Bantuan:IPA/Bahasa Melayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Juni 2023 14.37 oleh Kucing gelap (bicara | kontrib) (merubah isi halaman)
 Seri Bantuan
Selamat datang! Halaman ini memberikan bantuan mengenai hal yang sering ditanyakan di Wikipedia. Untuk memulai, silakan mengeklik pranala yang Anda butuhkan di bawah ini, atau gunakan fitur pencari yang tersedia.

Tabel di bawah ini menunjukan nilai serta pengucapan suara dalam bahasa Melayu (termasuk bahasa Indonesia) dengan transkripsi simbol fonetik, yang akan digunakan pada artikel-artikel Wikipedia.

Kunci

Konsonan
IPA Contoh Kemiripan bunyi dalam bahasa lain
b bola[1] bee (bahasa Inggris)
d dari[1] do (bahasa Inggris)
jari job (bahasa Inggris)
f fikir, visa[2] fire (bahasa Inggris)
ɡ galah[3] game (bahasa Inggris)
h habis, tokoh hat (bahasa Inggris)
j yakin, kaya yes (bahasa Inggris)
k kalah[1][3] sky (bahasa Inggris)
l lama love (bahasa Inggris)
m makan mail (bahasa Inggris)
n nakal note (bahasa Inggris)
ŋ ngarai feeling (bahasa Inggris)
ɲ nyaman canyon (bahasa Inggris)
p pola[1] spy (bahas Inggris)
r raja, dari, pasar perro[4] (bahasa Spanyol)
s saya six (bahasa Inggris)
ʃ syak[2] shark (bahasa Inggris)
t tari[1] still (bahasa Inggris)
cari itchy (bahasa Inggris)
v visa[2] violin (bahasa Inggris)
w waktu, Jawa we (bahasa Inggris)
x khas[2] loch (bahasa Inggris dialek Skotlandia)
z zaman[2] zero (bahasa Inggris)
ʔ bapak, rakyat[1][3] uh-oh (bahasa Inggris)
Vowels
IPA Contoh Kemiripan bunyi dalam bahasa Inggris
a ajar, buka[5][6] mirip seperti pengucapan father, namun diucapkan dengan posisi lidah agak ke depan
e serong, kare, pilih, yakin, kirim[7] mirp seperti pengucapan men, namun diucapkan dengan posisi lidah lebih dekat
ɛ pek, teh, bebek[8] dress
i bila, ini happy
ɪ kirim[8] bin
o roda, toko, tujuh, rumput[7] mirip seperti pengucapan lot, namun diucapkan dengan posisi lidah lebih dekat
ɔ pohon[8] off
u upah, baru moon
ʊ rumput[8] foot
ə gelak taken


Diftong
IPA Contoh Kemiripan bunyi dalam bahasa Inggris
au, [9] kalau[7] how
ai, [9] capai[7] bye
ei, [9] murbei survey
oi, [9] sepoi boy
ui, [9] fengsui ruin (dialek Britania)


Simbol lain
IPA Penjelasan
ˈ Simbol yang menandakan stres/aksen primer pada kata. Simbol ini ditempatkan sebelum adanya suku kata yang akan ditekankan[10]

Notes

  1. ^ a b c d e f Konsonan /p/, /t/, dan /k/ tidak akan diaspirasikan pada bahasa Melayu. Jika konsonan tersebut berada pada posisi akhir kata, konsonan tersebut tidak akan diucapkan dengan pelepasan suara [p̚, t̪̚, ʔ̚]. Hal itu juga berlaku ketika Konsonan /b, d/ yang berada pada posisi akhir kata, juga tidak akan diucapkan dengan pelepasan suara serta dinirsuarakan, sehingga diucapkan sebagai [p̚, t̚]. Bahasa Melayu juga tidak memiliki liaison: sehingga kalimat kulit ubi tidak akan diucapkan sebagai 'kulit-tubi'.
  2. ^ a b c d e Beberapa konsonan frikatif (yaitu [f, z, ʃ, x]) merupakan konsonan yang hanya dapat ditemui pada kata serapan, yang berasal dari bahasa lain. Beberapa penutur bahasa Melayu mengucapkan huruf ‹v› sebagai [v]; maupun sebagai [f]. Konsonan frikatif [z] bisa saja menjadi alofon dari konsonan /s/ sebelum adanya konsonan bersuara.
  3. ^ a b c Konsonan hentian celah suara [ʔ] merupakan alofon dari konsonan /k/ serta /ɡ/ pada koda: baik, bapak. Hanya beberapa kata saja yang memiliki hentian celah suara pada posisi tengah, misalnya bakso dan rakyat. Hentian celah suara juga dapat ditulis dengan tanda apostrof, misalnya Al Qur'an.
  4. ^ Di beberapa daerah berpenduduk mayoritas Melayu, konsonan getar /r/ diucapkan sebagai konsonan frikatif langit-langit belakang atau tekak ([ɣ] atau [ʁ]). Namun di daeraj lain, termasuk daerah penutur bahasa Indonesia Baku, konsonan tersebut diucapkan sebagai [ɾ] atau [r].
  5. ^ DI Malaysia, vokal /a/ pada akhir kata sering diucapkan sebagai [ə].
  6. ^ vokal [ɑ] merupakan alofon dari /a/ pada beberapa kata serapan bahasa arab apabila diucapkan dengan hati-hati, contohnya: qari [qɑri].
  7. ^ a b c d [e, o] are allophones of /i, u/ in native words in closed final syllables, but have become established as distinct phonemes in English and Javanese loanwords. The diphthongs /ai, au/, which only occur in open syllables, are often merged into [e, o], respectively, especially in Java.
  8. ^ a b c d /e, i, o, u/ in Indonesian language have lax allophones [ɛ, ɪ, ɔ, ʊ] in closed final syllables, except that tense [i, u] occur in stressed syllables with a coda nasal, and lax [ɛ, ɔ] also occur in open syllables if the following syllable contains the same lax vowel.
  9. ^ a b c d e The pronunciation with the lax allophone [ɪ] or [ʊ] only occurs in Indonesian.
  10. ^ Stress generally falls on the penultimate syllable. If that syllable contains a schwa [ə], stress shifts to the antepenult if there is one, and to the final syllable if there is not. Some suffixes are ignored for stress placement.