Kabupaten Takalar
Kabupaten Takalar | |
---|---|
Motto: Takalar Kota "MENYALA" (Menarik, Nyaman dan Asri) ᨄᨑᨊᨘᨓᨀᨘ (Parannuangku) | |
Koordinat: 5°25′S 119°35′E / 5.42°S 119.58°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Tanggal berdiri | 4 Juli 1959 |
Dasar hukum | UU No. 29 Tahun 1959 |
Hari jadi | 10 Februari 1960 |
Ibu kota | Pattallassang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dr. Setiawan Aswad, M.Dev., Plg. (Penjabat) |
Luas | |
• Total | 566,51 km2 (21,873 sq mi) |
Populasi (2021) | |
• Total | 304,856 |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0418- |
Pelat kendaraan | DD xxxx C* |
Kode Kemendagri | 73.05 |
APBD | - |
DAU | Rp479.073.701.000.- |
Situs web | www |
Kabupaten Takalar (Makassar: ᨈᨀᨒᨑ, translit. Takàlara’, pengucapan bahasa Makassar: [taˈkalaraʔ]) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kotanya terletak di Pattallassang. Kab. Takalar terdiri dari sembilan kecamatan, yaitu Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong, Galesong Selatan, Galesong Utara, Sanrobone, Mappakasunggu dan Manggarabombang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,51 km² dan berpenduduk sebanyak 304.856 jiwa (2021).
Wacana pembentukan Kabupaten Galesong dan ibu kotanya berada di Kecamatan Galesong merupakan pemekaran dari Kabupaten Galesong yang meliputi beberapa Kecamatan antara lain:[1]
- Kecamatan Mappakasunggu
- Kecamatan Sanrobone
- Kecamatan Galesong
- Kecamatan Galesong Selatan
- Kecamatan Galesong Utara
Sejarah
Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada tanggal 10 Februari 1960. Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa, Maros, Pangkadjene dan Djeneponto.
Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap) yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topedjawa, District Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topedjawa diperintah oleh Kepala Pemerintahan yang bergelar Lo’mo.
Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar, maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Polombangkeng Selatan dan Polombangkeng Utara, Districk Galesong dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara, Districk Topejawa, Districk Takalar, Districk Laikang dan Districk Sanrobone menjadi Kecamatan TOTALLASA (Singkatan dari Topejawa, Takalar, Laikang dan Sanrobone) yang selanjutnya berubah menjadi Kecamatan Mangarabombang dan Kecamatan Mappakasunggu. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2001 terbentuk lagi sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Pattallassang (Kecamatan Ibu kota) dan terakhir dengan Perda Nomor 3 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007 dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 27 April 2007, dua kecamatan baru terbentuk lagi yaitu Kecamatan Sanrobone (Pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu) dan Kecamatan Galesong (Pemekaran dari Kecamatan Galesong Selatan dan Kecamatan Galesong Utara).Kepulauan Tanakeke adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kemudian, Kecamatan Kepulauan Tanakeke dibentuk dari pemekaran dari Kecamatan Mappakasunggu berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Takalar Nomor 3 tahun 2019, sehingga saat ini Kabupaten Takalar telah mempunyai 10 (sepuluh) Kecamatan dengan 76 Desa dan 24 Kelurahan.
Geografi
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kota Makassar dan Kabupaten Gowa |
Timur | Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa |
Selatan | Laut Flores |
Barat | Selat Makassar |
Topografi
Keadaan Geografi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai, daratan dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah dengan kemiringan 0-3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0–25 m, dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Sebagian dari wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 74 Km meliputi Kecamatan Mangarabombang, Kecamatan Mappakasunggu, Kecamatan SandraBone, Kecamatan Galesong Selatan, Kecamatan Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara. Kabupaten Takalar dilewati oleh 4 buah sungai,yaitu Sungai Jeneberang, Sungai Jenetallasa, Sungai Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat sungai tersebut telah dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.
Penggunaan Lahan
Kabupaten Takalar terletak antara 5°031' sampai 5°0381' Lintang Selatan dan antara 199°0221' sampai 199°0391' Bujur Timur dengan luas wilayah 566,51 Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%), sawah seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu PT. XXXII seluas 5.333,45 Ha (9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%), tegalan seluas 3.639,90 Ha (6,47%), kebun campuran seluas 8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas 1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain seluas 7.892,22 Ha (13,93%).
Iklim
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, wilayah kabupaten Takalar beriklim muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angi muson, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah kabupaten ini dipengaruhi oleh angin muson timur–tenggara yang bersifat kering serta dingin dan periode angin muson ini berlangsung pada bulan Mei hingga bulan Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya bernilai kurang dari 15 mm per bulan. Sementara itu, musim penghujan di wilayah kabupaten Takalar diakibatkan oleh angin muson barat laut–barat daya yang bersifat lembab dan basah dan periode angin muson ini terjadi pada bulan November hingga bulan April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 600 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Takalar berkisar antara 2.300–3.100 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–180 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah Takalar berada pada angka 21°–33 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±81%.
Data iklim Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.3 (84.7) |
29.4 (84.9) |
29.9 (85.8) |
30.6 (87.1) |
30.9 (87.6) |
30.5 (86.9) |
30.6 (87.1) |
31.1 (88) |
31.3 (88.3) |
32.4 (90.3) |
31.7 (89.1) |
30.4 (86.7) |
30.67 (87.21) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.1 (79) |
26.3 (79.3) |
26.4 (79.5) |
26.7 (80.1) |
26.7 (80.1) |
26.1 (79) |
25.7 (78.3) |
25.7 (78.3) |
26.1 (79) |
26.6 (79.9) |
26.8 (80.2) |
26.1 (79) |
26.28 (79.31) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.9 (75) |
23.2 (73.8) |
22.9 (73.2) |
22.8 (73) |
22.6 (72.7) |
21.7 (71.1) |
20.8 (69.4) |
20.3 (68.5) |
20.7 (69.3) |
21.8 (71.2) |
22.9 (73.2) |
23.9 (75) |
22.29 (72.12) |
Presipitasi mm (inci) | 671.3 (26.429) |
514.8 (20.268) |
302.1 (11.894) |
256.1 (10.083) |
113.2 (4.457) |
82.5 (3.248) |
47.8 (1.882) |
18.3 (0.72) |
29.1 (1.146) |
87.8 (3.457) |
281.2 (11.071) |
565.8 (22.276) |
2.970 (116,931) |
Rata-rata hari hujan | 25 | 21 | 18 | 14 | 10 | 7 | 4 | 2 | 3 | 8 | 15 | 22 | 149 |
% kelembapan | 87.1 | 86.8 | 85.4 | 83.5 | 82.3 | 80.1 | 77.2 | 72.3 | 73.4 | 75.3 | 80.4 | 85.7 | 80.79 |
Rata-rata sinar matahari harian | 5.4 | 6.1 | 6.5 | 7.4 | 8.3 | 8.6 | 9.3 | 10.2 | 9.9 | 8.7 | 7.9 | 5.7 | 7.83 |
Sumber #1: Weatherbase[2] & BMKG[3] | |||||||||||||
Sumber #2: Climate-Data.org[4] |
Demografi
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Takalar adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Takalar,[5] yaitu bahasa Makassar.[6]
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Takalar | |||||||||
No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai Politik / Fraksi | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Donggeng Daeng Ngasa (?–?) |
1960 | 1964 | N/A | 1 | [7] | |||
2 | Makkatang Daeng Sibali (?–?) |
1964 | 1967 | ABRI–Angkatan Darat | N/A | 2 | |||
3 | Muhammad Suaib Pasang | 1967 | 1978 | ABRI–Polri | N/A | 3 | |||
4 | Ibrahim Tulle | 1978 | 1983 | ABRI–Angkatan Darat | N/A | 4 | |||
5 | Batong Aminullah | 1983 | 1987 | ABRI–Angkatan Udara | N/A | 5 | |||
6 | Tadjuddin Nur | 1987 | 1992 | N/A | 6 | ||||
7 | Syahrul Saharuddin | 1992 | 1997 | N/A | 7 | ||||
8 | Zainal Abidin (1945–) |
17 November 1997 | 17 November 2002 | Golkar | Muhammad Said Pammusu | 8 | |||
9 | Ibrahim Rewa (1943–2016) |
22 Desember 2002 | 22 Desember 2007 | Golkar | A. Makmur A. Sadda | 9 | |||
22 Desember 2007 | 22 Desember 2012 | 10 | |||||||
10 | Burhanuddin Baharuddin (1962–) |
22 Desember 2012 | 8 Desember 2017 | Golkar | Muhammad Natsir Ibrahim | 11 | |||
11 | Syamsari Kitta (1974–) |
22 Desember 2017 | 22 Desember 2022 | PKS | Achmad Daeng Sere | 12 | [8] | ||
Gelora |
- Legenda
Pelaksana tugas Bupati
Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Pelaksana tugas Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Bupati Definitif | |
Andi Darmawan Bintang (Pelaksana Tugas) |
28 Oktober 2016 | 11 Februari 2017 | 11 | [ket. 1] | Burhanuddin Baharuddin | ||
Muhammad Natsir Ibrahim (Pelaksana Tugas) |
8 Desember 2017 | 22 Desember 2017 | [ket. 2] | ||||
Setiawan Aswad (1973–) (Penjabat) |
22 Desember 2022 | 20 Desember 2024 | — | [9] | Transisi | ||
Muhammad Hasbi (Penjabat) |
20 Desember 2024 | Petahana | — | [10] | Transisi |
- Keterangan
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Takalar sejak pembentukannya pada tahun 1959.[11][12]
Golongan/Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1959–1961[13] | 1961–1966 | 1966–1971 | 1971–1977 | 1977–1982[14] | 1982–1987[15] | 1987–1992[16] | 1992–1997[17] | 1997–1999[18] | 1999–2004 | 2004–2009[19] | 2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | |
PKB | (baru) | 0 | 1 | 2 | ||||||||||
PPNU (termasuk PNU) | (baru) | 1 | ||||||||||||
Gerindra | (baru) | 3 | 3 | |||||||||||
PDI-P | (baru) | 0 | 1 | 2 | ||||||||||
Golkar (termasuk Golongan Karya Non Partai) | (baru) | 16 | 16 | 17 | 20 | 16 | 10 | 6 | 4 | |||||
NasDem | (baru) 2 | 3 | ||||||||||||
Merdeka | (baru) 2 | |||||||||||||
PBR | (baru) 1 | |||||||||||||
PDK (termasuk PPDK) | (baru) 5 | 3 | ||||||||||||
PKS (termasuk PK) | (baru) | 2 | 3 | 4 | 5 | |||||||||
Perindo | (baru) 1 | |||||||||||||
PPP | (baru) 1 | 0 | 0 | 2 | 1 | 3 | 2 | |||||||
PAN | (baru) | 1 | 2 | 3 | ||||||||||
Hanura | (baru) | 1 | 2 | |||||||||||
Demokrat | (baru) 0 | 3 | 3 | 1 | ||||||||||
PBB | (baru) | 1 | 1 | 2 | ||||||||||
PKPI (termasuk PKP) | (baru) | 0 | 3 | 0 | ||||||||||
ABRI | 3 | 3 | 4 | 4 | 3 | |||||||||
Non ABRI | 1 | |||||||||||||
Jumlah Anggota | (baru) 15 | 20 | 20 | 20 | 21 | 25 | 30 | 30 | 30 | 30 | ||||
Jumlah Golongan/Partai | 3 | 3 | 2 | 3 | 9 | 12 | 12 |
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Takalar dalam dua periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014–2019 | 2019–2024 | ||
PKB | 1 | 2 | |
Gerindra | 3 | 3 | |
PDI-P | 1 | 2 | |
Golkar | 6 | 4 | |
NasDem | (baru) 2 | 3 | |
PKS | 4 | 5 | |
Perindo | (baru) 1 | ||
PPP | 3 | 2 | |
PAN | 2 | 3 | |
Hanura | 1 | 2 | |
Demokrat | 3 | 1 | |
PBB | 1 | 2 | |
PKPI | 3 | 0 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 12 | 12 |
Kecamatan
Kabupaten Takalar terdiri dari 12 kecamatan, 24 kelurahan dan 86 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,61 km² dan jumlah penduduk sebesar 286.390 jiwa dengan sebaran penduduk 505 jiwa/km².[20][21]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Takalar, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
73.05.09 | Galesong | 17 | Desa | ||
73.05.05 | Galesong Selatan | 13 | Desa | ||
73.05.06 | Galesong Utara | 1 | 13 | Desa | |
Kelurahan | |||||
73.05.10 | Kepulauan Tanakeke | 6 | Desa | ||
73.05.12 | Laikang | 6 | Desa | ||
73.05.02 | Mangarabombang | 1 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
73.05.01 | Mappakasunggu | 1 | 3 | Desa | |
Kelurahan | |||||
73.05.07 | Pattallassang | 9 | Kelurahan | ||
73.05.03 | Polongbangkeng Selatan | 6 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
73.05.11 | Polongbangkeng Timur | 8 | Desa | ||
73.05.04 | Polongbangkeng Utara | 6 | 4 | Desa | |
Kelurahan | |||||
73.05.08 | Sanrobone | 6 | Desa | ||
TOTAL | 24 | 86 |
Pariwisata
Objek Wisata Perburuan Rusa
Kegiatan perburuan rusa merupakan kegiatan langka di sulawesi selatan. Sejak dulu kegiatan berburu rusa di desa Barugaya dan Ko'mara sudah sering dilakukan oleh para Bangsawan (Karaeng) pada hutan yang luasnya sekitar 2.000 Hektar. Setiap melakukan perburuan rusa, para Karaeng berkumpul di Baruga (Rumah Panggung) dan mempersiapkan perlengkapan berburu seperti pasukan berkuda, kentongan, dll. Dengan melihat kondisi alam yang masih alami seperti pegunungan, danau, dan hutan, maka selain berburu rusa para pengunjung dalat menikmati pemandangan alam, melakukan kegiatan memancing, memanjat tebing, dan berbagai kegiatan lainnya.[22]
Pada tanggal 17 juli 1946 Ranggong Daeng Romo diangkat sebagai Pucuk Pimpinan Laskar Pemberontak Rakyat Sulawesi (lapris) yang beranggotakan 19 organisasi kelaskaran diseluruh Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam kedudukannya sebagai Panglima Lapris di desa Bulukunyi yang sekarang dijadikan sebagai Monumen Lapris. Monumen Lapris yang dibangun di sebuah bukit didesa Bulukunyi sangat cocok dikunjungi oleh peneliti sejarah perjuangan bangsa dan para wisatawan karena pesona alam disekitar lokasi mendatangkan kesejukan tersendiri bagi pengunjung. Disamping itu, sekitar lokasi terdapat mata air yang dijadikan sebagai tempat permandian yang dikenal permandian alam saluka.
Objek Wisata Topejawa
Panjang Garis Pantai di Kabupaten Takalar sekitar 74 Km. Dari panjang garis pantai tersebut, terdapat 3 (tiga) Objek wisata Pesisir dikabupaten Takalar (Pantai Topejawa, Pantai Galumbaya dan Pantai Ujungkassi) Permandian Alam Topejawa yang panjangnya sekitar 800 meter banyak dikunjungi karena suasana berenang di laut yang menyenangkan, selain itu panorama alamnya yang memukau.
Selain pemanfaatan sarana wisata pada lokasi permandian alam seperti balai-balai, baruga (rumah panggung), pelelangan ikan sertai berbagai fasilitas lainnya. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas pantai seperti berenang, berjemur, olahraga pantai, membakar ikan segar, berlayar dengan perahu tradisional (balolang), dan aktivitas pantai lainnya.
Objek Wisata Pulau Sanrobengi
Sanrobengi adalah pulau kecil yang memiliki potensi sebagai pusat kunjungan karena selain berpasir putih juga dapat dilakukan kegiatan-kegiatan laut seperti berenang, menyelam, berjemur, memancing, membakar ikan segar, dan berbagai kegiatan laut lainnya. Selain kegiatan laut, pulau Sanrobengi ditunjang oleh sarana pendukung TPI Di Desa Boddia, Kecamatan Galesong, dan dermaga lainnya.
Objek Wisata Terumbu Karang Pulau Tanakeke
Kepulauan Tanakeke terdiri atas Pulau Tanakeke, Bauluang, Satanga, dan Dayang-dayangan menyimpan perpaduan objek wisata alam yaitu agrowisata, berburu/atraksi menangkap ikan, pantai dan penyelam. Pulau-pulau tersebut menyimpan keanekaragaman hayati yang unik, yaitu ikan Baronang, Biawasa, Kepiting Dato, dengan ukuran cangkangnya mencapai 25 cm, hutan bakau, padang lamun yang tumbuh di pasir putih, cocok untuk permandian alam jemur di pasir putih sambil menikmati hidangan khas bakar ikan laut, dan terumbu karangnya yang asri, cocok untuk penyelam.
Objek Wisata Benteng Sanrobone
Pembuatan tembok dan dinding benteng Sanrobone dilakukan oleh Dampang Panca Belong (Raja I Kerajaan Sanrobone) atas perintah Raja Gowa dan dikerjakan oleh rakyat secara gotong royong sekitar abad XVI. Benteng Sanrobone terbuat dari batu bata dan terbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km. Benteng tersebut mempunyai 7 pintu benteng yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Beberapa bukit sejarah di antaranya, Meriam dengan berat sekitar 150 kg, keris pusaka, dan makam Raja Sanrobone (kabbanga) Benteng ini menarik dikunjungi karena bernilai sejarah masa lalu mengenai keberadaan dan perjuangan Kerajaan Sanrobone di Sulawesi Selatan.
Referensi
- ^ Redaksi (13-09-2019). "Opini : Sejarah Baru, Kabupaten Takalar akan di Mekarkan Menjadi Kabupaten Galesong". Mata Sulsel. Diakses tanggal 18-05-2021.
- ^ "Kabupaten Takalar, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 8 Januari 2021.
- ^ "Zona Musim 286–289". Stasiun Klimatologi Maros. hlm. 46 & 47. Diakses tanggal 9 Januari 2021.
- ^ "Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, INDONESIA". Climate-Data.org. Diakses tanggal 8 Januari 2021.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 11. ISBN 9786028449182.
- ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Kusmawaty, Latif, A., dan Anjarsari, H. (2023). Digitalisasi Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Politeknik Pariwisata Makassar. hlm. 12.
- ^ "Sah! Syamsari Kitta-Ahmad Se're Jadi Bupati dan Wakil Bupati Takalar". makassar.tribunnews.com. 22 Desember 2017. Diakses tanggal 20 Januari 2018.
- ^ "Setiawan Aswad Resmi Jabat Pj Bupati Takalar Gantikan Syamsari Kitta". sulsel.herald.id. 22 Desember 2022. Diakses tanggal 22 Desember 2022.
- ^ "Pj Gubernur Sulsel Resmi Lantik Pj Bupati Takalar, Sidrap, dan Jeneponto". detik.com. 20 Desember 2024. Diakses tanggal 20 Desember 2024.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Takalar 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Takalar 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-27. Diakses tanggal 2020-05-24.
- ^ Pemerintahan Republik Indonesia (1959). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Pemerintahan Republik Indonesia.
- ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1981 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 24.
- ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1982). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1982 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 35.
- ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1988). Pemilihan Umum 1987 (Volume 5) (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 218.
- ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1994). Pemilihan Umum 1992 Dari Daerah Ke Daerah (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 448.
- ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2002). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2002 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 22.
- ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2004). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2004-2005 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 23–27.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Potensi wisata Kab Takalar". 23 Juli 2012.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi