Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang tokoh yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya.Kriteria ini hanya berlaku untuk artikel tentang orang tersebut, bukan buku, album, acara, perangkat lunak, dll. yang dibuat olehnya. Lihat KPC A7.%5B%5BWP%3ACSD%23A7%7CA7%5D%5D%3A+Artikel+yang+tidak+dapat+memberikan+klaim+kepentingan+subjekA7
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Mohammad Mirdal Akib ( lahir 7 Agustus 1976 ) sosok asal Kota Makassar yang kini mengemban amanah sebagai CEO Media Group[1]. Mengawali perjalanan kariernya di salah satu perusahaan akuntan internasional terbesar, Deloitte, sebagai seorang auditor, Mirdal Akib melanjutkan perjalanan kariernya di Jakarta, malang melintang mengemban berbagai tugas dan jabatan eksekutif hingga dipercaya menjadi Chief Executive Officer (CEO) Media Group ( pemilik Surya Paloh ) pada tahun 2018 hingga saat ini.
Tempaan hidup di Kota Mataram menjadi bekal Mirdal untuk melanjutkan kuliah dan lulus dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti Jakarta. Setelah lulus kuliah, Jakarta pun menjadi tempat berlabuh, bekerja dan berkarier di sejumlah perusahaan ternama. Termasuk di Metro TV dan unit usaha lain di lingkungan Media Group.
Perjalanan Karier
Mengawali perjalanan kariernya di salah satu perusahaan akuntan internasional terbesar dan konsultan dunamis, Deloitte, sebagai seorang auditor. Kariernya di industri pertelevisian berawal dari profesinya sebagai konsultan yang mendesain dari nol stasiun televisi berita Metro TV. Pada tahun 1999, Mirdal Akib masih menjabat sebagai Senior Auditor Deloitte Indonesia ketika dilibatkan dalam membangun design system, standart operating procedure (SOP) dan workflow stasiun televisi berita pertama di Indonesia itu[3]. Ia kemudian diminta bergabung dengan Metro TV sebagai Assistant Corporate Controller yang bertugas mengawal semua perjalanan sistem dari nol hingga matang. Seiring berjalannya waktu, beragam posisi diberbagai unit usaha diembannya selama kariernya di stasiun TV milik Surya Paloh ini. Sampai akhirnya, ia dipercaya menjadi CEO Media Group (holding company) pada 2019.[1]
Beberapa posisi dalam unit - unit bisnis Media Group juga diemban oleh Mirdal Akib : Media Group Network ( Chief Executive Officer ), PT Media Televisi Indonesia (Metro TV) sebagai Managing Director, PT. Citra Multimedia Indonesia (Medcom.id) sebagai President Director, PT Media Transmisi Indonesia ( President Commissioner ), Yayasan Surya Edukasi Bangsa (OSC) sebagai Founder & Chairman, Yayasan Surya Citra Bangsa (Media Academy) sebagai Founder & Chairman, PT Pangansari Utama Food Resources ( President Commissioner & Executive Chairman, PT Media Djaya Bersama ( President Commissioner ) dan yang terbaru adalah PT Surya Indonesia Satu Property sebagai ( President Director ).[2]
Pada tahun 2021, marak pemberitaan berbagai media nasional terkait kasus Gedung Indonesia 1 yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, sebuah gedung prestius yang hanya selangkah dari Istana Kepresidenan. Sebagaimana diberitakan, PT Media Properti Indonesia (MPI), salah satu entitas usaha dari Media Group yang juga dibawah pimpinan Mirdal Akib selaku President Director PT Surya Indonesia Satu Properti ( dulunya adalah CSMI yang berubah nama setelah berhasil di akuisisi 100%) , melaporkan perusahaan asal Tiongkok, bernama PT China Sonangol Media Investment (CSMI) pada Juli 2021 lalu terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan investasi pada pembangunan gedung Indonesia 1.[3]
Polemik kasus ini terkait pada komitmen dari CSMI kepada MPI yang diduga mengingkari perjanjian pembagian hak saham yang persentasenya berubah - berubah dan merugikan bagi pihak MPI. Namun akhirnya pada Desember 2021, MPI telah berhasil melakukan proses akuisisi 100% proyek Gedung Indonesia 1 dari China Sonangol Media Investment (CSMI). Menara kembar yang diklaim sebagai salah satu yang tertinggi di Indonesia, itu saat ini dalam tahap penyelesaian.[4]
Aktivitas
Tidak hanya menjalankan tugasnya sebagi CEO Media Group, Mirdal Akib juga kerap diundang sebagai pembicara seminar atau dosen tamu di berbagai perguruan tinggi dan event seminar di dalam dan luar negeri seperti event Asian Leadership Conference 2022 yang bertempat di Seoul, Korea Selatan. CEO Muda ini memiliki keyakinan bahwa pemuda Indonesia sangat luar biasa, bahkan tidak kalah dengan pemuda lain di dunia. Seluruh pelajar diyakini memiliki semangat untuk membawa bangsa Indonesia lebih baik lagi ke depan.[5] Semangatnya untuk turut berkontribusi dalam membangun pemuda Indonesia menjadi motivasi dalam melahirkan Yayasan Surya Edukasi Bangsa (OSC)[6] pada 2019 dan berbagai program kepemudaan lainnya seperti MGN Stage ( program Metro TV ).
OSC merupakan kompetisi beasiswa online pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Medcom.id (media online milik Media Group ) dan bekerja sama dengan perguruan tinggi swasta sebagai penyedia beasiswa. Didukung secara resmi oleh Kemenristek & Kemendikbud dan mendapatkan 2x penghargaan sebagai ajang beasiswa online pertama dan satu-satunya di Indonesia. Acara ini juga didukung oleh lebih dari 25 media dan komunitas. Hingga saat ini OSC telah diikuti lebih dari 234.605 peserta dan telah menyalurkan lebih dari 2.800 beasiswa. Pada tahun 2022, OSC didukung oleh 26 PTS & PTN dengan total 32.171 peserta dan akan menyalurkan 515 beasiswa sarjana.[7]
Dalam setiap seminar kepemudaan, CEO Media Group ini selalu mendorong anak muda hari ini harus punya mimpi yang besar untuk menjadi pemimpin besar di masa depan dan berkontribusi bagi bangsa Indonesia kelak.[8]