Lompat ke isi

Jalur Pluit–Halim Perdanakusuma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalur Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma
Informasi rute
Panjang:22 km (14 mi)
Berdiri:1960-an – sekarang
Persimpangan besar
 Simpang Cawang
Simpang Jalan Dewi Sartika dan Jalan Otto Iskandardinata
Simpang Pancoran
Simpang Jalan Tendean
Simpang Kuningan (menuju Jalan Mampang Prapatan Raya dan Jalan HR Rasuna Said)
Simpang Susun Semanggi
Simpang Senayan
Simpang Pejompongan
Simpang Slipi 1 (Jl. KS tubun)
Simpang Slipi 2 (Jalan Brigjen Katamso)
Simpang Susun Tomang
Simpang Grogol (menuju Jalan Raya Daan Mogot dan Jalan Kyai Tapa
Simpang Dekat TM Seasons City
Simpang Jalan Pangeran Tubagus Angke
Simpang Jalan Bandengan Utara Raya
Simpang Pluit
Simpang Jalan Pluit Indah
Letak
Kota besar:Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Barat
Jakarta Utara
Sistem jalan bebas hambatan

Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma adalah sebuah ruas Jalan Raya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Indonesia yang memiliki panjang 22 km yang menghubungkan Bandara Halim Perdanakusuma di kawasan Halim Perdana Kusuma, Makasar, Jakarta Timur hingga ke kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Jalan ini terbagi menjadi 9 bagian, yakni Jl. Halim Perdana Kusuma, Jl. MT Haryono, Jl. Gatot Subroto, Jl. S Parman, Jl. Satria, Jl. Dr. Makaliwe Raya, Jl. Dr. Latumenten, Jl. Jembatan Dua dan Jl. Jembatan Tiga. Di sepanjang jalan raya ini juga dilewati oleh Jalan Tol Dalam Kota[1][2] dan memiliki persimpangan menuju Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, dan Jalan Tol Jagorawi. Jalur Jalan Raya ini terkena imbas

Jalan Raya ini merupakan pembentuk kawasan Segitiga Emas Jakarta[3] yang dibangun dengan tujuan untuk memperlancar aktivitas dari Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta menuju ke pusat kota Jakarta, dan sekaligus menjadi tolak ukur dari perkembangan kota Jakarta di sebelah barat. Jalan ini juga berperan penting untuk menciptakan jalan yang bercabang dengan orientasi barat-timur dari kota Jakarta yang didominasi poros jalan utara-selatan. Jalur jalan raya ini menghubungkan 5 wilayah administrasi di Provinsi DKI Jakarta.

Bagian

Jalan Raya Pluit-Halim Perdanakusuma terbagi menjadi sembilan ruas jalan, dua diantaranya dinamakan setelah Pahlawan Revolusi Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa G30S PKI, yaitu Mas Tirtodarmo Haryono dan Siswondo Parman. Tiga ruas di jalur jalan raya ini masuk ke dalam sistem ganjil-genap Jakarta, antara lain Jalan MT Haryono, Jalan Jenderal Gatot Subroto, dan Jalan Jenderal S Parman.[4] Bagian ruas jalan tersebut yakni;

Secara administratif, jalan raya ini melewati wilayah:

Diurutkan dari arah Halim Perdanakusuma ke Pluit

Persimpangan

Patung Dirgantara yang terletak di tengah persimpangan Pancoran
Suasana Simpang Susun Semanggi pada malam hari (2012)
Jalur Jalan Raya ini juga bersimpangan dengan Jalan Tol Jakarta–Tangerang di Simpang Susun Tomang

Jalur Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma memiliki banyak persimpangan besar maupun kecil. Persimpangan besar pada jalur jalan raya ini adalah:

Diurutkan dari arah Halim Perdanakusuma ke Pluit

Transportasi

Jalur Bus

Halte Tebet Eco Park 2 di Jalan Letjen MT Haryono adalah salah satu halte pemberhentian Transjakarta di sepanjang Jalur Jalan Raya Pluit-Halim Perdanakusuma.
Ujicoba Bus Listrik Transjakarta yang melayani koridor 6B

Jalur Jalan Raya Pluit-Halim Perdanakusuma dilewati oleh Transjakarta Koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit) yang terus menelusuri jalan raya ini dari Pluit hingga simpang Cawang. Jalan ini juga dilewati oleh trayek bus APTB, Mayasari Bakti, MetroMini, dan PPD. Berikut adalah rute bus yang melewati Jalur Jalan Raya Pluit - Halim Perdanakusuma:

Transjakarta

Bus Lainnya

  • Kopaja S68 Kampung Melayu-Ragunan (via Tebet - Duren Tiga)
  • Kopaja S612 Kampung Melayu-Ragunan (via Mampang - Kemang Timur)
  • PPD P02 Cililitan-Kota
  • PPD 41 Cililitan-Pancoran
  • PPD 45 Cililitan-Blok M
  • PPD 213 Grogol-Kampung Melayu
  • Mayasari Bakti P02A Kp. Rambutan-Kalideres
  • Mayasari Bakti P55 Kampung Rambutan - Grogol
  • Mayasari Bakti R57 Blok M-Pulo Gadung
  • Sinar Jaya AC149 Pasar Minggu-Bekasi (via UKI - Bekasi Timur)
  • AJA P AC119 Kampung Melayu-Poris Plawad (via Karawaci)
  • APTB 04 Grogol 2-Cibinong
  • APTB 07A Tanah Abang-Bekasi (via Tol Barat)
  • APTB 07B Tanah Abang-Bekasi (via Tol Timur)
  • APTB 08 Bundaran HI-Bekasi
  • APTB 08A Bundaran HI-Mega Bekasi Hypermall
  • APTB 09 Blok M-Bogor
  • APTB 11 Tanah Abang-Bogor

Jalan Tol

Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta ruas Cawang–Pluit dibangun membelah Jalan Raya ini.

Disepanjang jalan raya ini juga dilewati Jalan Tol Cawang-Pluit yang dibangun membelah Jalan Raya ini. Jalan Tol tersebut memiliki panjang 21 km dari Tol Jagorawi hingga Pluit menuju Bandara Internasional Soekarno–Hatta atau Pelabuhan Tanjung Priok. Jalan Tol Cawang-Pluit merupakan salah satu bagian dari jaringan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta.

Jalur Kereta Api

Stasiun KRL Commuter Line

Stasiun Cawang adalah salah satu stasiun pemberhentian KRL Commuter Line di dekat Jalur Jalan Raya Pluit-Halim Perdanakusuma.

Di dekat jalur jalan raya ini, terdapat beberapa stasiun KRL Commuter Line, diantaranya:

LRT Jabodebek

Progres penyelesaian peron Stasiun LRT Cawang

Selain KRL Commuter Line, jalur jalan raya Pluit - Halim Perdanakusuma juga dilintasi oleh LRT Jabodebek, dengan beberapa stasiun yang berada di jalur jalan raya ini:

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "PERKEMBANGAN KONEKTIVTAS JALAN TOL TEMPO DULU". Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2021-12-23. Diakses tanggal 2022-10-31. 
  2. ^ "Ini 6 Ruas Tol Pertama yang Dibangun di Indonesia (Bagian 2)". kumparan. Diakses tanggal 2022-10-31. 
  3. ^ Din, Mulia (2013-01-21). "Kawasan Segitiga Emas DKI Jakarta". Doyan Jalan. Diakses tanggal 2022-11-07. 
  4. ^ Flora, Maria (2022-11-07). Putra, Putu Merta Surya, ed. "Cek Jam Operasi dan 26 Titik Ganjil Genap di Jakarta yang Berlaku 7 November 2022". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-11-07.