Lompat ke isi

Jan Herman van Roijen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Desember 2022 14.58 oleh Salmaadhy (bicara | kontrib)
Infobox orangJan Herman van Roijen

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran10 April 1905 Edit nilai pada Wikidata
Konstantinopel Edit nilai pada Wikidata
Kematian16 Maret 1991 Edit nilai pada Wikidata (85 tahun)
Menteri Urusan Luar Negeri
1r Maret 1946 – 3 Juli 1946
Bagian dari kabinet: Schermerhorn-Drees cabinet (en) Terjemahkan
Menteri tanpa portofolio
25 Juni 1945 – 1r Maret 1946
Bagian dari kabinet: Schermerhorn-Drees cabinet (en) Terjemahkan
Duta besar
Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
PendidikanUniversitas Utrecht Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaandiplomat, pejuang perlawanan, politikus, ahli hukum Edit nilai pada Wikidata
Partai politikpolitikus independen Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
Orang tuaJan Herman van Roijen Sr. (en) Terjemahkan Edit nilai pada WikidataAlbertina Taylor Winthrop (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Jan Herman van Roijen, rekaman wawancara berbahasa Belanda (Desember 1948)

Doktor Dr. Jan Herman van Roijen (10 April 1905 – 16 Maret 1991) adalah seorang politikus dan diplomat asal Belanda. Dalam Kabinet Schermerhorn/ Drees, Van Roijen menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.

Dalam Perang Dunia II, ia memainkan peran penting dalam perjuangan politik Belanda. Ia mengikuti jejak ayahnya sebagai diplomat dan kemudian menjadi pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri. Sebagai menteri, ia awalnya digantikan oleh Eelco Nicolaas van Kleffens. Setelah 4 bulan kemudian, Dr. Jan Herman Van Roijen menggantikannya. Setelah menjadi menteri, ia menjadi duta besar Belanda untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Britania Raya.

Pada tahun 1949, ia memimpin delegasi Belanda dalam Perjanjian Roem-Roijen yang akan membuka langkah mengakhiri konflik Indonesia-Belanda. Pada tahun 1962, sebagai diplomat, ia turut serta pula dalam menyelesaikan masalah Papua bagian barat. Saat Herman Van Roijen datang untuk Perjanjian Roem-Roijen, ia datang ke Jendral Spoor dan bertanya “berapa gulden yang diperlukan untuk mengamankan jalan dari Jakarta ke Bogor?“ tanya Roijen, Jendral Spoor berkata sejumlah gulden. Saat itu Roijen berpikir, jika harga yang di perlukan tidak sebanding dengan yang di dapat. Maka dari itu saat Perjanjian Roem-Roijen Roijen mengusulkan gencatan senjata.

Pranala luar

Didahului oleh:
Edgar Michiels van Verduynen
Menteri Tanpa Portofolio untuk Urusan Luar Negeri
1945-1946
Diteruskan oleh:
E.N. van Kleffens
Didahului oleh:
Eelco van Kleffens
Menteri Luar Negeri
1946
Diteruskan oleh:
Pim van Boetzelaer van Oosterhout