Lompat ke isi

Muhammad as-Samman al-Madani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammad bin Abdul Karim
Syaikh Samman
NamaMuhammad bin Abdul Karim
NisbahAs-Samman Al-Madani Al-Hasani Al-Qadiri Al-Quraisyi

Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani, (lahir di Madinah tahun 1132 H (1718 M)[1] - wafat di Madinah tahun 1189 H) adalah seorang ulama besar keturunan Nabi Muhammad ﷺ. Ia seorang ahlussunah wal jama'ah dengan paham Asy'ariyah di bidang tauhid (akidah), bermazhab Syafi'iyah di bidang fikih furu' ibadah, dan berpegang pada Junaid al-Baghdadi pada bidang tasawuf.

Ia adalah seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya,[1] dan merupakan juru kunci kota Madinah dan penjaga Makam Nabi Muhammad ﷺ.[2]

Nama dan gelar

Ia bernama Muhammad bin Abdul Karim Dengan gelar Gauts Az-Zaman Al-Wali Qutbul Akwan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani[2] (Al-Hasani Al-Qadiri al-Quraisyi[1])

Kelahiran & silsilah

Syekh Samman lahir di Madinah pada tahun 1132 H (1718 M) dan merupakan keturunan Nabi Muhammad ﷺ dari garis Sayyidina Hasan bin Ali, putra Sayyidah Fatimah az-Zahra binti Muhammad Rasulullah ﷺ[2]

Syekh hidup dan besar di Madinah, dan menempati rumah peninggalan Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq, khalifah pertama kaum Muslimin.

Menurut catatan para ulama ahli thariqah dan nasab beliau diambil dari kitab "تاريخ عائل السمان" sebagai berikut :

1. Nabi Muhammad SAW

2. Fatimah dan Ali

3. Hasan Ash-Sibthi

4. Hasan Al-Mutsanna

5. Abdullah Al-Mahdi

6. Musa Al-Jun

7. Abdullah Al-Makarim

8. Musa Ats-Tsani

9. Dawud Al-Amir

10. Muhammad Al-Madani

11. Yahya Az-Zahid

12. Abdullah Al-Jili

13. Abu Saleh Musa Janki Dausat

14. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani

15. Abdul Wahab

16. Aun

17. Majiduddin

18. Hasan

19. Saleh

20. Zahid

21. Yahya

22. Muhammad

23. Ahmad

24. Husein

25. Thahir

26. Muhanmad

27. Musa

28. Vicaruddin

29. Muhiddin

30. Abdul Wahhab

31. Abdul Karim

32. Syaikh Muhammad Samman Al-Madani

Pendidikan

Guru-gurunya

Guru mursyidnya adalah Sayyidina Syekh Mustafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, dari pihak ayah keturunan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq r.a dari pihak ibu keturunan Syayidina Husin Sibthi Rasulullah Saw.

Pangkat kewalian dia adalah seorang pamungkas para wali, yakni Gauts Zaman, dan wali Qutb Akwan, yakni kewalian yg hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap periode 200 tahun sekali.

Dan dia adalah Khalifah Rasulullah pada zamannya

Dakwah, ketokohan & pengaruh

Murid-muridnya

Tarekat Sammaniyah

Syekh Samman adalah pendiri tarikat Sammaniyah yang telah dikenal oleh masyarakat muslim di Indonesia.[1][2]

Tarekat Sammaniyah merupakan tarekat ''mu'tabaroh (masyhur) yang sudah terkemuka dan diakui keabsahannya di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU).[11]

Riwayat Tarekat Sammaniyah

Semula, Syekh Samman belajar Tarekat Khalwatiyah di Damaskus. Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara pendekatan diri kepada Allah SWT yang akhirnya disebut sebagai Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Tarekat Khalwatiyyah.

Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan usianya dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu di antaranya adalah Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (sekarang masuk wilayah Asia Tengah).

Karya tulis

Karyanya yang paling terkenal adalah:[1]

Syekh Samman juga menyusun dan mengembangkan salah satu bentuk zikir, yang disebut Ratib Samman.[2]

Wafat

Syekh Samman wafat di Madinah pada hari Rabu, 2 Zulhijjah 1189 H (1775 M) dan dimakamkan di Jannatul Baqi (Baqi').[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e Pejalan Ruhani (admin) (Desember 2012). "Syaikh Samman Pendiri Tarekat Sammaniyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05. 
  2. ^ a b c d e f JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) (13 September 2013). "Sejarah Singkat Ratib Saman". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-05. Diakses tanggal 2015-02-05. 
  3. ^ Sufiz (site) (1 Februari 2013). "Ismail al-Khalidi al-Minangkabawi, Syekh Tarikat Naqsabandiyah dari Sumatra Barat". 
  4. ^ dari kesultanan Banjar (sekarang Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia)
  5. ^ Clickborneo (admin) (8 Juli 2014). "Muhammad Arsyad al-Banjari". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-06. Diakses tanggal 2015-02-06. 
  6. ^ Majelis Ta'lim al-Munawwarah (admin). "Makam Para Wali-wali". 
  7. ^ dari Palembang
  8. ^ dari Bugis
  9. ^ dari (Betawi) Tanah Abang Batavia/Jakarta
  10. ^ dari kerajaan Pattani (sekarang Pattani, Thailand)
  11. ^ Syalabi Ichsan (via Republika Online) (23 Oktober 2014). "Fatwa Sesat Bukan Untuk Tarekat Sammaniyah".