Madura, Wanareja, Cilacap
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Madura | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Cilacap | ||||
Kecamatan | Wanareja | ||||
Kode pos | 53232 | ||||
Kode Kemendagri | 33.01.15.2007 | ||||
Luas | 14,99 km² | ||||
Jumlah penduduk | 11.217 jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Madura adalah desa di kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa ini berjarak sekitar 5,5 Km dari pusat kecamatan Wanareja dan lebih dari 85 Km dari ibu kota Kabupaten Cilacap melalui Sidareja. Desa ini merupakan salah satu desa paling barat di Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat. Namun demikian desa ini sangat strategis karena dilintasi Jalan Nasional Rute 3 yang merupakan jalur lalu lintas utama selatan pulau jawa.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Desa Madusari dan Kecamatan Dayeuhluhur |
Timur | Desa Wanareja dan Desa Sidamulya |
Selatan | Provinsi Jawa Barat |
Barat | Kecamatan Dayeuhluhur |
Sejarah
Desa Madura menurut legenda berasal dari cerita perang kerajaan Galuh pada zaman Mataram, konon dalam cerita itu disebutkan bahwa terjadi serangan dari kerajaan Galuh dan Mataram di wilayah perbukitan / pegunungan atau dalam bahasa sunda disebut “ pasir “ disitulah bala tentara Galuh berhenti dibukit “ Pasir Nagog “, dan dibuat pertahanan. Dalam penantian tersebut tentara Galuh menemukan ceceran jejak pengembara yang mencari Madu, madu diyakini sebagai bahan alami yang banyak khasiatnya. Disitulah mulai awal kata Madura dari Cimadu / Cai madu / atau Air Madu yang ditemukan oleh pengembara, maka akhirnya berkembang sebuah nama Madura Madu yang ditemukan oleh pengembara. Sesuai dengan perkembangan zaman dan Madura berangsur maju seiring dengan dibentuknya pemerintahan sejak penjajahan sampai merdeka, menurut catatan yang ada Madura diperintah oleh kuwu.
Pemerintahan
Pada masa Pemerintahan Kepala Desa Warsito Udjang, desa Madura dimekarkan menjadi dua desa yaitu Madura dan desa pemekaran Madusari. Desa Madura meliputi dusun Mangunjaya, Ciopat, Karangsari Babakan dan Dusun Madura. Desa Madusari meliputi dusun Cimalati, Ciupas, Banjarwaru dan cipicung. Selanjutnya dusun Madura dimekarkan menjadi tiga dusun yaitu Purwasari, Karanganyar dan Margasari.
Daftar pemimpin
No | Nama | Masa Jabatan | Keterangan |
1 | NATAPRADJA | 1860 – 1890 | |
2 | SURAMEDJA | 1890 – 1915 | |
3 | DARWAN | 1916 – 1944 | |
4 | SOEWARDJO | 1945 – 1960 | |
5 | OTONG | 1961 – 1965 | |
6 | SOEKARDJO | 1966 – 1989 | |
7 | WARSITO UDJANG | 1989 – 1998 | |
8 | DEWONG HAMID | 1998 | Pjs |
9 | SUPARDI | 1999 – 2006 | |
10 | SETIAJIT, SH | 2007 - 2012 | |
11 | ANDI HERMAWAN, A.Md | 2013 - 2019 |
Pembagunan
Seiring dengan pekembangan zaman desa Madura menjadi desa yang dituntut harus maju dalam segala hal, apalagi sejak tahun 2006, sudah dibangun jembatan sungai Citanduy yang membuka akses jalan ke Kota Banjar Jawa Barat. Dengan telah dibangunnya jembatan sungai Citanduy, maka desa Madura sekarang menjadi pintu utama masuk dari Kota Banjar Jawa Barat, dengan begitu Madura merupakan wajah terdepan Kabupaten Cilacap dengan kota Banjar di bagian Selatan, dimana sarana infra struktur harus sama majunya dengan wilayah Banjar. Untuk itu semua, pemerintah desa Madura saat ini berupaya membangun wilayah sesuai kemampuan masyarakat dan akan selalu mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah, agar Madura dapat sejajar dengan pembangunan wilayah lain.
Geografi
Desa Madura terletak di bagian barat Kabupaten Cilacap berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Luas wilayahnya adalah 1.499 Ha dan berada di ketinggian lebih kurang 15 meter diatas permukaan air laut. Tofografi di wilayah selatan merupakan dataran rendah sepanjang aliran sungai Ci Tanduy sedangkan sebelah utara merupakan perbukitan yang memanjang. Curah hujan di desa ini tergolong sedang sepanjang tahun dan terdiri dari dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Desa Madura memiliki rawa-rawa abadi yaitu Rawa Keris yang tak pernah kering dan saat ini dimanfaatkan untuk budi daya ikan air tawar pada jaring apung. Kawasan hutan jati milik Perum Perhutani terletak di tengah wilayah Madura, dan tanaman Karet PTPN IX berada di barat laut Madura, sehingga membuat wilayah Madura cukup sejuk.
Ekonomi
Desa Madura menjadi titik pertemuan jalur lalu-lintas antara Bandung – Purwokerto dan jalur jalan akses jembatan Citanduy yang menghubungkan kawasan wisata Kabupaten Pangandaran. Keadaan ini menunjang terhadap peningkatan perekonomian. Masyarakat Madura melakukan kegiatan perekonomian/jual beli kebutuhan pokok dan penjualan hasil pertanian ke pasar-pasar tradisional yang ada di Wanareja dan Langensari/Banjar Jawa Barat, hal ini karena di Madura belum ada pasar. Disektor PBB desa Madura tahun 2016 memiliki baku Rp. 221.599.451 ini merupakan potensi besar yang dapat memacu kemajuan ekonomi. Besarnya APBDes tahun 2016 sebesar Rp. 1.780.388.000 terdiri dari:
- Pendapatan Asli Desa: Rp 27.680.000
- Pendapatan Transfer: Rp 1.746.858.000
- Pendapatan Lain-lain: Rp 0
- Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah: Rp 5.850.000
Jumlah: Rp 1.780.388.000
Penduduk
Jumlah penduduk desa Madura sebanyak 11.217 jiwa (5.613 Laki-laki dan 5.604 perempuan) terdiri dari 3.241 KK. Jumlah tersebut terdiri dari dua suku / bahasa yaitu Sunda dan Jawa, dalam kehidupan sehari-hari sudah terjadi percampuran / asimilasi yang menambah kuatnya persatuan dan gotong royong. Wadah organisasi pemuda Karang Taruna ” Manunggal ” dengan anggota dari seluruh pemuda di wilayah desa Madura. Sebagian besar penduduknya beagama islam yang berjumlah 10.862 jiwa, Kristen 14 jiwa dan Katholik 34 jiwa.
Kebudayaan
Budaya kesenian tradisional berkembang baik berupa seni budaya sunda dan jawa berupa wayang golek, calung, terbangan / hadroh, jaran kepang, pencak silat dan sebagainya, Semuanya berkembang baik.
Sarana dan prasarana
Kesehatan
Dibidang Kesehatan ada satu Puskesmas pembantu dan satu balai Pengobatan. Masyarakat / ibu-ibu kader PKK mengadakan kegiatan di Posyandu sebanyak 13 Kelompok dan 1 kelompok posyandu Lansia.
Informasi dan komunikasi
Telekomunikasi dan informasi, dan Madura juga sudah dilalui jaringan telepon kabel, disamping telepon nirkabel / seluler, di Madura terdapat 6 Tower BTS dari Operator yang berbeda Informasi di peroleh dari media Elektronik Radio dan Televisi, baik itu TV biasa maupun TV berbayar.
Pendidikan
- 4 unit TK / PAUD
- 7 unit Sekolah Dasar
- 1 unit SMP Negeri
- 1 unit SMK Karya Tunas Nusantara ( KTN )
- 3 unit Pondok Pesantren
- 3 unit TPQ
Tempat ibadah
- 17 unit Masjid
- 27 unit Mushola
- 1 unit Gereja
Olahraga
- 6 buah Lapangan sepak bola
- 1 buah GOR ( milik swasta/ perorangan )
Transportasi
- Jalan Negara: 7 km
- Jalan Kabupaten: 3 km
- Jalan Desa Aspal: 20 km
- Jalan Makadam: 5 km