Person Terbaik di PC Untuk Kamu Mainkan". Urbandigital. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ Irwandi, Praja; Erlansari, Aan; Effendi, Rusdi (2016). "PERANCANGAN GAME FIRST PERSON SHOOTER (FPS) "BOAR HUNTER" BERBASIS VIRTUAL REALITY". Ejournal Unib. hlm. 70.