Terorisme Islam
Bagian dari seri tentang: Islamisme |
---|
Portal Politik |
Terorisme Islam, terorisme Islamis, atau terorisme Islam radikal adalah tindakan sekelompok orang yang mengatasnamakan agama islam. terorisme yang dilakukan oleh umat Islam, khususnya golongan Islamis kepentingan politik dengan mengkambing hitam kan agama islam sebagai teroris, yang sebenarnya tidak ada agama mana pun yang mengajarkan terorisme.[1][2] Teroris Islam membenarkan segala tindakan terorisme agama dan kekerasan politik ekstrem, melalui visi politik utopis negara pan-Islam di bawah hukum Syariah dan kebangkitan Zaman Keemasan Islam. Paham ini dikombinasikan dengan penafsiran fundamentalis (non-tradisional) dari konsep jihad, mati syahid, dan konsep agama lainnya yang berasal dari Quran dan Hadits.[3][4] Terorisme Islam juga muncul dari gagasan supremasi Islam yang terangkum dalam formula "Islam ditinggikan dan tidak ada yang lebih tinggi di atasnya".[5]
Terorisme Islam telah mengakibatkan sejumlah insiden dan jatuhnya korban, terutama di negara mayoritas berpenduduk Muslim; seperti Irak, Afghanistan, Nigeria, Pakistan, dan Suriah.[6] Pada tahun 2015, Indeks Terorisme Global 2016 menyebutkan bahwa, sebanyak empat kelompok ekstremis Islam terbesar: ISIS, Boko Haram, Taliban dan Al-Qaeda; bertanggung jawab atas 74% dari total kematian akibat terorisme di seluruh dunia.[7] Dalam beberapa dasawarsa terakhir, insiden seperti itu telah pecah dalam skala global, yang berdampak tidak hanya atas negara-negara mayoritas Muslim di Afrika dan Asia, tetapi juga terhadap negara lain; antara lain negara-negara anggota Uni Eropa, Rusia, Australia, Kanada, Israel, India, Inggris, dan Amerika Serikat. Serangan terorisme Islam mengincar Muslim ataupun non-Muslim.[8] Di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim, para teroris ini berhadapan dengan kelompok perlawanan bersenjata,[9] aparatur negara, dan proksi mereka, dan di tempat lain dengan kecaman yang datang dari tokoh-tokoh Islam.[10][11][12]
Terminologi
Penggunaan istilah "terorisme Islam" secara harfiah hingga kini masih diperdebatkan. Cara penyebutan seperti itu dalam diskursus politik di Barat, dinilai "kontra-produktif", "terlalu dipolitisasi", "secara intelektual dapat dipertanyakan", serta dinilai dapat "merusak hubungan masyarakat".[13]
Akan tetapi, sementara pihak yang mendukung penggunaan istilah ini menganggap, bahwa penyangkalan penggunakan istilah "terorisme Islam" adalah "menipu diri sendiri", "sensor besar-besaran", serta "ketidakjujuran intelektual".[14][15][16][17]
Contoh organisasi dan aksi
- Abu Sayyaf, Philippines
- Brigade Syuhada Al-Aqsa, Jalur Gaza dan Tepi Barat
- Jamaah Islamiah, Mesir
- Al-Qaeda, global
- Al-Shabaab, Somalia
- Ansar al-Islam, Irak
- Ansar al-sharia, Libya
- Armed Islamic Group (GIA), Aljazair
- Boko Haram, Nigeria
- Emirat Kaukasus, Rusia
- Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM), China
- Jihad Islam Mesir, Mesir
- Great Eastern Islamic Raiders' Front (IBDA-C), Turki
- Hamas, Jalur Gaza dan Tepi Barat
- Harkat-ul-Mujahideen al-Alami, Pakistan
- Hezbollah, Lebanon
- Gerakan Islam Asia Tengah, Asia Tengah
- Gerakan Islam Uzbekistan, Uzbekistan
- Negara Islam Iraq dan Suriah, global
- Jaish-e-Mohammed, Pakistan dan Kashmir
- Jamaat Ansar al-Sunna, Irak
- Jemaah Islamiyah, Indonesia
- Lashkar-e-Taiba, Pakistan dan Kashmir
- Lashkar-e-Jhangvi, Pakistan
- Maute, Filipina
- Front Pembebasan Islam Moro, Filipina
- Kelompok Kombatan Islam Maroko, Maroko dan Eropa
- Jihad Islam Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat
- Tawhid dan Jihad, Irak
Lihat juga
- Konflik Arab-Israel
- Terorisme Kristen
- Kritik terhadap Islamisme
- Terorisme domestik
- Sejarah terorisme
- Iran dan terorisme yang disponsori negara
- Islam: Apa yang Harus Diketahui Barat
- Ekstremisme Islam
- Islamisme
- Terorisme agama Yahudi
- Daftar serangan teroris Islam
- Kekerasan politik Palestina
- Agama dan pembangunan perdamaian
- Agama damai
- Perang agama
- Amerika Serikat dan terorisme yang disponsori negara
Referensi
- Kepel, Gilles (2002). Jihad: The Trail of Political Islam. Harvard University Press. ISBN 978-0674010901.
- Bin Laden, Osama; Lawrence, Bruce (2005). Messages to the world: the statements of Osama Bin Laden. Verso. ISBN 978-1844670451.
- Cooper, William Wager; Yue, Piyu (2008). Challenges of the muslim world: present, future and past. Emerald Group Publishing. ISBN 978-0444532435.
- Dreyfuss, Robert (2006). Devil's Game: How the United States Helped Unleash Fundamentalist Islam. Macmillan. ISBN 978-0805081374.
- Sageman, Marc (2004). Understanding terror networks. ISBN 978-0812238082.
- Scheuer, Michael; Anonymous (2004). Imperial Hubris: Why the West Is Losing the War on Terror. Dulles, Virginia: Potomac Books (formerly Brassey's, Inc.). ISBN 978-0965513944.
- ^ Augustus Richard Norton; Joseph A. Kéchichian (2009). "Terrorism". Dalam John L. Esposito. The Oxford Encyclopedia of the Islamic World. Oxford: Oxford University Press.
- ^ Thomas Hegghammer (2013). "Terrorism". Dalam Gerhard Böwering, Patricia Crone. The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 545–547.
- ^ Holbrook, Donald (2010). "Using the Qur'an to Justify Terrorist Violence". Perspectives on Terrorism. Terrorism Research Initiative and Centre for the Study of Terrorism and Political Violence. 4 (3).
- ^ Holbreook, Donald (2014). The Al-Qaeda Doctrine. London: Bloomsbury Publishing. hlm. 30ff, 61ff, 83ff. ISBN 978-1623563141.
- ^ Yohanan, Friedmann (2003). Morgan, David, ed. Tolerance and Coercion in Islam: Interfaith Relations in the Muslim Tradition. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-0521827034. OCLC 57256339.
- ^ "Global Terrorism Index Report 2015" (PDF). Institute for Economics & Peace. November 2015. hlm. 10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal October 5, 2016.
- ^ Global Terrorism Index 2016 (PDF). Institute for Economics and Peace. 2016. hlm. 4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-17. Diakses tanggal 14 December 2016.
- ^ Siddiqui, Mona (August 23, 2014). "Isis: a contrived ideology justifying barbarism and sexual control". The Guardian. Archived from the original on August 24, 2014. Diakses tanggal January 7, 2015.
- ^ Constanze Letsch. "Kurdish peshmerga forces arrive in Kobani to bolster fight against Isis". The Guardian. Diakses tanggal 7 January 2015.
- ^ Charles Kurzman. "Islamic Statements Against Terrorism". UNC.edu. Diakses tanggal Jan 31, 2017.
- ^ Fawaz A. Gerges. "Al-Qaida today: a movement at the crossroads". openDemocracy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2014. Diakses tanggal 7 January 2015.
- ^ Christine Sisto. "Moderate Muslims Stand against ISIS". National Review Online. Diakses tanggal 7 January 2015.
- ^ Jackson, Richard (2007). "Constructing Enemies: 'Islamic Terrorism' in Political and Academic Discourse". Government and Opposition. 42 (3): 394–426. doi:10.1111/j.1477-7053.2007.00229.x. ISSN 0017-257X.
- ^ "Obama Would Rather Declare War on the English Language than Speak of Islamic Terrorism".
- ^ Terrorism (4 April 2016). "4 Problems With Obama Censoring 'Islamist Terrorism'". The Federalist.
- ^ Terrorism (20 June 2016). "Obama Admin Deletes ISIS References From Orlando 911 Calls". The Federalist.
- ^ "Why can't we talk frankly about Islamic terrorism?".