Surah Yasin
يٰسٓ Yasin Y-S | |
---|---|
Klasifikasi | Makkiyah |
Nama lain | Man'amah Rafi'ah Khafizah |
Juz | Juz 22 (ayat 1-21) Juz 23 (ayat 22-83) |
Jumlah ruku | 5 |
Jumlah ayat | 83 |
Muqaṭṭaʻāt | Ya Sin |
Surah Yasin (bahasa Arab: يٰسٓ) adalah surah ke-36 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 83 ayat, serta termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamai Ya Sin karena surah ini dimulai dengan dua abjad Arab Ya Sin. Sebagaimana halnya arti tersembunyi huruf-huruf abjad Alif Lam Mim atau Nun yang terletak pada permulaan beberapa surah Al-Qur'an, maka demikian pula arti Ya Sin yang termasuk dalam ayat mutasyabihat.[1]
Isi
- Gunanya Al-Qur'an diturunkan kepada Muhammad (ṣallāllāhu ʿalayhī wa-sallam) (1–6)
- Kebanyakan orang kafir pasti mendapat azab karena tidak mengindahkan perintah Allah (7–10)
- Peringatan hanya berguna bagi orang yang takut kepada Allah (11–12)
- Kisah penduduk kota yang harus menjadi pelajaran bagi penduduk Makkah (13–29)
- Penyesalan terhadap orang-orang tidak beriman (30–32)
- Tanda kekuasaan Allah (subḥānahu wa ta‘ālā) (33–50)
- Keadaan orang-orang beriman di hari Kiamat (51–59)
- Cercaan Allah terhadap orang tidak beriman (60–68)
- Muhammad bukan penyair (69–70)
- Kekuasaan Allah dalam membangkitkan manusia di hari Kiamat (71–83)
Penggunaan
Surah Yasin sering disebut sebagai "jantungnya Al-Qur'an".[2] Makna “jantung” telah banyak didiskusikan. Surah ini secara tradisional dianggap mewakili sifat ajaib Al-Qur'an.[3] Hal ini dikarenakan surah ini memuat hal-hal penting dari Al-Qur'an, seperti kekuasaan Allah yang tidak terbatas sebagaimana dicontohkan oleh ciptaan-Nya, Surga, penghukuman orang-orang kafir, hari Kiamat, perjuangan orang beriman melawan musyrik dan kafir, dan jaminan jalan kebenaran bagi orang beriman.[4] Surah Yasin menyajikan pesan Al-Qur'an dengan ayat-ayatnya yang singkat dan bersajak. Surah ini menegaskan bahwa Muhammad bukanlah seorang penyair, melainkan ia adalah Nabi Terakhir ("khatam al-anbiya'").
Sunan Darimi memuat hadis yang meriwayatkan bahwa Muhammad bersabda: "Barang siapa membaca Surah Yasin pada pagi hari, maka akan diluluskan semua hajatnya.”[5] Dalam riwayat lain, surah ini merupakan kunci segala kebaikan di dunia dan di akhirat dan keselamatan dari segala kejahatan di kehidupan dunia dan akhirat. Pahala membacanya juga disamakan dengan menunaikan ibadah haji sebanyak dua puluh kali.[6]
Dengan demikian surah ini memiliki kedudukan tersendiri dalam tradisi kehidupan sebagian umat Islam. Meskipun keabsahan tradisi tersebut diperdebatkan, surah Ya Sin sering dibaca pada waktu-waktu tertentu seperti ketika seseorang sedang menghadapi sakratul maut, malam Jumat, malam Nisfu Sya'ban, tahlil, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, banyak ulama mengingkari riwayat-riwayat di atas, karena memiliki sanad yang lemah (ḍaif) dan palsu (mauḍu'). Hal ini sering dijadikan alasan sebagian masyarakat Muslim tidak menyelenggarakan tahlilan dan menetapkannya sebagai bid'ah.[7]
Referensi
- ^ "Al-Qur'an Surat Yasin (Terjemahan Indonesia) - SINDOnews Kalam". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2022-11-07.
- ^ Shirazi, Ayatullah Dastghaib. Heart of the Qur'an: A Commentary to Sura al Yasin. Ansariyan Publications. Qum, The Islamic Republic of Iran. http://surah-yasin.com/
- ^ Shaykh Abdul Nasir Jangda. Tafsir Surah Ya-Sin. Jangda. Ramadhaan 1432 A.H. http://surah-yasin.com/
- ^ Sura Ya Sin. Ahlul Bayt Digital Islamic Library Project. http://surah-yasin.com//
- ^ Zakariyyā, Muḥammad (1983). Stories of Sahabah: Revised Translation of Urdu Book (dalam bahasa Inggris). Kutab Khana Faizie. hlm. 87.
- ^ "5+Benefits of reciting and listening to Surah Yasin - Seekers Elite". Seekers Elite (dalam bahasa Inggris). 2017-09-11. Diakses tanggal 2017-10-12.
- ^ Jawaz, Yazid Bin Abdul Qodir (2008-07-25). "Derajat Hadits Fadhilah Surat Yasin". Muslim.or.id. Diakses tanggal 2022-12-09.
Pranala luar
Surah Sebelumnya: Surah Fatir |
Al-Qur'an | Surah Berikutnya: Surah As-Saffat |
Surah 36 |