Lompat ke isi

Pemilihan umum Wali Kota Depok 2015

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Wali Kota Depok 2015
Kandidat
 
Calon Mohammad Idris Dimas Oky Nugroho
Partai Gerindra PDI-P
Aliansi Koalisi Pelangi Koalisi Damai
Wakil Pradi Supriatna Babai Suhaimi
Suara rakyat 411.367 253.086
Persentase 61,91% 38,09%
Peta persebaran suara
Hasil rekaputilasi penghitungan suara kecamatan.
Dimas-Babai: merah; Idris-Pradi: emas tua.
Wali Kota petahana
Nur Mahmudi Ismail

PKS

Wali Kota terpilih

Mohammad Idris
Independen

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2015 (selanjutnya disebut Pilkada Depok 2015) merupakan pemilihan umum yang dilaksanakan pada 9 Desember 2015 untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok periode 2016-2021 dan akan diikuti oleh 1.4 juta pemilih.[1]

Pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota Depok ini merupakan Pemilihan kepala daerah ketiga di Kota Depok yang dilakukan secara langsung. Wali kota dan Wakil Wali kota terpilih akan dilantik pada 17 Februari 2016, menggantikan Nur Mahmudi Ismail yang telah menjabat selama dua periode sejak tahun 2006.[2][3]

Kursi Parlemen

Berdasarkan data KPUD Kota Depok, bahwa Partai Politik hasil pemilihan umum legislatif 2014 yang akan mengusung calon Wali kota dan Wakil Wali kota Depok dipersyaratkan minimal harus mempunyai 10 kursi di parlemen atau gabungan dari partai politik yang mempunyai kursi di parlemen dengan jumlah minimal 10 kursi.[4][5]

Hasil pemilihan umum legislatif 2014 di Kota Depok terdapat 10 Partai Politik yang mempunyai kursi di parlemen yakni:

No. Partai politik Jumlah kursi Perubahan kursi (2009)
1 PDI-P
11 / 50
Kenaikan 7 kursi
2 Gerindra
9 / 50
Kenaikan 5 kursi
3 PKS
6 / 50
Penurunan 5 kursi
4 PAN
6 / 50
Penurunan 2 kursi
5 Golkar
5 / 50
Penurunan 2 kursi
6 Demokrat
5 / 50
Penurunan 11 kursi
7 PPP
4 / 50
8 Hanura
2 / 50
9 PKB
1 / 50
10 NasDem
1 / 50
(baru)

Calon

Kandidat

Berkas:Depok Peduli Pendidikan.jpg
Poster Kampanye Pasangan Calon Nomor Urut Dua.

Berikut adalah calon yang telah mendaftarkan diri di KPU Kota Depok yang akan memperebutkan 1.4 juta suara pemilih warga Kota Depok:[6]

No. Urut[7] Kandidat Partai Referensi
1

[8][9]
Dimas Oky Nugroho
(Kader
PDI-P
)
Babai Suhaimi
(Kader Partai Golkar)
Pengamat politik Anggota DPRD Kota Depok (2014 - 2019)
2


[10][11][12]
Mohammad Idris
(Kader
PKS
)
Pradi Supriatna
(Kader Partai Gerindra)
Wakil Wali Kota Depok (2011 - 2016) Wiraswasta

Keterangan:
Tulisan miring adalah Partai Pendukung

Profil Kandidat

Calon Wali Kota

Dimas Oky Nugroho
Dimas Oky Nugroho merupakan pengamat politik di Akar Rumput Foundation. Ia diangkat menjadi calon karena menurut PDIP Depok membutuhkan figur muda. Dimas Oky Nugroho merupakan peraih gelar doktor di bidang antropologi politik.
Mohammad Idris Abdul Shomad
Mohammad Idris merupakan petahana. Ia menjabat sebagai wakil wali kota ketika pilkada berlangsung. Selain sebagai wakil wali kota, ia juga merupakan seorang cendekiawan dan dosen. Idris Abdul Shomad merupakan peraih gelar doktor di bidang Tsaqofah Islamiyyah.

Calon Wakil Wali Kota

Babai Suhaimi
Babai Suhaimi adalah ketua DPD partai Golkar cabang Depok. Selain itu ia juga ketua karang taruna Depok dan ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Depok
Pradi Supriatna
Pradi Supriatna merupakan ketua DPC partai Gerindra cabang Depok, bendahara PSSI Jawa Barat, dan pengusaha properti. Selain itu, ia pernah menjadi manajer Persikad Depok.

Hasil

Suara menurut wilayah
Dimas Oky Nugroho
PDI-P
Mohammad Idris
PKS
Suara % Suara %
Beji 16.920 29.86% 39.750 70.14%
Bojongsari 14.568 35.63% 26.320 64.37%
Cilodong 14.770 30.61% 33.485 69.39%
Cimanggis 30.848 37.67% 51.045 62.33%
Cinere 8.442 29.56% 20.116 70.44%
Cipayung 31.878 57.57% 23.497 42.43%
Limo 10.658 33.09% 21.553 66.91%
Pancoran Mas 36.893 41.99% 50.960 58.01%
Sawangan 23.880 41.71% 33.379 58.29%
Sukmajaya 33.283 38.46% 53.252 61.54%
Tapos 30.745 35.04% 57.004 64.96%
Total 252.885 38.13% 410.361 61.87%
662.891 / 95.81%
Sumber: KPU RI

Konflik

Konflik internal terjadi di dalam partai PDIP yang membawa nama Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi. Sekretaris PDIP cabang Depok menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merestui nama Dimas Oky Nugroho, sehingga kemungkinan tanda tangannya yang ada pada berkas pendaftaran adalah palsu. Masyarakat dan simpatisan PDIP mendemo KPUD. Mereka menginginkan ketua KPUD diadili karena meloloskan berkas palsu tersebut dan dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan benar,[13][14] meminta pilkada ditunda[15] dan menganulir pasangan Dimas-Babai.[16] KPU kemudian mengklarifikasi ke DPC PDIP Depok dan ditemukan bahwa tanda tangan pada berkas tersebut adalah asli[17] dan menyatakan pasangan Dimas-Babai sah.[18] Meski telah dinyatakan sah, kasus ini masih berlanjut dengan pernyataan sekretaris PDIP sendiri yang menyatakan masih ada kemungkinan bahwa tandatangannya dipalsukan.[19]

Bakal calon Rudi Samin mengaku ditipu oleh PDIP cabang Depok. Ia diminta uang sebesar 300 juta rupiah oleh PDIP cabang Depok yang disebutnya digunakan untuk memperbesar hasil survei untuknya dan mempermulus jalannya menjadi calon wali kota.[20][21]

Dukungan Demokrat terhadap pasangan Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna "terlambat" diumumkan dan didaftarkan, sehingga partai Demokrat tidak secara resmi menjadi partai pengusung keduanya. Hal ini menyebabkan ketua umum partai Demokrat cabang Depok dipecat dari jabatannya.[22] Namun kader dari Partai Demokrat tetap masuk ke dalam tim pemenangan pasangan Idris-Pradi.[23]

Partai yang mengalami perpecahan dan kepengurusan ganda (Golkar dan PPP) tidak dapat menyatakan dukungannya di pilkada manapun, termasuk di Depok.[24] Meskipun Babai Suhaimi merupakan ketua Partai Golkar cabang Depok, Golkar tidak memberikan dukungannya secara resmi pada pasangan Dimas-Babai maupun pasangan lainnya yang mengklaim telah didukung salah satu kepengurusan Golkar.[25][26] Di sisi lain, meski tidak mengusung secara resmi, disinyalir bahwa PPP kubu Romahurmuziy mendukung Dimas-Babai dan kubu Djan Faridz mendukung Idris-Pradi.[27]

Satu pasangan independen, Ibrahim Kadir Tuasamu dan Johanes Karundeng, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan oleh KPUD Depok. Keduanya mengajukan gugatan ke PTUN Bandung karena "melihat ada tindakan KPU kota Depok yang bertentangan dengan perundangan yang berlaku".[28]

Referensi

  1. ^ http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/15/07/30/nsalir365-pilkada-depok-diikuti-14-juta-pemilih
  2. ^ Disiapkan Anggaran Rp 50 Miliar untuk Pilkada Depok 2015 www.depokraya.com
  3. ^ KPUD Pastikan Partisipasi Pilkada Depok Meningkat 10 Persen Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. kabarrakyat.co
  4. ^ PDIP Depok Duduki 11 kursi Untuk DPRD www.republika.co.id
  5. ^ Inilah Syarat Kursi dan Suara Pilkada Serentak 2015[pranala nonaktif permanen] www.sandeq.net
  6. ^ http://www.thejakartapost.com/news/2015/07/29/mayoral-candidates-fight-depok-south-tangerang.html
  7. ^ http://print.kompas.com/baca/2015/08/25/Nomor-Urut-Peserta-Pilkada-Depok-dan-Tangsel-Ditet
  8. ^ http://metro.sindonews.com/read/1025082/171/pdip-usung-dimas-babai-di-pilkada-depok-1437481172
  9. ^ http://metro.news.viva.co.id/news/read/652138-pemilihan-calon-walikota-depok-kubu-pdip-ricuh
  10. ^ http://metro.tempo.co/read/news/2015/07/22/231685710/pilkada-depok-idris-shomad-gandeng-pradi-hadapi-dimas-babai
  11. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/24/tanpa-deklarasi-terbuka-idris-pradi-langsung-daftar-ke-kpu-depok
  12. ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/31/10541341/Demokrat.Depok.Merapat.ke.Koalisi.Gerindra-PKS
  13. ^ http://www.merdeka.com/politik/tanda-tangan-sekretaris-dpc-pdip-depok-dipalsukan-massa-demo-kpu.html
  14. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/31/ketua-pdip-depok-jangan-dengarkan-isu-dokumen-palsu
  15. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/30/massa-demo-kpu-minta-pilkada-depok-ditunda
  16. ^ "Salinan arsip". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-29. Diakses tanggal 2015-08-15. 
  17. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/08/07/terkait-tanda-tangan-palsu-kpu-depok-telah-periksa-sekertaris-pdip
  18. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/08/13/hasil-pleno-kpu-depok-nyatakan-pendaftaran-dimas-babai-sah
  19. ^ http://metro.news.viva.co.id/news/read/661911-pimpinan-pdip-depok-curiga-parafnya-dipalsukan-untuk-pilkada
  20. ^ http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/04/078688945/kesal-rudi-samin-depok-diminta-rp-300-juta-untuk-survei
  21. ^ http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/05/078689295/kisah-unik-pilkada-pasangan-calon-hilang-dan-mahar-selangit
  22. ^ http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/28/pilkada-depok-makan-korban-ketua-dpc-demokrat-depok-dipecat
  23. ^ http://jabar.pojoksatu.id/depok/2015/08/04/masuk-tim-pemenangan-demokrat-akan-all-out/
  24. ^ http://pekanbaru.tribunnews.com/2015/07/28/kpu-tolak-dukungan-golkar-ppp-untuk-calon-kepala-daerah
  25. ^ http://kabar24.bisnis.com/read/20150728/78/456953/pilkada-depok-babai-pertanyakan-keabsahan-pasangan-rudi-siti
  26. ^ http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/27/21413831/Suara.Golkar.dan.PPP.di.Pilkada.Depok.Bermasalah
  27. ^ http://jabar.pojoksatu.id/depok/2015/08/07/berbeda-dukungan-di-pilkada-depok/
  28. ^ http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/06/058689739/gagal-maju-calon-wali-kota-depok-gugat-kpud

Pranala luar