Lompat ke isi

Pembicaraan:Persaudaraan Setia Hati Terate

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 24 Agustus 2022

Diantorowhyu22 (bicara) 24 Agustus 2022 04.31 (UTC)Balas

Iya Diantorowhyu22 (bicara) 24 Agustus 2022 04.32 (UTC)Balas

80 juta anggota SH Terate Diantorowhyu22 (bicara) 24 Agustus 2022 04.34 (UTC)Balas

Permintaan ditutup karena tidak disertai deskripsi perubahan yang ingin dilakukan. Naufal Farrasbicara 24 Agustus 2022 04.44 (UTC)Balas

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 8 November 2022

Ada kesalahan informasi pada isi Wikipedia Persaudaraan Setia Hati Terate, saya mohon agar bisa diberikan hak untuk menyuntingSH Terate 1922 (bicara) 8 November 2022 18.39 (UTC)Balas

kalau boleh tahu, kesalahannya di paragraf/bagian/kalimat yang mana yah? @SH Terate 1922:
ustad abu gosok (kotak wicara) 9 November 2022 11.31 (UTC)Balas

sementara saya Ditolak tolak terlebih dulu
ustad abu gosok (kotak wicara) 23 November 2022 23.06 (UTC)Balas

Persaudaraan Setia Hati Terate

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Logo SH Terate
SingkatanPSHTSH TERATE
Tanggal pendirianDirintis pada tahun 1922 kemudian berubah dari bentuk Perguruan menjadi bentuk Organisasi pada tahun 1948 saat kongres pertama di Pilangbango, Madiun
TipePerguruanOrganisasi Pencak Silat
Kantor pusatJl. Merak No.10, Nambangan Kidul, Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63128
Wilayah layanan
Indonesia, Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis
Ketua MajelisDewan LuhurPusat
IrH. EddyIssoebiantoro. AsmantoSH
Ketua Majelis Ajar
Ir. RB Wijono
Ketua Umum
DrDrs. IrR. MuhammadMoerdjoko Taufiq, S.H., M.Sc.HW
Situs webpshtshterate.or.id

}} Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.


Awal mula PSHT

Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo (EBI: Ki Hajar Harjo Utomo) salah satu pengikut aliran pencak silat Setia Hati yang berasal dari Pilangbango,[1] meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat dengan aliran Setia Hati. Niat ini dilatarbelakangi keadaan saat itu di mana ilmu pencak silat hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan seperti bupati, wedana atau masyarkat bangsawan yang memiliki gelar raden, sehingga Ki Hardjo Oetomo berniat agar ilmu pencak silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan.[1][2] Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo setuju atas ide ini asalkan pusat pendidikan nanti harus memiliki nama yang berbeda. Akhirnya didirikanlah SH PSC (Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club").[3] Pengikut Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo yang lain yang telah terhasut[4] beberapa pihak mengganggap pembukaan SH PSC sebagai sebuah pengkhianatan sehingga SH PSC dianggap "SH murtad".[5] Kelak, pihak-pihak yang mendukung pemurnian aliran Setia Hati dan mengklaim sebagai penerus sah ajaran Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo ini tergabung dalam SH Panti.[6] Selain itu, adanya tempat latihan ini dianggap oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai sarana untuk melawan pemerintah kolonial sehingga Ki Hardjo Oetomo ditangkap dan menjalani hukuman pembuangan Belanda di Jember, Cipinang, dan Padangpanjang.[1] Sistem yang dianut SH PSC ini adalah sistem paguron (perguruan) di mana guru ditempatkan pada tingkat tertinggi sebagai patron perguruan. Sistem pendidikan inilah yang menjadi cikal bakal Persaudaraan Setia Hati Terate.[5]

Pada tahun 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang bernama Soeratno Sorengpati mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate. Perubahan ini lalu disepakati saat kongres pertama yang diadakan di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun pada tahun 1948.[1][3] PSHT lalu mengubah diri dari sistem yang berbentuk perguruan menjadi sistem berbentuk persaudaraan untuk mendukung konsep demokratisasi organisasi, namun konsepsi dan tradisi sistem perguruan masih tetap dilanjutkan.[7] Selanjutnya PSHT semakin berkembang, setelah Mas Irsjad (salah satu murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) menjadi ketua dan memperkenalkan 90 senam dasar, jurus 1–4, jurus belati, dan jurus toya.[5] Jurus-jurus perguruan juga diperbarui oleh Mas Imam Koesoepangat untuk membedakan diri dari jurus-jurus Djojo Gendilo Tjipto Muljo milik SH Winongo atau sekarang di kenal dengan Setia Hati Panti.

Ketua dari masa ke masa

Pucuk kepemimpinan di PSHT berganti-ganti seiring waktu. Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tanggal 12 April 1952, ketua dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo (EBI: Sutomo Mangkujoyo), yang merupakan karyawan BRI. Setelah Sutomo dipindahtugaskan ke Surabaya, ketua dijabat oleh Mas Irsjad. Pada dekade 1960-an, Mas Irsjad pindah ke Bandung dan kepemimpinan PSHT diserahkan kepada Mas Santoso Kartoatmodjo. Setelah itu terjadi pergolakan tahun 1965 sehingga ketua kembali dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo hingga 1974. Pada masa jabatan kedua ini PSHT membuka beberapa cabang di Magetan, Surabaya, Mojokerto, Yogyakarta, dan Solo. Pada tahun 1974, diadakan kongres di Madiun yang memutuskan Mas Imam Koesoepangat (dikenal dengan julukan Pandhita Wesi Kuning[8][9]) sebagai ketua pusat. 3 tahun berikutnya, diadakan kongres kembali dan menghasilkan nama Badini sebagai ketua selanjutnya. Pada masa ini organisasi mengalami masalah keuangan sehingga salah satu pendekarnya yang bernama Tarmidji Boedi Harsono keluar dengan solusi kontroversial, yakni mengubah sistem pembayaran pengesahan warga dari menggunakan uang logam lama (ketengan atau benggolan) menjadi uang logam yang berlaku (baik rupiah maupun yang lainnya seperti dolar, ringgit, atau riyal) agar dapat membantu keuangan organisasi. Sebelumnya uang ketengan dan benggolan didapat dengan cara membeli dari istri Ki Hardjo Oetomo, Inem, sekaligus sebagai bentuk terima kasih organisasi untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo. Maka Tarmidji meyakinkan pada semua pihak yang mempertanyakan usul tersebut karena PSHT sudah berubah menjadi organisasi modern yang menjadi milik anggota bukan perorangan lagi dan untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo sudah dipersiapkan solusi lain. Pada tahun 1981, Tarmidji Boedi Harsono diangkat sebagai ketua. Pada tahun 2000, kongres diadakan kembali dengan menjadikan kembali Tarmidji Boedi Harsono sebagai ketua dan dilengkapi dengan 9 tokoh lainnya sebagai dewan pusat atau yang dikenal sebagai Nawa Pandhita.[5][7] Saat ini ketua pusat PSHT dijabat oleh Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.[10][11]

Silsilah Pimpinan SH Terate[12]

SH Terate adalah organisasi persaudaraan, yang didirikan pada tahun 1922 yang berkedudukan dan berpusat di Madiun. Sebelum diubah bentuknya dari perguruan menjadi organisasi, SH Terate dipimpin oleh Ki Hadjar Harjo Oetomo dari tahun 1922 s/d 1948. Setelah menjadi organisasi, SH Terate dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut:

  1. Soetomo Mangkoedjojo, 1948 sd 1956;
  2. Irsad, 1956 sd 1958;
  3. Santoso, 1958 sd 1966;
  4. RM Soetomo Mangkoedjojo, 1966 sd 1974;
  5. RM Imam Koessoepangat, 1974 sd 1977
  6. Badini, 1977 sd 1981;
  7. Tarmadji Budi Harsono, 1981 sd 2014
  8. Richard Simorangkir, (Plt) 2014 sd 2014
  9. Arif Suryono (Plt), 2014 sd 2016
  10. Muhammad Taufik, 2016 sd 2017
  11. Moerdjoko HW, 2017 sd sekarang.

Pendidikan

Tokoh

Pranala luar

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 19 Februari 2023

{Pp-semi-protected}}

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)
Logo PSHT
SingkatanPSHTSH TERATE
Tanggal pendirianDirintis pada tahun 1922 kemudian berubah dari bentuk Perguruan menjadi bentuk Organisasi pada tahun 1948 saat kongres pertama di Pilangbango, Madiun
TipePerguruanOrganisasi Pencak Silat
Kantor pusatJl. Merak No.10, Nambangan Kidul, Kec. Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur 63128
Wilayah layanan
Indonesia, Malaysia, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis
Ketua MajelisDewan LuhurPusat
IrH. EddyIssoebiantoro. AsmantoSH
Ketua Majelis Ajar
Ir. RB Wijono
Ketua Umum
DrDrs. IrR. MuhammadMoerdjoko Taufiq, S.H., M.Sc.HW
Situs webpshtshterate.or.id

}} Persaudaraan Setia Hati Terate (dikenal luas sebagai PSHT atau SH Terate) adalah organisasi olahraga yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 dan kemudian disepakati namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate pada kongres pertamanya di Madiun pada tahun 1948.


Awal mula PSHT

Pada tahun 1922, Ki Hadjar Hardjo Oetomo (EBI: Ki Hajar Harjo Utomo) salah satu pengikut aliran pencak silat Setia Hati yang berasal dari Pilangbango,[1] meminta izin kepada Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo untuk mendirikan pusat pendidikan pencak silat dengan aliran Setia Hati. Niat ini dilatarbelakangi keadaan saat itu di mana ilmu pencak silat hanya diajarkan kepada mereka yang memiliki status bangsawan seperti bupati, wedana atau masyarkat bangsawan yang memiliki gelar raden, sehingga Ki Hardjo Oetomo berniat agar ilmu pencak silat ini bisa dipelajari oleh rakyat jelata dan pejuang perintis kemerdekaan.[1][17] Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo setuju atas ide ini asalkan pusat pendidikan nanti harus memiliki nama yang berbeda. Akhirnya didirikanlah SH PSC (Persaudaraan Setia Hati "Pemuda Sport Club").[3] Pengikut Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo yang lain yang telah terhasut[4] beberapa pihak mengganggap pembukaan SH PSC sebagai sebuah pengkhianatan sehingga SH PSC dianggap "SH murtad".[5] Kelak, pihak-pihak yang mendukung pemurnian aliran Setia Hati dan mengklaim sebagai penerus sah ajaran Ki Ageng Ngabehi Soerodiwirjo ini tergabung dalam SH Panti.[18] Selain itu, adanya tempat latihan ini dianggap oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai sarana untuk melawan pemerintah kolonial sehingga Ki Hardjo Oetomo ditangkap dan menjalani hukuman pembuangan Belanda di Jember, Cipinang, dan Padangpanjang.[1] Sistem yang dianut SH PSC ini adalah sistem paguron (perguruan) di mana guru ditempatkan pada tingkat tertinggi sebagai patron perguruan. Sistem pendidikan inilah yang menjadi cikal bakal Persaudaraan Setia Hati Terate.[5]

Pada tahun 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang bernama Soeratno Sorengpati mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate. Perubahan ini lalu disepakati saat kongres pertama yang diadakan di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun pada tahun 1948.[1][3] PSHT lalu mengubah diri dari sistem yang berbentuk perguruan menjadi sistem berbentuk persaudaraan untuk mendukung konsep demokratisasi organisasi, namun konsepsi dan tradisi sistem perguruan masih tetap dilanjutkan.[7] Selanjutnya PSHT semakin berkembang, setelah Mas Irsjad (salah satu murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) menjadi ketua dan memperkenalkan 90 senam dasar, jurus 1–4, jurus belati, dan jurus toya.[5] Jurus-jurus perguruan juga diperbarui oleh Mas Imam Koesoepangat untuk membedakan diri dari jurus-jurus Djojo Gendilo Tjipto Muljo milik SH Winongo atau sekarang di kenal dengan Setia Hati Panti.

Ketua dari masa ke masa

Pucuk kepemimpinan di PSHT berganti-ganti seiring waktu. Setelah wafatnya Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tanggal 12 April 1952, ketua dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo (EBI: Sutomo Mangkujoyo), yang merupakan karyawan BRI. Setelah Sutomo dipindahtugaskan ke Surabaya, ketua dijabat oleh Mas Irsjad. Pada dekade 1960-an, Mas Irsjad pindah ke Bandung dan kepemimpinan PSHT diserahkan kepada Mas Santoso Kartoatmodjo. Setelah itu terjadi pergolakan tahun 1965 sehingga ketua kembali dijabat oleh Soetomo Mangkoedjojo hingga 1974. Pada masa jabatan kedua ini PSHT membuka beberapa cabang di Magetan, Surabaya, Mojokerto, Yogyakarta, dan Solo. Pada tahun 1974, diadakan kongres di Madiun yang memutuskan Mas Imam Koesoepangat (dikenal dengan julukan Pandhita Wesi Kuning[19][20]) sebagai ketua pusat. 3 tahun berikutnya, diadakan kongres kembali dan menghasilkan nama Badini sebagai ketua selanjutnya. Pada masa ini organisasi mengalami masalah keuangan sehingga salah satu pendekarnya yang bernama Tarmidji Boedi Harsono keluar dengan solusi kontroversial, yakni mengubah sistem pembayaran pengesahan warga dari menggunakan uang logam lama (ketengan atau benggolan) menjadi uang logam yang berlaku (baik rupiah maupun yang lainnya seperti dolar, ringgit, atau riyal) agar dapat membantu keuangan organisasi. Sebelumnya uang ketengan dan benggolan didapat dengan cara membeli dari istri Ki Hardjo Oetomo, Inem, sekaligus sebagai bentuk terima kasih organisasi untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo. Maka Tarmidji meyakinkan pada semua pihak yang mempertanyakan usul tersebut karena PSHT sudah berubah menjadi organisasi modern yang menjadi milik anggota bukan perorangan lagi dan untuk membantu keluarga Ki Hardjo Oetomo sudah dipersiapkan solusi lain. Pada tahun 1981, Tarmidji Boedi Harsono diangkat sebagai ketua. Pada tahun 2000, kongres diadakan kembali dengan menjadikan kembali Tarmidji Boedi Harsono sebagai ketua dan dilengkapi dengan 9 tokoh lainnya sebagai dewan pusat atau yang dikenal sebagai Nawa Pandhita.[5][7] Saat ini ketua pusat PSHT dijabat oleh Dr. Ir. H. Muhammad Taufiq, S.H., M.Sc.[10][21]

Silsilah Pimpinan SH Terate[22]

SH Terate adalah organisasi persaudaraan, yang didirikan pada tahun 1922 yang berkedudukan dan berpusat di Madiun. Sebelum diubah bentuknya dari perguruan menjadi organisasi, SH Terate dipimpin oleh Ki Hadjar Harjo Oetomo dari tahun 1922 s/d 1948. Setelah menjadi organisasi, SH Terate dipimpin oleh Ketua Umum sebagai berikut:

  1. Soetomo Mangkoedjojo, 1948 sd 1956;
  2. Irsad, 1956 sd 1958;
  3. Santoso, 1958 sd 1966;
  4. RM Soetomo Mangkoedjojo, 1966 sd 1974;
  5. RM Imam Koessoepangat, 1974 sd 1977
  6. Badini, 1977 sd 1981;
  7. Tarmadji Budi Harsono, 1981 sd 2014
  8. Richard Simorangkir, (Plt) 2014 sd 2014
  9. Arif Suryono (Plt), 2014 sd 2016
  10. Muhammad Taufik, 2016 sd 2017
  11. Moerdjoko HW, 2017 sd sekarang.

Pendidikan

Tokoh

Pranala luar

Permintaan penyuntingan halaman dilindungi sebagian pada 13 Maret 2023

Salam Persaudaraan,

Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, legalitas Persaudaraan Setia Hati Terate, dapat diselesaikan tahap demi tahap. Kali ini tahap yang telah diselesaikan adalah pengesahan Badan Hukum Perkumpulan Persaudaraan Setia Hati Terate (BPH-PSHT) oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan nomor AHU-0010185.AH.01.07.TAHUN 2019.

Proses pengesahan BPH-PSHT dilakukan setelah adanya Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 619/K/TUN/2018 yang memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia untuk membatalkan dan wajib mencabut Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan yang menggunakan nama dan logo yang pada pokoknya sama dengan nama dan logo Persaudaraan Setia Hati Terate.

Pengesahan BPH-PSHT ini diperlukan untuk menyesuaikan perkembangan dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap menjaga jati diri dan ajaran budi luhur yang telah diatur dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) PSHT.

Untuk itu sesuai dengan Keputusan Rapat Majelis Luhur sebagai penentu kebijakan tertinggi organisasi, dilakukan perubahan terhadap AD-ART hasil Perapatan Luhur Tahun 2016. Perubahannya terbatas hanya pada tambahan ketentuan yang belum diatur dalam AD-ART PSHT 2016 tetapi dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti ketentuan tentang kekayaan organisasi, pembubaran dan pengawas organisasi PSHT.

Dengan adanya pengesahan BPH-PSHT ini, diharapkan PSHT dapat berkembang lebih baik dan tertib hukum sehingga dapat dijadikan dasar rujukan dalam mengembangkan persaudaraan yang produktif dan guyup rukun untuk saling memberi manfaat baik bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Semoga kebersamaan kita dalam mengemban amanah organisasi PSHT dengan dasar rujukan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mendapat ridho dan keberkahan dari Allah SWT. Amien YRA.

Madiun, 1 Oktober 2019 Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate

ttd

DR. Ir. Muhammad Taufiq, SH., M.Sc. Ketua Umum

sumber: https://www.shterate.com/legalitas-persaudaraan-setia-hati-terate/

legalitas PSHT :SK KemenkumHAM No: AHU.0010185.AH.01.07 tahun 2019Orisinil rapz (bicara) 13 Maret 2023 18.21 (UTC)Balas

  1. ^ a b c d e f g h "Sejarah SH Terate (Bagian 1) Masa Perintisan". shterate.or.id. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  2. ^ Amin Fauzie, ed. (18 Maret 2019). "Pembinaan Warga & Deklarasi Pemilu Damai PSHT Cabang Tuban". radarbojonegoro.jawapos.com. Jawa Pos. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  3. ^ a b c d Idris Rusadi Putra (25 Agustus 2013). "Persaudaraan Setia Hati Terate". Merdeka.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  4. ^ a b Satria Kurniawan (16 Oktober 2016). "Ringkasan Jalan Panjang SH Terate dan SH Winongo, yang Sejatinya Adalah Satu Saudara". kompasiana.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  5. ^ a b c d e f g h Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama sh1
  6. ^ "Mengenal Persaudaraan SH Panti, Ajaran Asli Eyang Suro". madiuntoday.id. 1 Oktober 2018. Diakses tanggal 8 April 2021. 
  7. ^ a b c d "Sejarah SH Terate (Bagian 2) Masa Transisi". shterate.or.id. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  8. ^ "Kesetiaan Pendekar Wesi Kuning". shterate.or.id. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-02. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  9. ^ Hendra W. Saputro (26 Februari 2011). "Masa Riwayat RM. Imam Koesoepangat". shterate.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  10. ^ a b c d Humas PSHT (28 November 2016). "Susunan Pengurus PSHT". psht.or.id. Persaudaraan Setia Hati Terate. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  11. ^ "Persaudaraan Setia Hati Terate". pencaksilatindonesia.org. Diakses tanggal 2 Oktober 2019. 
  12. ^ admind (2021-06-17). "Persaudaraan Setia Hati Terate: Dari Masa ke Masa - SH Terate Madiun". Diakses tanggal 2022-04-13. 
  13. ^ a b c d Fikri Faqih (15 September 2018). "Ibas sah jadi warga PSHT". Merdeka.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  14. ^ "Menpora Ingin Persaudaraan Setia Hati Terate Terus Kembangkan Ilmu Pencak Silat". kemenpora.go.id. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 10 Maret 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  15. ^ Robertus Rimawan, ed. (10 Maret 2016). "Dinobatkan Jadi Warga Kehormatan PSHT, Pengakuan Menpora Mengejutkan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  16. ^ Sudarwan, ed. (7 September 2019). "Gubernur Sumsel Herman Deru Jadi Warga Kehormatan PSHT Pusat Madiun Pertama di Indonesia". palembang.tribunnews.com. Tribunnews.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  17. ^ Amin Fauzie, ed. (18 Maret 2019). "Pembinaan Warga & Deklarasi Pemilu Damai PSHT Cabang Tuban". radarbojonegoro.jawapos.com. Jawa Pos. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  18. ^ "Mengenal Persaudaraan SH Panti, Ajaran Asli Eyang Suro". madiuntoday.id. 1 Oktober 2018. Diakses tanggal 8 April 2021. 
  19. ^ "Kesetiaan Pendekar Wesi Kuning". shterate.or.id. 13 Mei 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-02. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  20. ^ Hendra W. Saputro (26 Februari 2011). "Masa Riwayat RM. Imam Koesoepangat". shterate.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  21. ^ "Persaudaraan Setia Hati Terate". pencaksilatindonesia.org. Diakses tanggal 2 Oktober 2019. 
  22. ^ admind (2021-06-17). "Persaudaraan Setia Hati Terate: Dari Masa ke Masa - SH Terate Madiun". Diakses tanggal 2022-04-13. 
  23. ^ "Menpora Ingin Persaudaraan Setia Hati Terate Terus Kembangkan Ilmu Pencak Silat". kemenpora.go.id. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 10 Maret 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-25. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  24. ^ Robertus Rimawan, ed. (10 Maret 2016). "Dinobatkan Jadi Warga Kehormatan PSHT, Pengakuan Menpora Mengejutkan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020. 
  25. ^ Sudarwan, ed. (7 September 2019). "Gubernur Sumsel Herman Deru Jadi Warga Kehormatan PSHT Pusat Madiun Pertama di Indonesia". palembang.tribunnews.com. Tribunnews.com. Diakses tanggal 25 Februari 2020.