Lompat ke isi

Dheg Dheg Plas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dheg Dheg Plas
Album studio karya Koes Plus
Dirilis1 November 1969
Direkam1 Maret 1969 – 1 Oktober 1969
StudioDimita, Jakarta[1]
Genrepop, garage rock[2]
Durasi32:11
LabelMelody
ProduserDick Tamimi[1]
Kronologi Koes Plus
Dheg Dheg Plas
(1969)
Volume 2
(1970)Volume 21970

Dheg Dheg Plas adalah album perdana dari grup musik Koes Plus setelah berganti nama dari Koes Bersaudara yang dirilis pada 1 November 1969[3] di bawah label Melody. Di album ini Koes Plus memperkenalkan 2 personel barunya, yaitu Murry sebagai drummer yang menggantikan Nomo Koeswoyo dan Totok Adji Rachman sebagai bassist yang menggantikan Yok Koeswoyo Kehadiran 2 personel baru ini membawa angin segar pada musik Koes Plus. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,8 juta keping. Album ini merupakan album paling sukses sepanjang karier Koes Plus. Album ini mencetak sejumlah hits termasuk "Tjintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", " Derita", "Tiba Tiba Aku Menangis", "Manis dan Sajang", "Dheg Dheg Plas", dan "Kembali ke Djakarta".

Latar Belakang

Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara Tonny Koeswoyo dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat Nomo Koeswoyo dan keluarnya Yok Koeswoyo pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo dan Dimas Wahab (bassis Medenaz dan The Pro's serta ayah tiga personel Bragi yakni Reza Reza Ario Bima, Reinaldi Hutomo dan Rendi Khrisna) merekrut Murry sebagai drummer dan Totok Adji Rachman sebagai bassist. Tonny pun memilih nama baru untuk band ini bernama Koes Plus. Dengan harapan, nama ini dapat mengulangi kesuksesan ketika Koes Bersaudara menggarap dua album sebelumnya, To the So Called "the Guilties" (1967) dan Djadikan Aku DombaMu (1968) yang terjual 1.700 keping.

Rilis dan tanggapan

Dheg Dheg Plas akhirnya dirilis pada 1 November 1969. Album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album Dheg Dheg Plas sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala W.S. Rendra mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Tjintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sajang" dan "Kembali ke Djakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.

Album Dheg Dheg Plas ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album utama inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album utama ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. All time hits dari album ini yang masih dikenal dan sampai sekarang banyak dinyanyikan yaitu "Cintamu Telah Berlalu", "Derita", "Manis dan Sajang" dan "Kembali ke Djakarta". Dheg Dheg Plas ditempatkan pada peringkat ke-4 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik" versi majalah Rolling Stone Indonesia yang diterbitkan pada edisi #32 bulan Desember 2007.[4] Tiga lagu dari album tersebut, "Kembali ke Djakarta", "Kelelawar", serta "Manis dan Sajang", ditempatkan masing-masing pada peringkat ke-6, ke-83 dan ke-88 dalam daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik" yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009[5] oleh penerbit yang sama.

Daftar lagu

Seluruh lagu ditulis oleh Tonny Koeswojo. Kecuali "Biar Berlalu" ditulis oleh Jon Koeswojo.

Rilisan piringan hitam dan kaset

Sisi A
No.JudulVokalDurasi
1."Awan Hitam"Tonny, Jon2:59
2."Derita"Tonny, Jon2:53
3."Kelelawar"Tonny, Jon2:46
4."Tiba-Tiba Aku Menangis"Tonny, Jon3:24
5."Bergembira"Tonny, Jon, Toto2:04
6."Tjintamu Telah Berlalu (Cintamu Telah Berlalu)"Jon2:11
Durasi total:16:17
Sisi B
No.JudulVokalDurasi
7."Dheg Dheg Plas"Tonny, Jon2:27
8."Manis dan Sajang (Manis dan Sayang)"Jon2:15
9."Hilang Tak Berkesan"Tonny1:55
10."Kembali ke Djakarta (Kembali Ke Jakarta)"Jon3:46
11."Biar Berlalu"Jon2:44
12."Lusa Mungkin Kau Datang"Jon2:47
Durasi total:15:54

Rilisan CD

Sebagai edisi rilisan CD, seluruh daftar lagu disusun ulang.

No.JudulVokalDurasi
1."Kelelawar"Tonny, Jon2:46
2."Dheg Dheg Plas"Tonny, Jon2:27
3."Derita"Tonny, Jon2:53
4."Tiba-Tiba Aku Menangis"Tonny, Jon3:24
5."Bergembira"Tonny, Jon, Toto2:04
6."Kembali ke Jakarta"Jon3:46
7."Biar Berlalu"Jon2:44
8."Awan Hitam"Tonny, Jon2:59
9."Manis dan Sayang"Jon2:15
10."Cintamu Telah Berlalu"Jon2:11
11."Lusa Mungkin Kau Datang"Jon2:47
12."Hilang Tak Berkesan"Tonny1:55
Durasi total:32:11

Personel

Produksi

  • Dick Tamimi – produser
  • Rachman A. – teknisi perekaman
  • Jimmy Hamid – teknisi perekaman
  • Pramono R. – desain sampul
  • Eska – fotografer

Sejarah rilis

Negara Tanggal Label Format Nomor katalog Catatan
Indonesia 1 November 1969 Melody Piringan hitam LP-23[6]
Indonesia 1972 Mesra Kaset Dirilis ke dalam Sisi B album Bunga Ditepi Djalan
Indonesia 2012 Royal Prima Musikindo[7] Cakram padat [6]

Referensi

  1. ^ a b "Dick Tamimi, Di Udara Dia Jaya!". komunitasaleut.com. Diakses tanggal 22 Juni 2022. 
  2. ^ "Volume 1: Dheg Dheg Plas". rateyourmusic.com. Diakses tanggal 22 Juni 2022. 
  3. ^ Ginting 2009, hlm. 59.
  4. ^ "150 Album Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (32). Desember 2007. 
  5. ^ "150 Lagu Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (56). Desember 2009. 
  6. ^ a b (Inggris) Dheg Dheg Plas di Discogs
  7. ^ "Album Koes Plus Dirilis Ulang Tanpa Izin, Pemegang Hak Cipta Ngadu Ke Polda". detikcom. 8 November 2012. Diakses tanggal 20 April 2019. 
Daftar pustaka

Pranala luar