Orang India Malaysia
Galeri gambar
| ||||||||||
Daerah dengan populasi signifikan | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Semenanjung Malaysia, Singapura | ||||||||||
Bahasa | ||||||||||
Tamil, Telugu, Malayalam, Punjabi, Melayu, Inggris | ||||||||||
Agama | ||||||||||
Sebagian besar Hindu, Minoritas beragama Kristen, Islam, Sikh,Jain dan Bahá'í | ||||||||||
Kelompok etnik terkait | ||||||||||
India Singapura, India Indonesia |
India Malaysia adalah kelompok etnis berketurunan India di Malaysia. Saat ini, mereka membentuk kelompok terbesar ketiga di Malaysia. (merupakan 6,8% dari penduduk Malaysia). Mayoritas orang India Malaysia adalah etnis Tamil, dengan kelompok-kelompok kecil lainnya seperti Malayali, Telugu, Sikhs dan lain-lain.
Mereka biasanya hanya disebut sebagai "India" di Malaysia atau "Orang India" dalam bahasa Melayu. Orang India Malaysia merupakan persentase besar profesional per kapita yang tidak proporsional - merupakan 15,5% dari profesional Malaysia.38% dari tenaga kerja profesional medis negara ini terdiri dari orang India Malaysia.
Sejarah
Gelombang Pertama: Periode Pra-kolonial
India Kuno memberikan pengaruh besar di Asia Tenggara melalui perdagangan, misi keagamaan, perang, dan bentuk kontak lainnya. Malaysia pra-kolonial adalah bagian dari 'Kerajaan India' seperti Sriwijaya, Kadaram dan Majapahit, yang merupakan bagian dari wilayah budaya yang dikenal sebagai India Raya.Ada kemungkinan gelombang pertama migrasi dari Asia Selatan menuju Asia Tenggara terjadi pada saat invasi Ashoka ke Kalinga dan ekspedisi Samudragupta ke arah Selatan.[1]
Pedagang India telah melakukan perjalanan wilayah ini termasuk ujung selatan Asia Tenggara semenanjung dengan perdagangan maritim, raja Sailendra Jawa yang berasal dari Kalinga mampu menguasai Semenanjung dan bagian dari Siam selatan.Raja-raja menyambut misionaris Buddhis dari India, menerima ajaran mereka tentang sekte Mahayana, yang menyebar ke seluruh wilayah mereka. Teori lain tentang pengenalan agama Buddha setelah India tiba di semenanjung adalah bahwa setelah Kalinga menaklukkan Burma yang lebih rendah pada abad ke-8, pengaruh mereka secara bertahap menyebar ke semenanjung itu. Kalinga India kuno terletak di India tenggara yang menempati Orissa modern dan Andhra Pradesh utara. Pada abad ke-7 sebuah kerajaan di Indonesia bernama Kalingga,sesuai dengan nama Kalinga di India.
Ada bukti keberadaan kerajaan-kerajaan India seperti Gangga Negara, Kedah Lama, Sriwijaya sejak kurang lebih 1700 tahun yang lalu.Kontak awal antara kerajaan Tamilakam dan semenanjung Melayu telah sangat dekat selama pemerintahan dinasti Pallava (dari abad ke-4 hingga ke-9 M) dan Kerajaan Chola (dari abad ke-9 hingga ke-13).Hubungan dagang yang dimiliki saudagar Tamil dengan pelabuhan Malaya menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan India seperti Kadaram (Kedah Lama) dan Langkasuka. Selanjutnya, raja Chola Rajendra Chola I mengirim ekspedisi ke Kadaram (Sriwijaya) pada abad ke-11 menaklukkan negara itu atas nama salah satu penguasanya yang mencari perlindungannya dan mengangkatnya ke atas takhta.Chola memiliki pedagang dan armada angkatan laut yang kuat di Samudra Hindia dan Teluk Benggala.Di Kesultanan Malaka, orang-orang Chitty, memainkan peran besar dalam administrasi Malaka seperti Raja Mudaliar, Syahbandar (Kepala Pelabuhan) Malaka dan Bendahara Tun Mutahir, Bendahara Kesultanan Malaka yang terkenal.
Gelombang Kedua: Masa Kolonial
Setelah penjajahan Portugis di Malaka (Malaysia) pada tahun 1511, pemerintah Portugis mendorong penjelajah mereka untuk membawa wanita India mereka yang sudah menikah yang telah menjadi Kristen Katolik Roma, di bawah kebijakan yang ditetapkan oleh Afonso de Albuquerque, Raja Muda India pada waktu itu.Orang-orang ini adalah Katolik Goan (Katolik Konkani) dan India Timur (Katolik keturunan Marathi).Kuparis yang berdarah campuran Samvedi Brahmana, Goan dan Portugis juga datang.Anak-anak ahli waris yang sudah menikah dengan penduduk Melayu, kehilangan identitas etnis mereka.Akuisisi Inggris atas Penang, Melaka, dan Singapura - Negeri-Negeri Selat dari tahun 1786 hingga 1824 memulai arus masuk tenaga kerja India yang stabil.Ini terdiri dari pedagang, polisi, buruh perkebunan dan tentara kolonial (lihat sepoy).Selain itu, ada juga migrasi besar orang India untuk bekerja di pemerintah kolonial Inggris, karena mereka menguasai bahasa Inggris secara umum dengan baik.
Pendirian perkebunan dan kebutuhan akan tenaga kerja murah menyebabkan masuknya migran India yang bekerja di bawah sistem kontrak Kangani pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sistem Kagani ditamatkan pada awal abad ke-20, ia mendorong ramai orang india datang ke maloaysia secara sendirian. Para pekerja migran ini sebagian besar adalah orang Tamil (sekitar 80%), dengan beberapa orang Telugu, Malayalis serta kelompok lain dari India utara.Para pekerja ini berbeda dari kelompok komersial dan berpendidikan orang India perkotaan, yang sering kali merupakan kasta tinggi atau kelas menengah Tamil, Telugus, Malayali, Punjabi, Sindhis, Gujaratis, Marwaris dan lain-lain. Orang-orang India perkotaan ini mungkin Hindu, Kristen, Sikh, atau Muslim. Orang Sikh sebagian besar bekerja di kepolisian, sementara orang India utara lainnya terlibat dalam bisnis. Orang Malayali , Ceylonese, dan Kristen Tamil mungkin terlibat dalam pekerjaan kerah putih pemerintah dan swasta, Chettiar dalam peminjaman uang atau keuangan, sedangkan Vellalar dan Muslim Tamil mungkin terlibat dalam berbagai jenis bisnis.
Gelombang Ketiga : Periode kontemporer
Dari tahun 1990-an hingga periode sekarang, ada juga gelombang kecil warga negara India ke Singapura dan Malaysia untuk bekerja di industri konstruksi dan teknik, restoran, sektor TI, pengajaran dan keuangan. Tenaga kerja tidak terampil terutama bekerja di restoran India. Ada juga pasangan asing dari anak benua India yang menikah dengan orang India setempat.
Demografi
Demografi
7,0% dari populasi Malaysia adalah orang India pada 2016.Ada korespondensi yang erat antara divisi etnis dan pekerjaan komunitas Asia Selatan, dan ini tak terhindarkan tercermin dalam distribusi geografis komunitas di Malaya. Orang Tamil di India Selatan adalah mayoritas di Malaysia.
Negara | Populasi A | |||
---|---|---|---|---|
2010[2] | 2015[3]B | |||
Total | Proporsi | Total | Proporsi | |
Johor | 217,058 | 7.1% | 230,700 | 7.0% |
Kedah | 136,482 | 7.3% | 143,200 | 7.2% |
Kelantan | 3,849 | 0.3% | 4,800 | 0.3% |
Malacca | 49,037 | 6.2% | 51,400 | 6.2% |
Negeri Sembilan | 146,214 | 15.2% | 154,000 | 14.9% |
Pahang | 63,065 | 4.4% | 66,300 | 4.3% |
Perak | 281,688 | 12.3% | 293,300 | 12.2% |
Penang | 153,472 | 10.4% | 166,000 | 10.6% |
Perlis | 2,745 | 1.2% | 3,100 | 1.3% |
Sabah | 7,453 | 0.3% | 12,200 | 0.5% |
Sarawak | 7,411 | 0.3% | 7,900 | 0.3% |
Selangor | 679,130 | 13.5% | 712,000 | 13.2% |
Terengganu | 2,397 | 0.2% | 3,000 | 0.3% |
Kuala Lumpur | 156,316 | 10.3% | 163,000 | 10.1% |
Labuan | 641 | 0.9% | 800 | 0.9% |
Putrajaya | 869 | 1.5% | 900 | 1.0% |
- ^Note A Bukan warga negara tidak termasuk dalam angka dan persentase
- ^Note B Perkiraan populasi dibulatkan ke ratusan terdekat.</small
Suku Bangsa
Beberapa etnis India yang dapat ditemukan di Malaysia:
- Suku Tamil, lihat Suku Tamil Malaysia - Mayoritas, Hingga 80% populasi
- Chetty, Komunitas Hindu Peranakan. Masyarakat yang terbentuk sebagai hasil perkawinan campur antara orang India dan orang-orang lokal seperti Melayu.
- Orang Malayali, lihat Suku Malayali Malaysia.
- Suku Telugu, lihat Suku Telugu Malaysia
- Suku Gujarat, lihat Suku Gujarat Malaysia
- Orang Chindia, merujuk kepada orang keturunan campur India dan Tionghoa.
- Orang Kristang, Merujuk kepada orang keturunan campuran India dan Portugis.
- Jawi Peranakan, merupakan masyarakat kacukan India-Melayu (India Muslim). Masyarakat ini terbentuk di zaman Malaya British apabila saudagar India berkahwin dengan wanita Melayu tempatan.
Agama
Komunitas India yang sebagian besar terdiri dari orang Tamil menganut agama Hindu sebagai agama utama. Agama Hindu dan Budha dibawa ke Semenanjung Malaya dari India sekitar abad ke-2 Masehi. Kerajaan Kadaram (Kedah Lama) yang dipengaruhi India, dan Ilangosagam (Langkasuka) mempraktikkan agama Hindu dan Buddha selama pemerintahan kerajaan Melayu-Sriwijaya dan Tamil-Chola.Mayoritas orang Malayalis dan Tamil di Malaysia juga menganut agama Hindu.
Sikhisme dipraktekkan terutama oleh Punjabi.Kekristenan dipraktikkan oleh minoritas orang Tamil dan Malayari.
-
Masjid Kapitan keling di George Town
-
Thirumurugan Temple di Tawau
Daerah Kantong Etnis
India Kecil atau Little India adalah bagian dari kota di mana banyak orang India tinggal. Little India tersedia di seluruh dunia. Little India berfungsi sebagai pusat komersial, budaya dan pariwisata. Hampir setiap kota besar di Malaysia mempunyai Little India.
- Brickfields, Kuala Lumpur.
- Dalam lingkungan (serta zona administratif) yang terletak di sisi barat pusat Kuala Lumpur, Malaysia. Dikenal sebagai Little India Kuala Lumpur karena tingginya persentase penduduk dan bisnis India
- Jalan Masjid India, Kuala Lumpur
- Salah satu dari dua kantong Asia Selatan di Kuala Lumpur. Terletak di sekitar Jalan Masjid India , distrik yang ramai ini merupakan pusat wisata kuliner[5]. Jalan ini mendapatkan namanya dari masjid terdekat, yang dibangun oleh pedagang muslim India
- Little India, (Jalan Tengku Kelana), Klang[6]
- Jalan Tengku Kelana merupakan salah satu kawasan perbelanjaan populer yang terletak di Bandar Klang Selatan.
- Little India, Pulau Pinang[7]
- Meliputi area di sekitar Queen Street, Chulia Street dan Market Street,di kota George Town. Lokasinya di pusat Penang Heritage Zone dan dekat pusat keuangan utama Penang, Beach Street menjadikannya salah satu tempat belanja paling terkenal di antara lokal dan turis.
- Paya Besar,Kulim, Kedah
- Jalan Taming Sari, Taiping, Perak.
- India Kecil,Ipoh,Ipoh
- Little India membentang dari Jalan Sultan Yussuf hingga Jalan Lahat[8].terkenal dengan masakan India Malaysianya, dan berfungsi sebagai pusat komersial dan budaya utama bagi orang India di Kota Ipoh.
- India Kecil, Melaka
- Kawasan tersebut terdiri dari deretan ruko yang didominasi oleh pedagang India di sepanjang Jalan Bendahara dan persimpangannya dengan Jalan Temenggong[9].
- Jalan Yam Tuan, Seremban
- Jalan Trus, Johor Bahru
- Jalan India (sebelumnya dikenal sebagai Kling Street), Kuching, Sarawak[10]
- Sebelumnya dikenal sebagai "Jalan Kling", namanya diubah menjadi Jalan India di bawah pemerintahan Brooke pada tahun 1928. Jalan ini mendapatkan namanya karena banyaknya pedagang dari India yang mendirikan toko di sepanjang jalan tersebut.
Budaya
Makanan
Kontribusi masyarakat India terhadap masakan Malaysia sangat besar. Masakan India memiliki pengaruh kuat pada masakan tradisional Melayu yang mengakibatkan popularitas kari di Malaysia. Malah, Hidangan Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh Masakan India.
Tidak seperti masakan India di Inggris dan negara-negara Barat lainnya yang cenderung berfokus pada masakan India Utara, masakan India di Malaysia sebagian besar didasarkan pada masakan India Selatan karena diaspora India Malaysia sebagian besar adalah Tamil, meskipun beberapa hidangan utara seperti Ayam tandoori dan Naan adalah hal biasa.
Hidangan sarapan selatan seperti Roti canai,Idli, vadai, dan Dosa (disebut di Malaysia sebagai 'thosai') adalah hal yang umum. Idiyappam dalam Bahasa Indonrsia dan bahasa Melayu dikenal dengan nama putu mayam, biasanya dijual oleh para pedagang ojek keliling. Makanan nasi dengan berbagai sayuran dan hidangan daging bersama dengan bumbu lainnya disajikan di atas daun pisang di restoran untuk makan siang dan makan malam, dan juga di rumah tangga India. Daging kambing (daging kambing) sangat disukai dan disajikan baik sebagai varuval (kari kering) atau peratal (kari dengan kuah kental). Pare goreng, keripik pisang, papadam, rasam, yoghurt dan acar adalah bumbu yang biasa. Makanan penutup dan manisan termasuk payasam, halva, mysore pak, palgoa, dan bola ghee. Beberapa makanan India telah diadopsi secara luas dan dilokalisasi. Ini termasuk namun tidak terbatas pada Murukku, Adhirasam dan Puttu.
Kultur Kuliner
Makanan vegetarian
Mayoritas orang India Malaysia beragama Hindu. Karena itu, sebagian besar dari mereka adalah vegetarian. Makanan vegetarian dapat dengan mudah didapatkan di restoran India di seluruh Malaysia. Mayoritas restoran menyajikan makanan vegetarian dan non-vegetarian
Nasi daun pisang
Karena hampir 90% orang India Malaysia berasal dari India Selatan, daun pisang digunakan secara tradisional untuk makan makanan. Makanan daun pisang terkenal di Malaysia [11] .Semua etnis di malaysia suka makan daun pisang dan sebagian besar restorannya penuh sesak saat makan siang
Pada mulanya daun pisang diletakkan dihadapan pelanggan dan nasi yang masih panas dan berwap akan ditimbunkan di atas daun pisang itu. Selepas itu, menyajikan lauk yang terdiri daripada sayur-sayuran yang akan dibawakan dan ditawarkan kepada pelanggan. Lauk yang dipilih akan diletakkan pada nasi di atas daun pisang.Selepas itu, dapat lauk pilihan tambahan yang berisi rendang kambing ("mutton varuval"), kari sotong, masala udang, ikan goreng atau ayam pula yang akan ditawarkan bagi pelanggan bukan semata-mata-mata hanya pemakan sayuran. Selain itu pelanggan boleh memilih lauk lain yang ditampilkan di kaunter lauk. Biasanya lauk tambahan ini tidak termasuk dalam harga asas nasi daun pisang ini.
Etiket penting dalam hal makan nasi daun pisang. Biasanya, daun pisang akan diletakkan dengan kuncup daun mengarah ke kiri pelanggan, meskipun tidak selalu diikuti di tempat lain. Langkah ini dikarenakan daun pisang lebih lebar di bagian pangkal, sehingga posisi pangkal daun pisang di sisi kanan memberikan lebih banyak ruang bagi mereka yang menggunakan tangan kanan untuk makan. Ini mencegah lauk pauk tumpah dan mengotori meja makan.Hidangan nasi daun pisang biasanya dimakan dengan menggunakan tangan, oleh itu adalah perlu bagi membasuh tangan sebelum dan selepas makan. Jari digunakan bagi mengaul nasi dan lauk sebelum ia dijemput untuk disuap ke dalam mulut.
Biasanya orang India akan meninggalkan beberapa residu di daun. Limbah ini sengaja dibiarkan untuk diberikan kepada serangga, burung dan binatang.
Selain itu, setelah makan, biasanya daun pisang dilipat. Cara melipat daun pisang dikatakan melambangkan apakah Anda menikmati makanan dan ingin kembali atau sebaliknya. Biasanya daun dilipat ke arah Anda untuk melambangkan bahwa Anda menikmati makanan dan ingin mengulanginya lagi. Sedangkan melipat ke arah yang berlawanan biasanya dipraktekkan di pemakaman untuk melambangkan bahwa seseorang tidak ingin melalui peristiwa menyedihkan seperti itu lagi.
Budaya Mamak
Masakan Mamak (Muslim India) telah mengembangkan gaya khas di Malaysia. Ditemukan di seluruh negeri, keberadaan warung atau restoran Mamak sangat populer di kalangan penduduk setempat karena mereka menawarkan berbagai makanan dan beberapa toko buka 24 jam sehari. Jenis hidangan India Muslim yang disajikan bergaya prasmanan di restoran Mamak yang disebut nasi kandar (seperti nasi padang Indonesia, di mana Anda membayar untuk apa yang sebenarnya Anda makan), nasi putih atau nasi beriani disajikan dengan hidangan kari lainnya baik dengan ayam, ikan, sapi atau domba, dan biasanya disertai dengan acar sayuran dan papadum.
Hidangan Chettinad
Masakan Chettinad, masakan daerah Chettinad di Tamil Nadu, sangat populer dan tersedia di restoran khusus. Masakan tradisional komunitas Chettiar berbeda dari masakan Tamil yang didominasi vegetarian karena sangat didasarkan pada persiapan daging yang dibumbui dengan kuat.
Kata-kata Tamil dalam bahasa Melayu
Pinjaman dari bahasa Tamil termasuk kata-kata harian seperti:.
Bahasa Tamil | Bahasa Melayu |
---|---|
akka | kakak |
kadai | kedai |
kappal | kapal |
katikam | ketika |
muthu | mutiara |
nagaram | negara |
purva | purba |
raja | raja |
suniyam | sunyi |
tali | tali |
udayam | udaya |
vakai | bagai |
bhumi | bumi |
Surya | Suria |
almari | lemari |
Orang-orang terkenal
Pranala luar
- A Network of Indians in Malaysia Diarsipkan 2011-02-07 di Wayback Machine.
- Tamils in Malaysia from Tamil nation
- Indian Malaysian Online
- Malaysian Indian Community Diarsipkan 2018-09-05 di Wayback Machine.
- ^ Sadasivan, Balaji (2011). The Dancing Girl: A History of Early India. hlm. 135–136. ISBN 978-9814311670.
- ^ "2010 Population and Housing Census of Malaysia" (PDF). Department of Statistics, Malaysia. hlm. 11, 62–81. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 February 2013.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama2015 population
- ^ "2010 Population and Housing Census of Malaysia" (PDF) (dalam bahasa Melayu and Inggris). Department of Statistics, Malaysia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 May 2014. Diakses tanggal 17 June 2012. p. 82
- ^ https://www.viator.com/en-MY/Kuala-Lumpur-attractions/Kuala-Lumpur-Little-India-Jalan-Masjid-India/d335-a244
- ^ "Little India". VisitSelangor.com. Diakses tanggal 25 April 2017.
- ^ https://www.penang-insider.com/little-india-penang-things-to-do/
- ^ "Brightening up Our Little India". 31 May 2010.
- ^ M. VEERA PANDIYAN. "Kisah & Sejarah Di Sebalik Kesibukan Jalan Bendahara". mstar.com.my.
- ^ https://www.pressreader.com/malaysia/the-star-malaysia-star2/20190831/282046213769754
- ^ "Why are banana leaf meals popular in Malaysia". asianinspirations.com.au. Diakses tanggal 23 March 2018.