Lompat ke isi

Stasiun Rancaekek

Koordinat: 6°57′54″S 107°45′21″E / 6.9649376°S 107.755875°E / -6.9649376; 107.755875
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Rancaekek
Kereta Api Indonesia
C21 B21

Stasiun Rancaekek sisi utara, Mei 2021
Lokasi
Koordinat6°58′6″S 107°45′27″E / 6.96833°S 107.75750°E / -6.96833; 107.75750
Ketinggian+668 m (2.192 ft)
Operator
Letak
km 172+977 lintas BogorBandung
BanjarKutoarjoYogyakarta[1]
Jumlah peron4 (dua peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur3 (jalur 2: sepur lurus)
LayananMutiara Selatan (arah Bandung), Pasundan (arah Kiaracondong), Garut Cibatuan dan Lokal Bandung Raya
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • RCK
  • 1603[2]
  • EKEK
KlasifikasiI[2]
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Lokal Cibatu".
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Rancaekek (RCK) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Rancaekek Wetan, Rancaekek, Bandung, tepatnya terletak tak jauh dari jalan raya yang menghubungkan Rancaekek-Majalaya, dekat dengan Perumahan Rancaekek Kencana dan Perumahan Griya Utama Rancaekek. Stasiun yang terletak pada ketinggian +668 meter (2.192 ft) ini merupakan stasiun kereta api aktif terdekat dari kawasan pendidikan Jatinangor serta termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung.

Sejarah

Stasiun Rancaekek, 1916

Bangunan stasiun ini sudah ada sejak zaman Staatsspoorwegen mulai mengembangkan jalur kereta apinya pada tahun 1884. Pada tanggal 13 Februari 1921, telah selesai pembangunan jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari. Tujuannya adalah untuk menjangkau perkebunan di daerah Jatinangor.[3] Jalurnya sendiri dinonaktifkan pada tahun 1942 karena dibongkar oleh pekerja romusa Jepang.[4] Walaupun demikian sebagian dari jejak-jejak jalur tersebut masih ada, seperti Jembatan Cincin Cikuda, Jembatan Citeureup, Viaduk Jatinangor, dan Stasiun Tanjungsari.[5]

Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Terdapat satu sepur badug yang mengarah ke gudang. Sepur badug itu menyambung ke jalur 1, tetapi kini sepur badug itu dinonaktifkan dan rata dengan tanah. Di atas sebagian dari tanah tempat jalur itu kini dibangun toilet dan musala.

Dengan bertumbuhnya Rancaekek sebagai kawasan perumahan di wilayah pinggiran Bandung, maka dibangun bangunan baru di sisi selatan stasiun, yang sempat menjadi pintu keberangkatan utama. Bangunan lama di sisi utara yang merupakan peninggalan SS tetap dipertahankan. sehingga stasiun ini sempat memiliki dua bangunan.

Bangunan baru Stasiun Rancaekek selatan yang masih dalam tahap pembangunan.

Sebagai bagian dari proyek jalur ganda segmen Gedebage–Haurpugur, jalur yang melintasi stasiun ini sedang ditingkatkan menjadi jalur ganda mulai tahun 2020. Peningkatan ini dilakukan untuk mendukung akses menuju kereta cepat Jakarta–Bandung.[6] Kemudian, mulai tanggal 15 Februari 2021, layanan penumpang di bangunan stasiun sisi selatan ditutup seiring dengan pembangunan jalur ganda tersebut dan juga revitalisasi stasiun. Maka dari itu, penumpang hanya dapat dilayani di stasiun utara.[7] Kemudian, bangunan stasiun selatan juga saat ini sudah dibongkar akibat pembangunan tersebut.

Layanan kereta api

Penumpang

Lokal

Antarmoda pendukung

Angkutan pendukung yang tersedia di Stasiun Rancaekek antara lain:[8]

Jenis Angkutan Umum No. Trayek Trayek Tujuan Akhir[9][10]
Angkot Kabupaten Bandung 1[11] Gedebage - Majalaya via Sayang[12] Terminal Gedebage
Terminal Majalaya
2[13] Majalaya - Cileunyi[14] Terminal Majalaya
Terminal Cileunyi

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  4. ^ Nusantara., Tim Telaga Bakti; Indonesia., Asosiasi Perkeretaapian (1997). Sejarah perkeretaapian Indonesia (edisi ke-Cet. 1). Bandung: Angkasa. ISBN 9796651688. OCLC 38139980. 
  5. ^ "Sulitnya Mencari Jejak Rel yang Hilang". Metrum. 27 Oktober 2018. Diakses tanggal 8 November 2018. 
  6. ^ "Sokong Kereta Cepat, Jalur Ganda Kiaracondong-Cicalengka Mulai Dibangun". Suara Merdeka (Indonesia). 17 Oktober 2020. Diakses tanggal 15 November 2020. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Layanan Penumpang Stasiun Rancaekek Bagian Selatan Ditutup Sementara Per Tanggal 15 Februari 2021, Ini Penjelasan PT KAI". jabarekspres.com. 2021-02-10. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  8. ^ "Angkutan Umum | Angkot Kota Bandung – TRANSPORTASI UMUM". transportasiumum.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-04-30. 
  9. ^ golali (2020-10-20). "Rute Angkot Majalaya - Gede Bage via Sayang". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  10. ^ golali (2020-10-23). "Rute Angkot Cileunyi - Majalaya". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  11. ^ golali (2020-10-20). "Rute Angkot Majalaya - Gede Bage via Sayang". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  12. ^ "Gede Bage - Majalaya via Sayang". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 
  13. ^ golali (2020-10-23). "Rute Angkot Cileunyi - Majalaya". Golali. Diakses tanggal 2022-03-22. 
  14. ^ "CIleunyi - Majalaya". Golali.com. Diakses tanggal 9 Februari 2019. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cimekar
menuju Padalarang
Padalarang–Kasugihan Haurpugur
menuju Kasugihan
Terminus Rancaekek–Tanjungsari Bojongloa

6°57′54″S 107°45′21″E / 6.9649376°S 107.755875°E / -6.9649376; 107.755875{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman