Lompat ke isi

Panjaitan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panjaitan
Beberapa tokoh marga Panjaitan.
Aksara Batakᯇᯉ᯲ᯐᯤᯖᯉ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama margaPanjaitan
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sorimangaraja
4Tuan Sorbadibanua
(Nai Suanon)
5Sibagot ni Pohan
6Tuan Dibangarna
7Raja Panjaitan
Nama lengkap
tokoh
Raja Panjaitan
Nama istriTumandi boru Hasibuan
Nama anak1. Raja Situngo Nai Borngin
Kekerabatan
Induk margaTuan Dibangarna
Persatuan
marga
Tuan Dibangarna
Kerabat
marga
Turunan
  • Martibi Raja
  • Raja Dogor
  • Raja Siponot
  • Raja Sijanggut ni Huting
Matani ari
binsar
Hasibuan
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalBalige, Toba
Kawasan
dengan
populasi
signifikan
Paguyuban
Lokasi tuguBalige, Kabupaten Toba
2°19′24″N 99°03′56″E / 2.323471393651546°N 99.0654772740141°E / 2.323471393651546; 99.0654772740141
PaguyubanPunguan Raja Panjaitan dohot Boru (PRPDB)

Panjaitan (Surat Batak Toba: ᯇᯉ᯲ᯐᯤᯖᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari daerah Balige, Toba.

Tarombo

Berikut merupakan tarombo (silsilah) keturunan Raja Panjaitan:

Tuan Dibangarna
Raja PanjaitanRaja SilitongaRaja SiagianRaja Sianipar
Raja Situngo Nai Borngin
Martibi RajaRaja DogorRaja SiponotRaja Sijanggut ni Huting

Menurut silsilah garis keturunan Suku Batak (tarombo), Raja Panjaitan adalah generasi ketujuh dari Si Raja Batak dan anak pertama (sulung) dari Tuan Dibangarna.[1]

Dalam perkembangannya, Keturunan Raja Panjaitan mengklasifikasikan diri ke dalam empat kelompok:

  • Martibi Raja
  • Raja Dogor
  • Raja Siponot
  • Raja Sijanggut ni Huting

Kekerabatan

Keturunan Raja Panjaitan memiliki hubungan erat dengan marga-marga keturunan Tuan Dibangarna lainnya; keempat marga tersebut (Panjaitan, Silitonga, Siagian, dan Sianipar) memegang teguh ikatan persaudaraan untuk tidak menikah antar satu dengan yang lain. Namun di beberapa daerah seperti Balige dan Sipahutar, ditemukan juga praktik dimana marga Panjaitan telah saling menikah dengan marga turunan Tuan Dibangarna lainnya dikarenakan keterbatasan marga-marga asing yang mendiami wilayah tersebut. Namun dewasa ini, praktik pernikahan antar sesama marga turunan Tuan Dibangarna tersebut sudah mulai ditinggalkan dan dianggap tabu.

Dikarenakan Raja Panjaitan merupakan anak sulung dari Tuan Dibangarna, maka marga Panjaitan juga dituakan diantara ketiga marga turunan Tuan Dibangarna lainnya. Oleh sebab itu sesuai dengan istiadat partuturan Batak Toba, seluruh keturunan dari ketiga marga tersebut harus memanggil abang/kakak ketika bertemu dengan marga Panjaitan tanpa memperhatikan usia.

Raja Panjaitan menikah dengan boru Hasibuan, oleh sebab itu Hulahula (mataniari binsar) dari seluruh marga Panjaitan adalah marga Hasibuan.

Padan

Keturunan Raja Panjaitan memiliki ikatan Padan (ikrar janji) dengan tiga marga, yaitu: Manullang, Sibuea, dan Sinambela. Keturunan Raja Panjaitan memegang teguh padan dengan tidak menikah kepada ketiga marga tersebut.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Panjaitan, di antaranya adalah:

Referensi

  1. ^ Hutagalung, W. M. (1991). Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak (dalam bahasa Batak). Medan: Tulus Jaya. hlm. 226–227. OCLC 33133368. 
  • Siahaan, Amanihut N.; Pardede, H. (1957), Sejarah perkembangan Marga - Marga Batak