Lompat ke isi

Lokomotif C300

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Oktober 2022 13.40 oleh Andra Radithya (bicara | kontrib) (Perbaikan kebahasaan.)
Lokomotif C300
Lokomotif C300
Data teknis
Sumber tenagaDiesel hidraulik
ProdusenVEB Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg, Jerman Timur
ModelLKM V 30 C
Spesifikasi roda
Notasi Whyte0-6-0
Susunan roda AARC
Klasifikasi UICC'
Dimensi
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Panjang7.100 mm (7 ydftin)
Lebar2.920 mm (3 ydftin)
Tinggi maksimum3.520 mm (3 ydftin)
Jarak antara alat perangkai8.020 mm (8 ydftin)
Jarak antarpivot-
Tinggi alat perangkai760 mm (2 ftin)
Berat
Berat kosong28 ton (28 ton panjang; 31 ton pendek)
Berat siap30 ton (30 ton panjang; 33 ton pendek)
Berat adhesi30 ton (30 ton panjang; 33 ton pendek)
Bahan bakar
Kapasitas bahan bakar500 l (110 imp gal; 130 US gal)
Kapasitas pelumas85 l (19 imp gal; 22 US gal)
Kapasitas air pendingin-
Kapasitas bak pasir200 l (44 imp gal; 53 US gal)
Sistem mesin
Penggerak utamaMaybach Mercedes-Benz 836 B
Jenis mesin4 langkah, Turbucharger
Motor traksi1 unit
Tipe: Voith L 203 u
Kinerja
Kecepatan maksimum30 km/h (8,3 m/s)
Daya mesin260 kW (350 hp)
Daya ke generator/converter200 kW (270 hp)
Lain-lain
Tipe kompresorVEB Berliner Bremsenwerk 2 HS 3 -71/100
Karier
Perusahaan pemilikPT Kereta Api Indonesia
Mulai dinas1966; 58 tahun lalu (1966)
Terakhir dinas2005; 19 tahun lalu (2005)
KeadaanAfkir
C300 04, C300 20, & C300 01 (tidak tampak) di sudut depo lokomotif Tanah Abang.

Lokomotif C300 adalah salah satu lokomotif diesel hidraulik di Indonesia yang dibuat oleh pabrik VEB Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg, Jerman Timur. Lokomotif ini mulai berdinas sejak tahun 1966, dan merupakan sebuah lokomotif shunter atau pelangsir di Daerah Operasi 1 Jakarta. Lokomotif ini bergandar C', yang artinya lokomotif ini memiliki 3 gandar penggerak yang saling terhubung dalam satu bogie oleh batang kopel, dan berdaya mesin sekitar 260 kW (350 hp).

Sejak awal beroperasi pada 1966 hingga akhir masa dinasnya pada 2005, keseluruhan unit lokomotif C300 ditempatkan di Depo Lokomotif Tanah Abang. Lokomotif ini biasa digunakan untuk melangsir rangkaian gerbong-gerbong barang dan kereta penumpang, serta juga sesekali digunakan untuk menarik rangkaian kereta api penumpang dan barang apabila dibutuhkan. Lokomotif ini dapat berjalan dengan kecepatan maksimum 30 km/h (8,3 m/s), kecepatan yang cukup dan standar dalam kegiatan langsiran kereta api.

Sejarah

Pada 1966, sebanyak 20 unit lokomotif C300 tiba di Indonesia. Lokomotif diesel hidraulik yang diproduksi oleh pabrik VEB Lokomotivbau Karl Marx Babelsberg, Jerman Timur ini didatangkan ke Indonesia untuk digunakan sebagai lokomotif pelangsir di Daerah Operasi 1 Jakarta.

Pada era 1970-an, daerah Klender, Jakarta Timur merupakan daerah yang terkenal dengan sentra produksi furniture kayu. Untuk itulah, rangkaian gerbong yang berisi kayu jati dikirim dari Stasiun Cepu maupun dari Stasiun Kedungjati menuju ke Stasiun Klender, gerbong-gerbong ini pun dilangsir oleh lokomotif C300. Lokomotif C300 juga identik sebagai lokomotif pelangsir di emplasemen Depo Gerbong Cipinang, lokomotif ini biasa digunakan untuk aktivitas langsiran gerbong-gerbong angkutan semen serta angkutan hewan ternak, yang dimana angkutan hewan ternak berisi sapi ini dikirim dari Stasiun Kalimas maupun dari Stasiun Kandangan. Lokomotif C300 dijadikan sebagai lokomotif shunter/pelangsir di berbagai depo kereta maupun stasiun. Pada era perusahaan jawatan kereta api (PJKA), lokomotif ini pernah terlihat sedang bertugas di daerah Tanjung Priuk,[1] Klender,[2] Cipinang, Jatinegara,[3] Duren Kalibata,[4] Jakarta Kota,[5] Tanah Abang,[6] Palmerah,[7] Kebayoran,[8] Serpong,[9] Cilegon,[10] serta juga daerah-daerah lainnya. Selain menjadi lokomotif pelangsir, lokomotif C300 juga pernah beberapa kali dipakai untuk berdinas menarik rangkaian kereta api penumpang, contohnya di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung.[11] Kala itu, lokomotif C300 ditempatkan di depo lokomotif Tanah Abang, & juga beberapa kali ada unitnya yang singgah di depo lokomotif Bukit Duri (meskipun tidak sampai pindah kepemilikan).[12]

Pada awal era 1990-an, populasi lokomotif C300 pun semakin berkurang sebab satu-persatu unitnya mulai tumbang & tidak dapat beroperasi lagi karena kondisi mesinnya yang sudah mulai rusak, yang menyebabkan sebagian besar unit lokomotif ini tidak beroperasi lagi di era itu. Pada era ini pula, 2 buah lokomotif C300 dikirim ke Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk dipreservasi serta juga digunakan sebagai lokomotif penarik kereta wisata, kedua lokomotif tersebut bernomor seri C300 11 & C300 12. Pada awalnya, lokomotif tersebut masih menggunakan livery merah-biru khas perusahaan umum kereta api (Perumka), namun pada akhirnya diubah kembali ke era sebelumnya yaitu perusahaan jawatan kereta api (PJKA) menjadi livery kuning-hijau.[13][14]

Dikarenakan suku cadang yang langka, tidak adanya lagi langsiran di depo gerbong Cipinang, ditambah lagi dengan kebutuhan langsir yang semakin waktu semakin membutuhkan lokomotif yang lebih besar, lokomotif C300 pun akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 2005. Tidak hanya yang di lintasan utama, namun lokomotif C 300 11 & C300 12 yang berada di Museum Transportasi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pun juga sudah tidak dapat beroperasi lagi karena faktor mesin, serta kondisinya yang semakin waktu semakin memprihatinkan karena berkarat & korosi.[15] Sisa-sisa bangkai lokomotif C300 yang kala itu berada di depo lokomotif Tanah Abang pun dirucat & hanya menyisakan 3 unit saja, yaitu C300 01, C300 04, serta C300 20, ketiga lokomotif ini pun dibiarkan teronggok di sudut depo. Pada tahun 2015, ketiga lokomotif C300 yang tersisa ini dibawa ke Stasiun Cikampek untuk diunspoor/ditanahkan di pekarangan emplasemennya, berdampingan dengan lokomotif-lokomotif diesel hidraulik tipe lainnya, & dijadikan sebagai benda cagar budaya.[16]

C300 01, C300 20, & C300 04 di pekarangan emplasemen Stasiun Cikampek.

Preservasi

Hingga saat ini, tidak ada satu pun unit dari lokomotif C300 yang dipreservasikan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dapat dioperasikan, kedua unit lokomotif yang bernomor C300 11 & C300 12 ini pun hanya sebagai pajangan statis saja. Keduanya menggunakan livery hijau-kuning khas perusahaan jawatan kereta api (PJKA), tetapi kondisinya yang sangat memprihatinkan karena berkarat & korosi. Sedangkan, ketiga bangkai lokomotif C300 yang bernomor C300 01, C300 04, & C300 20 yang diunspoor/ditanahkan di pekarangan emplasemen Stasiun Cikampek pun masih menunggu nasib hingga saat ini, apakah akan diselamatkan & dipreservasi, atau malah akan dirucat habis.

Data teknis

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Mohamad Lutfi Tjahjadi, antusias sejarah KA.
  2. ^ Perpustakaan Nasional.
  3. ^ C300 02 Jatinegara 29.09.80*, 2013-09-17, diakses tanggal 2022-07-05 
  4. ^ Perpustakaan Nasional.
  5. ^ Once upon a time - Indonesia - Jakarta, 1985-03-14, diakses tanggal 2022-07-05 
  6. ^ "PNKA No. C300 19 & B51 24, Tanahabang, 18th July 1973". plumbloco.smugmug.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-06. 
  7. ^ Nova Prima, antusias sejarah KA.
  8. ^ "PNKA No. C300 03, Kebajoran, 4th August 1973". plumbloco.smugmug.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-05. 
  9. ^ Komunitas Serpong Tempo Doeloe.
  10. ^ Mohamad Lutfi Tjahjadi, antusias sejarah KA.
  11. ^ "インドネシアのEL・DL". horikoshi80105.web.fc2.com. Diakses tanggal 2022-07-05. 
  12. ^ "PNKA Wallahs..." www.internationalsteam.co.uk. Diakses tanggal 2022-07-05. 
  13. ^ C300 11 Jakarta 22.08.95, 2013-07-22, diakses tanggal 2022-07-05 
  14. ^ C300 12 Jakarta 22.08.95*, 2009-10-11, diakses tanggal 2022-07-05 
  15. ^ lokomotif c 300 12, 2009-01-01, diakses tanggal 2022-07-05 
  16. ^ Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Pemindahan Lokomotif C300 dari Tanah Abang ke Cikampek