Lompat ke isi

Umuh Muchtar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lord Of Pasundan
Umuh Muchtar
Informasi pribadi
Lahir2 Juni 1948 (umur 76)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Anak
  • Erwan Setiawan
  • Rosa Rosdiana
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Umuh Muchtar, biasa dipanggil Lord Wa Haji Umuh (lahir 2 Juni 1948) adalah Mantan manajer sepakbola Indonesia Persib Bandung, Sekaligus CEO PERSIB Bandung.

Karier manajemen

Umuh mulai menjadi bagian dari manejemen Persib pada kompetisi Liga Indonesia 2007/2008 dengan jabatan sebagai Asisten Manajer. Tahun 2008, Umuh menjadi Manajer Persib menggantikan Jaja Sutardja. Jabatan yang diembannya hingga saat ini.

22 Juli 2009 Umuh diserahi mandat oleh Dada Rosada (Ketua Badan Pengelola Persib) untuk menjadi Direktur PT. PBB menggantikan Chandra Solehan. Beberapa bulan berselang, Umuh berhasil membawa konsorsium pengusaha untuk menjadi investor PT. PBB, salah satunya adalah Erick Thohir yang pada akhirnya menjadi komisaris utama Persib saat itu. Posisi Umuh tahun 2009-2011 di Persib adalah komisaris merangkap direktur merangkap manajer tim.

25 Mei 2011, Umuh mundur dari jabatan direktur PT PBB. Mulai tanggal 25 mei, saya sudah tidak aktif lagi sebagai dirut PT PBB. Sedangkan untuk posisi sebagai manajer tim dibawah bimbingannya, Persib menjadi salah satu tim terkuat di Indonesia.

Uwak Haji Umuh Muchtar pun terkenal karena perilaku royalnya dalam memberikan bonus kepada para pemain jika target - target mereka tercapai. Tidak lupa juga Umuh suka untuk mengajak para pemainnya nguseup atau memancing untuk melepas penat selepas bertanding.

Dengan berhasilnya Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League, pada 26 Februari 2020 Umuh Muchtar meninggalkan jabatan manajer yang sudah melekat pada dirinya selama satu dekade terakhir.

Sekarang Wa Haji Umuh merupakan salah satu tokoh sepakbola tersukses di Indonesia, dikabarkan Wa Haji Umuh sendiri akan mengakuisisi Chelsea yang terkena masalah akibat Roman Abramovich sang pemilik klub tersebut terkena sanksi Uni Eropa.

Referensi