Lompat ke isi

Fibrotoraks

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Fibrotoraks adalah kondisi medis yang ditandai dengan jaringan parut yang parah (fibrosis) dan penyatuan lapisan rongga pleura yang mengelilingi paru-paru, mengakibatkan penurunan pergerakan paru-paru dan tulang rusuk.[1] Gejala utama fibrotoraks adalah sesak napas. Mungkin juga ada pengumpulan cairan berulang di sekitar paru-paru (efusi pleura). Fibrotoraks dapat terjadi sebagai komplikasi dari banyak penyakit, termasuk infeksi rongga pleura yang disebut empiema atau perdarahan ke rongga pleura yang disebut hematotoraks.[2]

Fibrosis pada pleura dapat dihasilkan dengan sengaja menggunakan teknik yang disebut pleurodesis untuk mencegah pungsi paru berulang (pneumotoraks), biasanya fibrosis yang dihasilkan terbatas dan jarang menyebabkan fibrotoraks.[3] Fibrotoraks paling sering didiagnosis menggunakan Sinar-x atau CT scan. CT san lebih mudah mendeteksi kasus-kasus ringan. Fibrotoraks sering dirawat secara konservatif dengan menunggu dengan waspada, tetapi kondisi mungkin memerlukan pembedahan. Prospeknya biasanya baik selama tidak ada fibrosis paru yang mendasari atau komplikasi setelah operasi. Penyakit ini sangat jarang terjadi.

Tanda dan gejala

Tanda

Gejala

Penyebab

Mekanisme

Diagnosis

Perawatan

Prognosis

Epidemiologi

Referensi

  1. ^ Jantz, MA; Antony, VB (June 2006). "Pleural fibrosis". Clinics in Chest Medicine. 27 (2): 181–91. doi:10.1016/j.ccm.2005.12.003. PMID 16716812. 
  2. ^ Huggins JT, Sahn SA (2004). "Causes and management of pleural fibrosis". Respirology. 9 (4): 441–7. doi:10.1111/j.1440-1843.2004.00630.x. PMID 15612954. 
  3. ^ Broaddus, CV; Mason, RC; Ernst, JD; King, TE; Lazarus, SC; Murray, JF; Nadel, JA; Slutsky, A; Gotway, M (2015-03-17). Murray & Nadel's Textbook of Respiratory Medicine E-Book (edisi ke-5). Elsevier Health Sciences. hlm. 1785–6. ISBN 978-0-323-26193-7.