Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Ruslan Tjakraningrat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ruslan Tjakraningrat

Pengusul: Jeromi Mikhael (b • k • l)
Status:    Dalam diskusi

Gubernur Nusa Tenggara Barat pertama. Artikel sudah mandek selama beberapa bulan, baru bisa diselesaikan hari ini. Jeromi Mikhael (bicara) 16 Januari 2023 14.47 (UTC)[balas]

Komentar Dedhert

Menolak Menolak untuk sementara. Artikel ini terlihat bagus dipandang, tapi sayangnya ada bagian-bagian yang masih sangat pendek, terutama di bagian "Wafat", "Kehidupan pribadi"; kemungkinan ini belum bisa dijadikan artikel pilihan untuk sementara. Apakah sebaiknya dikembangkan terlebih dahulu? Dedhert.Jr (bicara) 17 Januari 2023 11.23 (UTC)[balas]

@Dedhert.Jr: Artikel ini sudah dikembangkan selama beberapa bulan dengan sumber yang tersedia dan sampai saat ini saya belum bisa menemukan sumber lain yang relevan selain dari sumber-sumber yang telah saya cantumkan. Untuk bagian "Wafat" dan "Kehidupan pribadi" sudah saya gabungkan dan saya tambahkan sedikit agar tidak terlalu pendek. Terkait dengan bagian-bagian yang masih sangat pendek, apakah masih ada lagi bagian yang pendek selain dua bagian tersebut? Terima kasih. Jeromi Mikhael (bicara) 17 Januari 2023 19.17 (UTC)[balas]
@Jeromi Mikhael Sejujurnya, ini bukan ekspektasi saya bahwa artikel ini adalah karya yang luar biasa, melainkan justru ini malah terlihat seperti struktur pada artikel biografi yang berstatus AB; dalam artian masih biasa-biasa saja. Sebagai contoh, kalimat pengantar masih terdiri dari satu paragraf; apakah bisa dikembangkan lebih lanjut? Bisakah dibuat dua atau tiga paragraf untuk kalimat pengantar? Selain itu, Anda menyebutkan bahwa Anda belum bisa menemukan sumber lain yang relevan selain dari sumber-sumber yang telah dicantumkan, bukan? Ini yang selalu saya benaki disini, kalau artikel ini belum siap jadi artikel pilihan (atau kemungkinannya artikel bagus). Saya sarankan untuk tunggu sumber-sumbernya ditemukan dulu, baru kemudian Anda usul kembali. Dedhert.Jr (bicara) 18 Januari 2023 00.13 (UTC)[balas]
Saya pribadi kurang setuju dengan pendapat ini. Setelah mengembangkan sejumlah artikel, memang banyak politisi Indonesia yang tidak begitu terbuka mengenai kehidupan pribadi, dan itu sah-sah saja dari sisi mereka. Intinya dalam kriteria adalah komprehensif, dan urusan kehidupan pribadi/wafat ya memang tidak begitu banyak informasinya. Juxlos (bicara) 30 Januari 2023 04.51 (UTC)[balas]

Komentar Fazoffic

Kata "wafat" itu apa tidak terlalu berlebihan ya? ▪ ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 17 Januari 2023 14.49 (UTC)[balas]

@Fazoffic: Terima kasih atas sarannya. Kata wafat sudah saya ganti dengan kata meninggal. Jeromi Mikhael (bicara) 17 Januari 2023 19.17 (UTC)[balas]

Komentar dwadieff

  • "Ruslan meneruskan karier dalam birokrasi": mungkin perlu diperjelas di birokrasi yang mana? Indonesia? Jawa Timur?
  • "Ruslan menjalani pendidikan dasar": mungkin lebih baik "menempuh"?
  • "pendidikannya di Algemeene Middelbare School": singkat saja jadi AMS, di sebutan pertama taruh "(AMS)"
  • "tentara Jepang datang dan menguasai wilayah Hindia Belanda": pranalakan ke Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda
  • "Atas usulan tokoh Indonesia": siapa?
  • "Pemerintah Tentara Jepang": mungkin lebih baik "pemerintah militer"?
  • "meminta setiap daerah di Jawa": setiap pemerintah daerah, barangkali?
  • "nantinya menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur": ganti dengan "kelak"
  • "dipanggil oleh ayahnya": ayahnya Ruslan atau ayahnya M. Noer?
  • "Ruslan ditempatkan sebagai Komandan Batalyon II": komandan lazimnya tidak "ditempatkan", mungkin "ditugaskan"?
  • "Karier kepamongprajaan Ruslan terus berlanjut pada masa Jepang": apa PETA = pamong praja? Saya rasa tidak. Ganjil menerangkan kalau karirnya berlanjut sementara dia jadi PETA. Mungkin bisa diperjelas?
  • "Ruslan kembali mengalami pemindahan": tidak sangkil, "kembali dipindahkan" saja
  • "dengan ganti wilayah tersebut menjadi negara tersendiri": ini lebih kedengaran seperti syarat yang diajukan Belanda. Mungkin "dengan syarat Madura akan menjadi sebuah negara tersendiri"?
  • "namun tuntutan tersebut ditolak oleh delegasi Madura": di awal disebut ini tawaran, kenapa di akhir jadi tuntutan?
  • "Wali Negara (setingkat presiden)": setara Presiden RIS atau Presiden RI? Mungkin lebih tepat sebagai "setara kepala negara bagian" mengingat Madura kelak jadi bagian RIS?
  • "kariernya sebagai birokrat": perjelas sebagai birokrat Indonesia.
  • "membantunya memerintah Nusa Tenggara Barat": kedengaran agak ganjil, mungkin "membantunya menjalankan roda pemerintahan Nusa Tenggara Barat"?
  • "Pembubaran ini diikuti oleh hal serupa": tidak jelas "hal serupa" ini apa, mungkin merujuk pada pembubaran? Mungkin "disusul dengan pembubaran atas"?
  • "Ruslan kemudian membagi Nusa Tenggara Barat": kedengaran seperti Ruslan memerintah by decree. Mungkin "Nusa Tenggara Barat kemudian dibagi menjadi"?
  • "Kelompok pemuda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam": apa semua pemuda NTB saat itu anggota HMI? Mungkin difokuskan saja siapa yang benar-benar mendesak.

Mungkin cukup sekian dulu, terima kasih sudah mengerjakan artikel yang menarik ini. dwadieff 25 Januari 2023 08.19 (UTC)[balas]