Soleha (seri televisi)
Soleha | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | SinemArt |
Ditulis oleh | Serena Luna |
Skenario | Serena Luna |
Sutradara | Gita Asmara |
Pemeran | |
Penggubah lagu tema | Ungu |
Lagu pembuka | "Sesungguhnya" — Ungu |
Lagu penutup | "Sesungguhnya" — Ungu |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 132 |
Produksi | |
Produser eksekutif | Elly Yanti Noor |
Produser | Leo Sutanto |
Pengaturan kamera | Multi-kamera |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | SinemArt |
Distributor | Media Nusantara Citra |
Rilis asli | |
Jaringan | RCTI (2007) Muslim TV (2022) Vision Prime (2023) |
Rilis | 23 Juli 9 Desember 2007 | –
Soleha adalah sinetron Indonesia produksi SinemArt yang ditayangkan perdana 23 Juli 2007 pukul, 18.00 WIB di RCTI. Sinetron ini disutradarai oleh Gita Asmara dan dibintangi oleh Marshanda, Rionaldo Stockhorst dan Baim Wong.
Sinopsis
Soleha, Arini Soleha lengkapnya, adalah seorang gadis yang tegar, tomboy, keras, tapi jujur dan taat beribadah. Semasa kecil ia biasa dipanggil Arini. Soleha hidup bersama sepupunya, Adel, dan diasuh oleh pamannya yang ugal-ugalan dan jahat, Arman. Suatu saat, Arman membawa Soleha dan Mia lari ke Jakarta, karena tidak mampu lagi melunasi hutang-hutangnya. Tapi ternyata sangat sulit mencari pekerjaan di Jakarta. Soleha yang sebelumnya bekerja sebagai guru ngaji, akhirnya terpaksa menjadi kenek metromini.
Bekerja sebagai kenek, Soleha berkenalan dengan supir muda yang ganteng bernama Rendra. Mereka pun menjadi pasangan supir dan kenek yang solid. Walaupun pada awalnya Renda menolak Soleha, tetapi melihat sifat Soleha yang keras & berani, Rendra pun menerima Soleha sebagai keneknya. Kedekatan inilah yang lambat laun membuat Rendra pun akhirnya jatuh hati kepada Soleha.
Suatu hari, Metromini yang dibawa Rendra dan Soleha menabrak sebuah mobil mewah. Ternyata mobil tersebut milik Ervan, seorang artis terkenal ibukota, yang tinggi hati. Mereka pun terlibat pertengkaran yang cukup sengit. Karena kedua belah pihak sama-sama tidak mau kalah dan keras kepala, pertengkaran pun berakhir dengan kebencian.
Tanpa Soleha dan Ervan sadari, mereka berdua adalah teman masa kecil yang sebenarnya saling merindukan. Mereka pernah tumbuh bersama sebagai teman akrab selama beberapa waktu, dan berjanji untuk saling menyayangi dan bersahabat sampai dewasa nanti. Tetapi kemudian terpisahkan, karena suatu peristiwa yang menyebabkan kematian ayah Soleha, Mario, tanpa sempat mengucapkan salam perpisahan.
Setelah pertengkarannya dengan Ervan, Soleha kembali narik angkot bersama Rendra. Saat itulah, tiba-tiba Soleha merasa pendangannya menjadi kabur, sehingga ia nyaris ditabrak motor. Makin hari, Soleha makin sering mengalami pandangan kabur, dan juga gejala lain. Tidak hanya itu, suatu hari saat Soleha ingin mengambil air wudhu, tangannya tiba-tiba tidak bisa digerakkan. Soleha bingung, tapi belum curiga apa-apa. Soleha sama sekali belum menyadari, bahwa itu adalah gejala dari penyakit yang akan mengubah seluruh kehidupannya.
Gejala Soleha makin nyata saat tiba-tiba dia pingsan ketika menjadi kenek. Rendra panik dan langsung membawa Soleha ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan yang menyeluruh, Soleha ternyata didiagnosa menderita penyakit Multiple Sklerosis, penyakit yang menyerang sistem syaraf otak. Soleha sangat syok, lebih-lebih saat tau bahwa penyakit itu sama sekali belum ada obatnya dan belum dapat disembuhkan.
Soleha sangat sedih dan takut. Lebih-lebih karena dia tidak punya tempat untuk mengadu. Soleha memendam penyakitnya sendiri, sehingga dia jadi pemurung dan pemarah. Rendra yang selama ini selalu berasa di samping Soleha pun bingung melihat perubahan sikap Soleha.
Untunglah Dr. Fabian, dokter yang dari awal menangani penyakit Soleha selalu membantu Soleha, termasuk dalam biaya pengobatan dan pemeriksaan. Entah kenapa Dr. Fabian merasa terkesan dengan Soleha, dan ia selalu merasa bahwa ada suatu ikatan yang kuat antara dia dengan salah satu pasiennya itu. Ia pun bersikeras mencari tahu jawabannya.
Suatu ketika, Ervan dan Soleha kembali dipertemukan. Kekesalan Ervan terhadap Soleha lambat laun menghilang, berganti dengan rasa simpati dan kagum. Lebih-lebih, Soleha juga memberikan inspirasi kepada Ervan di saat karirnya sedang mandek. Kedekatan mereka pun membawa perubahan-perubahan positif dalam diri Ervan.
Cerita pun terus bergulir dengan dasar cerita yang begitu penuh konflik dan rumit, mengundang begitu banyak pertanyaan. Bagaimanakah kelanjutan perjuangan Soleha mengahadapi penyakit yang dideritanya. Apakah Soleha berhasil melawan penyakitnya tersebut? Apakah Soleha akan menyadari bahwa Ervan yang mendampinginya semasa sakitnya adalah teman masa kecil yang selama ini ia cari? Bagaimana jugakah reaksi Rendra jika mengetahui hal tersebut?[1][2]
Pemeran
Pemeran | Peran |
---|---|
Marshanda | Soleha/Arini |
Rionaldo Stockhorst | Faris/Rendra |
Baim Wong | Ervan |
Teddy Syach | Dokter Fabian |
Dina Lorenza | Indira |
Yadi Timo | Arman |
Diva Nadia | Adel |
Hendra Cipta | Umar |
Ana Pinem | Mpo Mimin |
Salma Paramitha | Soleha/Arini kecil |
Indah Indriana | Raisya |
Riyanto R.A | Dimas |
Eeng Saptahadi | Angga |
Lia Kartika | Tiur |
Rachel Amanda | Mia |
Cindy Fatika Sari | Ibu Soleha |
Lagu tema
Judul lagu | Penyanyi | Pencipta | Produksi |
---|---|---|---|
"Sesungguhnya" | Ungu | Oncy | Trinity Optima Productions |
- Keterangan
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2009 | Panasonic Awards 2009 | Drama Seri Terfavorit | Soleha | Nominasi |
Referensi
- ^ "Sinetron Soleha : Diharapkan Lebih Sukses dari Sinetron Intan". rioniklovers.blogspot. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
- ^ "Republika - RCTI Pertemukan Marshanda dengan Baim Wong". kumpulanberitalama.blogspot. 21 Juli 2007. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
Pranala luar
Situs Web SinemArt