Lompat ke isi

Edward Lee Thorndike

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Maret 2022 13.38 oleh Saiful Arvandy (bicara | kontrib) (menambahkan isi artikel)

Edward L. Thorndike
LahirEdward Lee Thorndike
(1874-08-31)31 Agustus 1874
Williamsburg, Massachusetts, U.S.
Meninggal9 Agustus 1949(1949-08-09) (umur 74)
Montrose, New York
KebangsaanAmerican
PendidikanRoxbury Latin, Wesleyan, Harvard, Columbia
PekerjaanPsychologist
Tempat kerjaTeachers College, Columbia University
Dikenal atasFather of modern educational psychology
GelarProfessor
Suami/istriElizabeth Moulton (married August 29, 1900)
Find a Grave: 6591159 Modifica els identificadors a Wikidata

Edward Lee "Ted" Thorndike (31 Agustus 1874 - 9 Agustus 1949) adalah seorang psikolog Amerika yang menghabiskan hampir seluruh kariernya di Teachers College, Universitas Columbia.[1] Karyanya di bidang psikologi perbandingan dan proses pembelajaran membuahkan teori koneksionisme dan membantu meletakkan dasar ilmiah untuk psikologi pendidikan modern.[1] Dia juga bekerja di pengembangan sumber daya manusia di tempat industri, seperti ujian dan pengujian karyawan.[1] Dia adalah anggota dewan dari Psychological Corporation dan menjabat sebagai presiden dari American Psychological Association pada tahun 1912.[1][2]

Thorndike, lahir di Williamsburg, Massachusetts, adalah anak dari seorang pendeta Gereja Metodis di Lowell, Massachusetts.[3] Thorndike lulus dari The Roxbury (1891), di West Roxbury, Massachusetts dan Universitas Wesleyan (1895).[3] Ia mendapat gelar MA di Universitas Harvard pada tahun 1897.[3]

Selama di Harvard, ia tertarik pada bagaimana hewan belajar (etologi), dan bekerja sama dalam penelitian dengan William James.[4] Setelah itu, ia menjadi tertarik pada hewan 'manusia', dan kemudian mengabdikan dirinya demi penelitiannya ini.[4] Tesis Edward hingga saat ini masih dianggap sebagai dokumen penting dalam ranah ilmu psikologi komparatif modern.[4] Setelah lulus, Thorndike kembali ke minat awal, psikologi pendidikan.[4] Pada tahun 1898 ia menyelesaikan PhD-nya di Universitas Columbia di bawah pengawasan James McKeen Cattell, salah satu pendiri psikometri.[4]

Pendidikan

Pada tahun 1895, Thorndike memperoleh gelar sarjana dari Universitas Wesleyan, Connecticut.[5]

Pekerjaan

Thorndike bekerja sebagai pendidik sekaligus psikolog.[6] Sebagian besar karier pekerjaan dari Thorndike dilaluinya dengan bekerja di Teacher's College, Universitas Columbia.[7]

Hasil pemikiran

Teori koneksionisme

Thorndike merupakan salah satu pendukung teori belajar behavioristik.[8] Pemikiran behaviorisme Thorndike dalam hal belajar adalah pada proses interaksi antara rangsangan dan tanggapan.[9] Ia meyakini bahwa asosiasi merupaka prinsip dasar dalam proses belajar.[10] Nama teori belajar yang dibuatnya adalah koneksionisme.[11] Dalam behaviorisme, koneksionisme menjadi pelopor dalam teori belajar.[12]

Teori ini mengemukakan bahwa proses belajar yang dialami oleh individu utamanya dicapai dengan metode mencoba-coba dan membuat kegagalan.[13] Karenanya, teori koneksionisme juga disebut sebagai teori belajar coba-coba dan gagal, teori ikatan rangsangan-tanggapan, atau teori psikologi rangsangan-tanggapan.[14] Teori koneksionisme yang dikemukakan oleh Thorndike memperoleh kritik dari dua teori belajar lainnya. Teori yang pertama adalah teori belajar psikologi gestalt dan teori medan.[15]

Teori belajar fungsionalistik dominan

Thorndike membuat teori belajar fungsionalistik dominan untuk memberikan pemahaman mengenai karakter belajar anak.[16]

Teori elemen identik

Teori elemen identik dikemukakan oleh Thorndike untuk menjelaskan mengenai transfer belajar. Ia mengemukakan bahwa transfer belajar dari suatu bidang studi ke bidang studi yang lain hanya dapat terjadi pada dua bidang ilmu yang memiliki kesamaan unsur. Peluang terjadinya transfer belajar semakin meningkat jika kesamaan unsur yang dimiliki kedua bidang ilmu tersebut bertambah banyak. Contohnya adalah bidang aljabar dan bidang ilmu ukur. Ketika pertama kali mengemukakan teorinya, Thorndike mengartikan identik sebagai unsur yang sungguh-sungguh sama. Namun kemudian ia mengubah pengertian identik menjadi kesamaan atau kesejenisan unsur. Tujuannya agar penerimaan atas teorinya menjadi lebih mudah. Teori elemen identik menyatakan bahwa hakikat transfer belajar adalah pengalihan dari penguasaan suatu unsur tertentu pada bidang studi yang lain. Transfer belajar akan bernilai positif jika kesamaan unsur di dalam kedua bidang ilmu bertambah banyak.[17]

Hukum-hukum belajar

Thorndike mengemukakan tiga hukum belajar, yaitu hukum kesiapan, hukum akibat, dan hukum latihan.[18] Hukum-hukum belajar ini dihasilkan olehnya dari percobaan menggunakan kucing.[19] Ketiga hukum ini berlaku dalam proses asosiasi antara rangsangan dan tanggapan.[20]

Hukum kesiapan menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kesiapan individu dalam menerima perubahan perilaku maka tingkat kepuasan dari dirinya semakin tinggi. Pada hukum ini, kondisi asosiasi cenderung diperkuat oleh kesiapan.[21] Hukum akibat menyatakan bahwa penguatan ikatan antara rangsangan dan tanggapan hasil yang memuaskan akan dicapai jika sebuah tanggapan menghasilkan kepuasan.[22]

Karya tulis ilmiah

An Experimental Study of the Associative Process in Animals

An Experimental Study of the Associatve Process in Animals merupakan disertasi yang diterbitkan oleh Thorndike pada tahun 1898. Disertasi ini merupakan pelopor bagi percobaan di laboratorium dengan hewan sebagai subjeknya. Thorndike juga mengemukakan teori belajarnya dalam disertasi ini.[23] Disertasinya ini membahas mengenai percobaan Thorndike terhadap hewan untuk mengetahui tentang belajar. Hewan yang dijadikan sebagai subjek percobaannya adalah kucing dengan peralatan berupa kotak teka-teki.[24] Selain kucing, Thorndike juga menggunakan hewan lain sebagai subjek percobaan, yaitu anak ayam, anjing, dan kera.[25]

Pengaruh pemikiran

Behaviorisme

Thorndike merupakan salah satu tokoh pengembang behaviorisme.[26] Ia merupakan perintis dari hubungan asosiasi yang memakai rangsangan. Konsep ini kemudian digunakan dalam behaviorisme dalam membahas proses belajar. Proses belajar dalam behaviorisme telah menghubungkan antara rangsangan dan tanggapan.[27]

Rujukan

  1. ^ a b c d Saettler, 2004, pp.52-56
  2. ^ Zimmerman, Barry J.; Schunk, Dale H. (2003), Educational Psychology: A Century of Contributions, Lawrence Erlbaum Associates, ISBN 0-8058-3682-9 
  3. ^ a b c Shadily, Hassan.Ensiklopedia Indonesia. Jakarta:Ichtiar Baru Van Hoeve.
  4. ^ a b c d e "Dushkin Biography". Diakses tanggal 2008-01-26. 
  5. ^ Firliani, dkk. (2019). "Teori Thorndike dan Implikasinya dalam Pembelajaran Matematika". Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNMA 2019: 829. 
  6. ^ Kandiri (2017). "Behavioral Based Learning (Pembelajaran Berbasis Perilaku)". Jurnal Lisan Al-Hal. 11 (1): 111. 
  7. ^ Ariesta, Freddy Widya (7 Juli 2021). "Implementasi Teori Belajar Behaviorisme dalam Pandangan Edward Thorndike". pgsd.binus.ac.id. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  8. ^ Amsari, D., dan Mudjiran (2018). "Implikasi Teori Belajar E. Thorndike (Behavioristik) dalam Pembelajaran Matematika" (PDF). Jurnal Basicedu. 2 (2): 53. ISSN 2580-1147. 
  9. ^ Pratama, Yoga Anjas (2019). "Relevansi Teori Belajar Behaviorisme Terhadap Pendidikan Agama Islam". At-Thariqah. 4 (1): 39. doi:10.25299/al-thariqah.2019.vol4(1).2718. ISSN 2549-8770. 
  10. ^ Harsanti, I., dkk. (2013). Psikologi Umum 1 (PDF). Universitas Gunadarma. hlm. 21. 
  11. ^ Hermansyah (2020). "Analisis Teori Behavioristik (Edward Thorndike) dan Implementasinya dalam Pembelajaran SD/MI". Modeling: Jurnal Program Studi PGMI. 7 (1): 17. ISSN 2477-667X. 
  12. ^ Familus (2016). "Teori Belajar Aliran Behavioristik serta Implikasinya dalam Pembelajaran". Jurnal PPKn & Hukum. 11 (2): 99. 
  13. ^ Zahidin, M. A., dan Mulyaningsih, I. (2016). "Teori Koneksionisme dalam Pembelajaran Bahasa Kedua Anak Usia Dini". Journal Indonesian Language Education and Literature. 1 (2): 208. 
  14. ^ Asrori (2020). Psikologi Pendidikan (PDF). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. hlm. 11. ISBN 978-623-7699-72-9. 
  15. ^ Saifudin (2012). "Perspektif Islam tentang Teori Koneksionisme dalam Pembelajaran". Profetika: Jurnal Studi Islam. 22 (2): 316. 
  16. ^ Helmiannoor (2020). "Konsep "Fungsionalistik Dominan" Edward Lee Thorndike dalam Proses Pembelajaran". Modernity: Jurnal Pendidikan dan Islam Kontemporer. 1 (2): 28–29. 
  17. ^ Fithri, Rizma (2014). Buku Perkuliahan Psikologi Belajar (PDF). Surabaya: Prodi Psikologi Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel. hlm. 132. 
  18. ^ Fitriyah, Lailatul (2016). "Eksperimentasi sebagai Pintu Perilaku Beresiko pada Remaja" (PDF). Seminar ASEAN 2nd Psychology and Humanity: 200. 
  19. ^ Rahman, Ulfiani (2014). Memahami Psikologi dalam Pendidikan: Teori dan Aplikasi (PDF). Makassar: Alauddin University Press. hlm. 23. ISBN 978-602-237-874-7. 
  20. ^ Sholikhah, U. A., dan Fauziati, E. (2021). "Implementasi Teori Belajar Behavioristik Edward Lee Thordike Dalam Pembelajaran Matematika". Jurnal Pendidikandan Sains Lentera Arfai (JPLSA): Sains dan Kependidikan. 1 (1): 63. 
  21. ^ Arifmiboy (2018). Efektivitas dan Praktikalitas Model Pembelajaran Microteaching Tadaluring (PDF). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi. hlm. 45. 
  22. ^ Fahrurrozi dan Hamdi, S. (2017). Ibrahim, Doni Septu Marsa, ed. Metode Pembelajaran Matematika (PDF). Lombok Timur: Universitas Hamzanwadi Press. hlm. 11. ISBN 978-602-50844-1-6. 
  23. ^ Makki, Ali (2019). "Mengenal Sosok Edward Thorndike Aliran Fungsionalisme dalam Teori Belajar". Pancawahana: Jurnal Studi Islam. 14 (1): 78. ISSN 2579-7131. 
  24. ^ Suralaga, Fadhilah (2021). Psikologi Pendidikan: Implikasi dan Pembelajaran (PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 89. ISBN 978-623-231-827-4. 
  25. ^ Muktar, Muhtafi (2019). "Pendidikan Behavioristik dan Aktualisasinya". Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam. 1 (1): 18. 
  26. ^ Permana, Rahayu (020). Syahruddin dan Tesniadi, D., ed. Pembelajaran Sejarah Lokal di Sekolah (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. hlm. 7. ISBN 978-623-7781-43-1. 
  27. ^ Alizamar dan Couto, N. (2016). Psikologi Persepsi dan Desain Informasi: Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif untuk Kependidikan dan Desain Komunikasi (PDF). Yogyakarta: Media Akademi. hlm. 25. ISBN 978-602-74482-5-4.