Lompat ke isi

Cak Percil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 September 2023 09.52 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Perbaikan kesalahan gaya/tata letak)

Cak Percil
LahirDeni Afriandi
6 Juni 1985 (umur 39)
Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia[1]
Nama lainCak Percil
PekerjaanKomedian,

Pelawak,

Penyanyi
Suami/istri
Deni Kristiani
(m. 2016)
[2]
Anak3
Orang tuaPuji Astutik (Ibu)[1]
Instagram: cakpercil Modifica els identificadors a Wikidata


Deni Afriandi alias Cak Percil (lahir 6 Juni 1985) adalah seorang pelawak yang cukup terkenal di Jawa Timur.[3] Dirinya sudah menekuni dunia seni sejak duduk di bangku TK. Darah seni mengalir dari ibunya Puji Astutik[1] yang juga merupakan Pesindhen kesenian Janger di Banyuwangi. Pada masa awal kariernya, dirinya menimba ilmu di depot seni Kirun[4] yang juga merupakan pelawak kondang Jawa Timur.[5] Setelah memutuskan keluar dari padepokan seni yang membesarkan namanya, ia merintis grup lawak Guyon Maton di Jawa Timur.[6] Setelah itu namanya cukup terkenal dan akhirnya berhasil masuk ke dunia pertelevisian yaitu dengan mengisi acara Ndoro Bei yang tayang di JTV dan INTV.[7] Dirinya biasa mengisi acara Wayang Kulit pada sesi Limbukan dan Goro-Goro[8] yang membuat namanya cukup populer di daerah Jawa Timur, Khususnya daerah Tulungagung, Blitar,Kediri dan sekitarnya. Selain melawak ia juga mengarang beberapa lagu dan juga mengisi acara Off-Air dengan menerima undangan dari Buruh Migran di beberapa negara tetangga.[9] Tagline nya yang terkenal adalah Masuk Deek yang spontan diucapkanya saat bercanda dengan sinden-sinden.

Karier

Lahir di keluarga yang mengabdikan diri terhadap dunia seni, membuat Cak Percil memiliki darah seni yang kental pada dirinya. Sejak TK ia sudah menekuni dunia tari Mbanyuwangian. Ibunya adalah Puji Astutik[10] yang juga merupakan seorang Sinden pada kesenian Janger[11] di Banyuwangi. Dari ibunya lah dirinya belajar tentang seni, hingga ia sering ikut pentas dari kampung ke kampung yang mana pada saat itu ia hanya digaji dengan sebatang sabun mandi. Namun, hal itu tidak membuat dirinya lantas enggan menekuni dunia seni Janger, Bahkan sejak kelas 1 SMP ia bergabung dengan kelompok kesenian janger di daerahnya. Ia sempat keluar dari kelompok tersebut karena olokan dan ejekan dari teman-temanya. Sempat mengamen di bis dan rumah-rumah warga untuk membantu perekonomian keluarganya, ia sempat ditegur oleh almarhum ayahnya dikarenakan ayahnya khawatir akan masa depan anaknya jika terus-terusan mengamen. Setelah itu dirinya bertekad untuk menekuni seni Dagelan, kemudian ia bergabung dengan Glenter yang juga merupakan legenda komedian Banyuwangi, yang tergabung dalam PALABA atau Persatuan Lawak Banyuwangi[12] kemudian oleh beliaulah dirinya dididik dalam berkesenian Janger terutama ilmu melawaknya. Kemudian dari situlah dirinya bertemu juga dengan H. Mohamad Syakirun atau Kirun yang kemudian membawanya ke Depot Seni Kirun Cs.[4] Setelah menimba ilmu selama kurang lebih 10 tahun, ia memutuskan untuk keluar dan memilih mendirikan grup lawak Guyon Maton bersama Cak Hengky yang juga teman semasa menimba ilmu di padepokan. Dari situlah kemudian dirinya memulai karier di dunia pertelevisian yaitu pada program acara Ndoro Bei yang tayang di JTV

Pada Tahun 2013, ia mempersunting Deni Kristiani yang pada saat itu namanya juga tenar sebagai sinden di Jawa Timur. Bersama istrinyalah kemudian ia merintis kelompok seni Campursari Ndoro Bei Cak Percil Cs dan manajemen kecil GM Record Cak Percil. Setelah itu ia mendengar bahwa Cak Yudho Bakiak yang merupakan sahabatnya di padepokan juga keluar dari tempat belajar kesenianya, kemudian ia mengajaknya bergabung di Guyon Maton. Mereka mulai pentas bersama dan para penggemarnya biasa menyebut dengan Duo Peye yang merupakan akronim dari Percil-Yudho. Disinilah awal kesuksesan dirinya

Pada Tahun 2016, ia mengganti nama kelompok seni campursari nya menjadi Campursari Guyon Maton Cak Percil Cs ia juga memiliki banyak penggemar yang kemudian mendeklarasikan diri dengan nama Peye Mania Nusantara.[13] Pada Tahun 2018, ia kembali dipertemukan dengan partner lamanya yaitu Cak Yudho Bakiak pada saat mengisi acara di Hong Kong. Disitulah keduanya tersandung masalah dugaan penyalah gunaan dokumen Visa dan akhirnya ditahan oleh Imigrasi Hongkong, alhamdulilah, mereka bebas dibantu oleh tenaga hukum bantuan dri Kabinet Kerja Presiden Jokowi,

Berkat kerjasama dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, akhirnya keduanya dibebaskan. Hal ini juga sempat menjadikan keduanya Viral di media sosial dan televisi di indonesia hingga mengundang simpati dari berbagai pihak salah satunya Saifullah Yusuf yang merupakan wakil gubernur Jawa Timur[14] dukungan datang juga dari Persatuan Seniman dan Komedian Indonesia yang juga sempat mengupayakan kebebasan keduanya

Setelah mereka pulang, masalah kembali group peye bubar dari rekannya Cak Yudho Bakiak, sebenarnya yg memutuskan dari pihak GM Record Cak Percil menelpon bahwa Cak Yudho sudah bukan dari Group lagi alias dikeluarkan, akhirnya Cak Yudho memilih untuk mendirikan manajemen sendiri.

Sempat bergonta-ganti partner akhirnya Cak Percil memilih Cak Kuntet sebagai partner barunya. Keduanya dulu bersama-sama menimba ilmu seni di PALABA atau Persatuan Lawak Banyuwangi. Namun disayangkan para fans Peye merasa Duet Cak Percil dan Cak Kuntet kurang menarik, canda banyolan kurang mengena di hati Fans.

Harapan fans Peye agar kembali formasi lawak Cak Percil dan Cak Yudo kembali mengisi acara dan kembali menghibur dan menyanyi kembali.[15][16]

Prestasi

  • Juara Satu, Lomba Tari Tingkat Pelajar se Jawa Timur (di dapat pada saat bergabung dengan sanggar tari Sumitro Hadi Banyuwangi), yang kemudian berhasil membawanya pentas di Istana Negara pada Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri
  • Juara Satu, Festival Janger di Surabaya (disinilah ia bertemu dengan Cak Kirun)

Karya Lagu

Judul Lagu Tahun Produksi Keterangan
"Jajanan" 2016 - tidak dirilis
"Kembage Ati (Kangen Suarane" 2017 GM Record Album : Campursari Joss
"Rondo Anyaran" 2018 EKAJAYA Multimedia Blitar -
"Dungo" (Derita Bui) diproduksi sendiri (bersama Happy Asmara) diciptakan pada saat di penjara di Hong Kong

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c https://radar.jawapos.com/radarbanyuwangi/read/2018/03/11/56164/keluarga-jemput-cak-percil-ke-surabaya[pranala nonaktif permanen] Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "radar.jawapos.com" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ http://surabaya.tribunnews.com/2018/03/10/perjuangan-istri-cak-percil-saat-suaminya-ditahan-di-hong-kong-sempat-kirim-surat-ke-jokowi
  3. ^ "detikNews - Berita hari ini di Indonesia dan Internasional". detiknews. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  4. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-09. Diakses tanggal 2018-06-01. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-06. Diakses tanggal 2018-06-01. 
  6. ^ "Bebas dari Penjara di Hongkong, Pelawak Cak Percil langsung Dibancaki di Blitar". Surya.co.id. Diakses tanggal 2023-09-10. 
  7. ^ http://www.jtv.com/
  8. ^ http://penghantar-transfortasi.blogspot.com/p/sessen-wayang-kulit.html
  9. ^ https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3907405/selama-di-hong-kong-cak-yudho-dan-cak-percil-bergantian-jadi-muazin
  10. ^ http://m.suarajatimpost.com/read/12415/20180208/153157/kata-bumiwangi-cak-percil-dan-cak-yudho-sudah-tak-ada-masalah-di-hongkong/[pranala nonaktif permanen]Templat:Pranala uluimati
  11. ^ http://harianbhirawa.com/2018/02/kesenian-janger-tampil-di-taman-budaya-jatim/[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ https://kanal3.wordpress.com/2013/03/07/profil-paguyuban-lawak-banyuwangi-palaba/
  13. ^ http://jogja.tribunnews.com/2018/03/09/viral-medsos-momen-mengharukan-cak-percil-dan-cak-yudo-saat-dibebaskan-dari-penjara-di-hong-kong
  14. ^ https://www.liputan6.com/regional/read/3271075/gus-ipul-minta-hong-kong-bebaskan-cak-percil-dan-cak-yudho
  15. ^ http://www.bbc.com/indonesia/dunia-42961388
  16. ^ https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/eko-patrio-bakal-tebus-78-juta-demi-komedian-jawa-timur-yang-ditahan-di-hongkong-e3e128.html