Lompat ke isi

Maulana Ishaq

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Maulana Ishaq
Informasi pribadi
Meninggal1463
AgamaIslam
Pasangan
Anak
Orang tua
DenominasiSunni
Dikenal sebagaiWali Songo
Pemimpin Muslim
PenerusMaulana Ya'qub

Syaikh Maulana Ishaq adalah seorang Wali yang tergabung dalam anggota dewan Walisongo periode pertama. beliau memiliki keahlian dalam bidang pengobatan.

Biografi

Berdasarkan Babad sejarah Kerajaan Demak[1] beserta Maulana Malik Ibrahim, menyebarkan agama Islam ke wilayah Champa, India, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan wilayah di sekitarnya.

Ketiga Ulama' dari Timur Tengah tersebut kembali ke Turki, melaporkan temuannya kepada Sultan Turki. lantas disusun kekuatan dakwah yang terdiri dari 9 ulama yaitu :

  1. Maulana Malik Ibrahim
  2. Maulana Ishaq
  3. Maulana Ahmad
  4. Maulana Muhammad Al-Maghribi
  5. Maulana Malik Israil
  6. Maulana Ali
  7. Maulana Hasanuddin
  8. Maulana Aliyuddin
  9. Syaikh Subakir

lalu Sembilan ulama tersebut ke Tanah Jawa dengan mengemban misi dakwah penyebaran agama Islam, apabila salah satu anggotanya ada yang pindah atau meninggal harus segera dicari pengganti.

Organisasi dakwah Sembilan Ulama' tersebut dikenal dengan nama Wali Songo.

Pernikahan

Maulana Ishaq memiliki tiga istri, yaitu Dewi Sekardadu, Syarifah Pasai dan Putri Malaka.

Syaikh Maulana Ishaq mendapatkan gelar anugerah "Prabu Anom" Pangeran Sendang Sedayu Blambangan (Ki Supo Sepuh) dari Brawijaya Majapahit dari Pernikahannya dengan Dewi Sekardadu anak dari Raja Blambangan Majapahit yaitu Raja Menak Sembuyu dikaruniai seorang putra bernama Maulana Muhammad 'Ainul Yaqin Sunan Giri.

Silsilah Maulana 'Ainul Yaqin ( Sunan Giri ) dari jalur Ibu Dewi Sekardadu Yaitu :

Kemudian, pernikahannya dengan Syarifah Sultanah Pasai trah keturunan Karaeng Matoaya / Sultan Malikussaid dikaruniai seorang putri bernama Dewi Sarah ( istri Sunan Kalijaga & Dewi Sarah adalah Ibu dari Sunan Muria ) Dan dari Putri Malaka, berputra Ibrahim.

Wafat

Syekh Maulana Ishaq wafat pada sekitar tahun 1463 M dan dimakamkan di daerah Kemantren, Paciran, Lamongan.

Lokasi makam terletak di pinggir pantai, sebelah barat Tanjung Pakis, dirumah tempat tinggal Syekh Maulana Ishaq. Tepatnya di belakang masjid Al Abror.[2]

Referensi