Lompat ke isi

Kereta api Mutiara Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta Api Mutiara Timur
KA MUTIARA TIMUR
Ketapang - Yogyakarta (PP)
Kereta api Mutiara Timur saat masih menggunakan rangkaian kereta stainless steel sebelum dimutasi ke Depo Kereta lain, meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng.
Informasi umum
Jenis layananKereta Api Antarkota
StatusBeroperasi tapi tidak setiap hari, dan hanya 1 hari 1 arah entah dari KTG atau YK
Daerah operasiDaerah Operasi IX Jember
Mulai beroperasi
  • 6 Maret 1972; 52 tahun lalu (1972-03-06) (rute Surabaya - Banyuwangi)
  • 10 Februari 2021; 3 tahun lalu (2021-02-10) (rute Yogyakarta - Banyuwangi via Surabaya)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian440-1.000 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalKetapang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirYogyakarta
Jarak tempuh614 km.
Waktu tempuh rerata11 jam, 45 menit.
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari.
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Plus
Pengaturan tempat duduk
  • 48 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda (kelas Eksekutif)
Fasilitas bagasiAda (Interior Kereta eksekutif maupun Kereta ekonomi bukan kereta bagasi (B))
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal179-182

Kereta api Mutiara Timur adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) yang melayani rute Ketapang dengan Yogyakarta melalui Surabaya Gubeng dan Sebaliknya. Kereta api Mutiara Timur diluncurkan pada 6 Maret 1972 dan pertama kali berdinas menggunakan lokomotif BB301, BB303 atau BB304, sebagai lokomotif penarik.

Pengoperasian

Kereta api Mutiara Timur saat melintas langsung Stasiun Mangli, 2011

Kereta api Mutiara Timur pertama kali beroperasi pada sekitar 6 Maret 1972 dengan layanan kelas ekonomi dan bisnis. Mulai 1996, kereta api ini sempat mengalami perubahan layanan kelas menjadi kelas bisnis dan eksekutif.

Mulai 15 Desember 2018, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Mulai 10 Februari 2021, rute perjalanan kereta api Mutiara Timur reguler diperpanjang sampai Yogyakarta.[1]

Sejak akhir 2018, kereta api Mutiara Timur beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat dengan kelas eksekutif dan ekonomi premium. Namun, mulai akhir Maret 2022, kereta api tersebut mengalami perubahan layanan menjadi kelas eksekutif mild steel dan ekonomi plus, dikarenakan rangkaian tersebut menjadi tumbal di Daop 6 Yogyakarta untuk operasional Kereta api Sancaka yang Fakultatif dengan keberangkatan malamnya.

Mulai 25 Februari 2022 rangakaian KA Mutiara Timur yang sedang menganggur di Stasiun Yogyakarta digunakan untuk pengoperasian KA Joglosemarkerto arah cilacap (KA 231 dan KA 232) sedangkan Tanggal 9 Juni 2022 rangkaian KA Mutiara Timur dipakai untuk pengoperasian KA Fajar/Senja Utama Yogya arah Yogyakarta dan Pasar Senen (Fajar 143 dan Senja 142).

Dan kemudian di Bulan Juli ini, rangkaian KA Mutiara Timur dipakai lagi untuk pengoperasian Kereta Api Menoreh tanggal 19 dan 21 Juli, dikarenakan rangkaiannya aslinya sedang dipakai untuk Kereta api Kamandaka rute Semarang Tawang ke Cilacap. Sementara itu rangkaian KA Mutiara Timur sedang dipakai lagi untuk pengoperasian Kereta api Bogowonto rute Lempuyangan-Pasarsenen dan sebaliknya.

Semenjak Pandemi COVID-19 Rangkaian KA Mutiara Timur (Trainset 26) Stainless Steel dimutasi ke Depo Kereta Yogyakarta (YK) untuk Pengoperasian Kereta api Sancaka Fakultatif dan untuk sebagian Rangkaian KA Mutiara Timur (Trainset 25) Stainless Steel ini dimutasi di Depo Kereta Surabaya Pasarturi (SBI), Depo Kereta Sidotopo (SDT), Depo Kereta Bandung (BD) dan Depo Kereta Jakarta Kota (JAKK).

Dari gapeka 2021, KA Mutiara Timur tidak lagi diminati oleh rata-rata pengguna Kereta Api ini. Alasannya karena rutenya di perpanjang, kemudian pemberangkatan kereta hanya 1 hari 1 kali yang mengakibatkan waktu tidak efisien, lalu harga tiket yang lebih mahal dari Kereta api Wijayakusuma –yang rutenya lebih jauh–, dan juga kelasnya yang berubah ataupun tampilannya terlihat menurun (downgrade), yang awalnya Eksekutif & Ekonomi Premium menjadi Eksekutif & Ekonomi Plus yang terlihat seperti rangkaian Kereta api Jayabaya.

Insiden

Pada 20 Juni 1981, Kereta api Mutiara Timur mengalami musibah di Rogojampi. Rangkaian Mutiara Timur anjlok, dan satu K2/BW terjatuh ke sungai.

Pada 11 Juni 2014, kereta api Mutiara Timur bertabrakan dengan truk di perlintasan Jalan Jemursari, Surabaya yang mengakibatkan lokomotif dan kereta bagasi anjlok. Perjalanan menuju Banyuwangi terpaksa dialihkan melalui jalur lain.[2]

Pada 23 April 2017 pukul 05.00, kereta api Mutiara Timur menabrak mobil di Perlintasan Margorejo yang mengakibatkan tiga orang tewas.

Pada 31 Agustus 2018, pukul 14.41, kereta api Mutiara Timur menabrak truk elpiji di perlintasan liar antara Stasiun Temuguruh dan Stasiun Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi yang mengakibatkan bodi lokomotif sisi kiri mengalami kerusakan. Sopir dan kernet mengalami luka-luka sehingga dibawa ke puskesmas Singojuruh. Kejadian ini juga menyebabkan kereta api Mutiara Timur mengalami keterlambatan selama 160 menit.[3]

Pada 6 Oktober 2019, kereta api Mutiara Timur Siang jurusan Surabaya-Banyuwangi menabrak mobil di Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi. 1 orang tewas, 1 kritis, dan 1 orang luka ringan. Insiden ini menyebabkan KA 214 Probowangi tertahan di Stasiun Sumberwadung dan KA 453 Pandanwangi tertahan di Stasiun Kalisat.

Galeri

Lihat pula

Referensi

Pranala luar