Etika terhadap hewan
Etika terhadap hewan (bahasa Inggris: animal ethics) adalah cabang etika yang membahas hubungan antara manusia dengan hewan nonmanusia. Hal yang dipersoalkan di dalamnya misalnya pertimbangan moral yang diberikan kepada hewan dan bagaimana sepatutnya manusia memperlakukan hewan. Subjek yang dibahas dalam etika terhadap hewan antara lain hak asasi hewan, kesejahteraan hewan, hukum tentang hewan, spesiesisme, kecerdasan hewan, konservasi satwa liar, kekejaman terhadap hewan, status moral hewan nonmanusia, antroposentrisme, sejarah pemanfaatan hewan, dan teori keadilan.[1][2][3] Beberapa pendekatan teoretis yang berbeda telah diusulkan untuk meneliti bidang ini, sesuai dengan teori-teori yang digunakan dalam filsafat moral dan politik.[4][5] Tidak ada teori yang diterima sepenuhnya karena perbedaan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan etika; namun, ada teori yang lebih diterima secara luas oleh masyarakat seperti hak asasi hewan dan utilitarianisme.[6][7]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Moen, Ole Martin (2016). "The ethics of wild animal suffering". Etikk i praksis - Nordic Journal of Applied Ethics (1): 91–104. doi:10.5324/eip.v10i1.1972. ISSN 1890-4009.
- ^ Beauchamp, Tom L. (2011). "Introduction". Dalam Beauchamp, Tom L.; Frey, R.G. The Oxford Handbook of Animal Ethics. Oxford University Press. ISBN 9780199351978.
- ^ Schaffner, Joan E. (2010). An Introduction to Animals and the Law. The Palgrave Macmillan Animal Ethics Series. Palgrave Macmillan. hlm. xvii. ISBN 9780230235649.
- ^ Wilson, Scott D. "Animals and Ethics". Internet Encyclopedia of Philosophy. Diakses tanggal 15 Mei 2023.
- ^ "Ethical theories and nonhuman animals". Animal Ethics. Diakses tanggal 15 Mei 2023.
- ^ Ideland, M (2009). "Different views on ethics: how animal ethics is situated in a committee culture". Journal of Medical Ethics. 35 (4): 258–261. doi:10.1136/jme.2008.026989. ISSN 0306-6800.
- ^ Sebo, Jeff. "Utilitarianism and Nonhuman Animals". Utilitarianism. Diakses tanggal 15 Mei 2023.