Nyi Blorong
Nyi Blorong atau Maheswari Sasandoro ing Gayatri adalah sosok legenda Indonesia yang berwujud wanita cantik, bertubuh manusia dari pinggang ke atas, dan berwujud ular berwarna hijau & kuning dari pinggang ke bawah. Ia merupakan jenis dari keturunan Jin Iblis. Sebagai panglima perang kafir di Nusantara ini sejak dulu.
Asal Usul
Menurut Prediksi pengalaman spritual, dari keberadaannya sebagai wujud ular, ia adalah Sukma dari penjelmaan Medusa yang terbunuh oleh Perseus (mitologi), setelah itu ia mengadakan perjanjian dengan iblis & menjadi Patih diantara golongannya, lalu berdiam diri & membangun kerajaannya di laut selatan paling kiri.
Musuh bebuyutannya tak lain adalah Nyi Roro Kidul & Ratu Laut Selatan serta Umat Muslim & Khodam Muslim yang taat, termasuk khodam Raja - Raja seperti Sabdapalon, Jayabaya, Prabu Siliwangi, Brawijaya, Gajahmada,Sultan Agung, Syekh Subakir & Walisongo.
Ia & sekutunya dapat mengumpulkan pasukan kafir sampai 3 Miliar dari golongan jin setan berbagai macam makhluk halus.
Ia bersekutu pula dengan 10 keturunan iblis dari berbagai mancanegara.
Menurut
Legenda
Menurut Guru Spritual, Nyi Blorong adalah penguasa pantai selatan sebelah kiri yang memiliki tipu muslihat sesat. Ia konon memang ditugaskan untuk menyesatkan manusia agar terjerumus pesugihan & menjadikan manusia budak-budaknya yang taat & tidak menerima kenyataan bahwa manusia tersebut tak sadar akan pengaruhnya, bahwa ia mengikuti benderanya, selalu menyamar menjadi Nyi Roro Kidul dan memfitnahnya, juga dapat mengaku sebagai Ratu Pantai Selatan, padahal ia adalah jin kafir dari keturunan Iblis, maka ia dapat mengatakan & mengucap salam saat ritual keberadaannya dipanggil, jika engkau mengetahui, sebab ia keturunan Iblis.
Nyi Blorong tampil mengenakan kebaya berwarna hijau dengan rajutan emas. Kain panjang berwarna emas tersebut konon merupakan perwujudan sosok aslinya, yaitu ular raksasa. Pada saat bulan purnama, kacantikan dan kesaktian Nyi Blorong mencapai puncaknya, tetapi saat bulan mengecil, ia akan kembali ke wujudnya yang semula yaitu ular raksasa.
Serat Centhini menyebutkan bahwa Nyi Blorong yang cantik adalah putri dari Ratu Anginangin. Ia dinikahkan dengan Jaka Linglung setelah calon suaminya itu berhasil membunuh buaya putih penjelmaan Prabu Dewatacengkar.[1]
Pesugihan
Nyi Blorong dipercaya dapat mendatangkan kekayaan bagi orang yang tertarik mengajaknya untuk bersekutu. Setiap kedatangan Nyi Blorong, ia akan meninggalkan kepingan-kepingan emas di tempat ia menemui orang yang menjalin hubungan dengannya sebagai imbalan. Emas tersebut konon sebenarnya merupakan sisik-sisik tubuhnya.
Pesugihan dengan Nyi Blorong dipercaya membutuhkan tumbal arwah manusia pengikutnya. Saat ajal, arwah pengikutnya itu akan menjadi bagian dari penghuni keraton gaib Laut Selatan untuk selamanya. Selain itu, dalam jangka waktu tertentu, Nyi Blorong juga meminta tumbal nyawa untuk menambah jumlah prajurit serta meningkatkan kecantikannya.
Ia & Pasukan Sekutunya Jin Kafir jumlahnya 3 Milyar dengan dipimpin 10 keturunan Iblis dari belahan bumi lain. Maka waspadalah dengan kesesatannya.
Syarat Insyaf melepas pengaruhnya
Pesugihan yang dilakukan oleh yang bersangkutan apabila sudah meninggal, akan bersambung ke keturunannya anak cucu sampai diputuskan ritual perjanjian terdahulu.
Maka anda harus berkurban dengan potong sapi, kerbau, kambing di saat Hari Raya Qurban/Idul Adha, memohon ampun kepada Allah SWT.
Perlu bertanya kepada ulama, Kyai, Ustad atau guru spiritualis khususnya beragama Islam, karena hanya bisa diputuskan secara itu, agar keluar dari kesesatan & tak buang energi sia-sia dalam hidup ini, sebab anda ada dari makanan yang tak baik karena ortu pernah main pesugihan dengan daging & darah sebagai bayarannya.
Nyi Blorong, Nyi Roro Kidul & Ratu Pantai Selatan
Sebagian spiritualis menganggap Nyi Blorong sama dengan Nyi Roro Kidul, tetapi versi tersebut dibantah sebagian ahli supranatural / Guru spritual yang lain. Nyi Blorong adalah keturunan iblis lebih berwujud sebagai putri ular yang ditugaskan untuk menggoda manusia dan menyesatkan manusia dengan cara-cara pesugihan. Hal itu berbeda dengan Nyi Roro Kidul yang berwatak baik hati.[2] Nyi Roro Kidul adalah Jin Muslim keturunan Ratu Syeba Nama lainnya adalah Putri Rara Balqis, sedangkan Ratu Laut Selatan saat ini adalah Ratu Rara Kadita anak dari Prabu Siliwangi ketika menikahi Ratu Rara Kirana Ratu Laut Selatan pertama.
Nyimas Dewi Anggatri
Namun menurut sumber lain, Nyi Blorong adalah sebutan untuk Nyimas Dewi Anggatri, anak dari Nyimas Dewi Rangkita atau yang dikenal sebagai ratu Galuh, anak dari Nyimas Dewi Anggista, putri bungsu dari Raja Caringin Kurung ke XI, Prabu Jaya Cakra.[2]
Budaya populer
- Nyi Blorong merupakan tokoh legenda Indonesia yang sering menjadi tema film. Beberapa film yang mengangkat tema Nyi Blorong adalah Nyi Blorong dan Perkawinan Nyi Blorong.
- Buku "Dari Soal Priyayi sampai Nyi Blorong: Refleksi Historis Nusantara" merupakan kumpulan tulisan sejarawan Ong Hok Ham di harian Kompas.[3]
Lihat pula
Referensi
- ^ Ranggasutrasna, Ngabei (1991). Centhini: Tambangraras-Amongraga, Jilid I, hal. 70-71. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 979-407-358-X.
- ^ a b Syarifudin. Rabu, 27 November 2013. Jogjakartanews.com, Hubungan Ratu Kidul, Nyi Blorong, dan Nyi Loro Kidul Diarsipkan 2014-04-07 di Wayback Machine..
- ^ Goodreads. Dari Soal Priyayi sampai Nyi Blorong: Refleksi Historis Nusantara by Onghokham.