Lompat ke isi

Mujur Lor, Kroya, Cilacap

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 September 2023 10.51 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (top: Bot: Merapikan artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Mujur Lor
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenCilacap
KecamatanKroya
Kode pos
53282
Kode Kemendagri33.01.06.2017 Edit nilai pada Wikidata
Luas423,66 (ha)
Jumlah penduduk3751 jiwa
Kepadatan2,60 jiwa/km²

Mujur Lor adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Mujur Lor adalah hasil dari pemekaran desa Mujur. Desa Mujur lor terdiri dari beberapa gerumbul (dusun), yaitu: Rawa seser, Tegalanyar, Pecangakan, Kranding, Pagakwungu, Gebang, Bangsa Tempel. Wilayah Mujur lor umumnya berada pada dataran rendah, yang terdiri dari sawah dan tanah kering.

Luas sawah di desa Mujur Lor adalah 165,35 hektar, sedangkan luas tanah kering (pekarangan / pemukiman) adalah 94,96 hektar. Area persawahan di desa Mujur Lor dahulunya adalah merupakan daerah rawa-rawa, di samping itu ada beberapa sungai yang melewati wilayah Mujur Lor, oleh sebab itu pada musim hujan, beberapa wilayah di desa Mujur Lor sering dilanda banjir. Namun demikian, seringnya banjir tersebut juga membawa dampak positif yaitu suburnya tanah di wilayah desa Mujur Lor. Kesuburan tanah ini disebabkan air yang berasal dari wilayah pegunungan di sebelah utara desa Mujur Lor tidak hanya membawa air, tetapi juga membawa tanah yang subur (yang dalam bahasa jawa disebut "ladu").

Mayoritas penduduk Mujur Lor bekerja di bidang pertanian, dengan jumlah petani 863 orang dan buruh tani 468 orang. Penduduk yang bekerja di bidang perdagangan berjumlah 334 orang, yang bekerja dalam bidang bangunan berjumlah 176 orang, yang bekerja sebagai pengusaha berjumlah 83 orang, yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri sebanyak 17 orang, pensiunan berjumlah 19 orang, dan penduduk yang bekerja dalam bidang industri berjumlah 22 orang. Komoditas pertanian yang utama di desa Mujur Lor adalah padi, dengan jumlah produksi (menurut data BPS tahun 2018) adalah 2.450 ton. Komoditas selanjutnya adalah kelapa, dengan jumlah 8.000 pohon.

Pada masa perjuangan kemerdekaan, Mujur Lor memainkan peran penting. Mujur Lor merupakan basis perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang. Wilayah basis perlawanan terhadap penjajahan di Mujur Lor berada di dusun Tegalanyar, dengan tokoh penggeraknya adalah K.H. Asy'ari. K.H. Asy'ari merupakan anggota Syarikat Islam (SI), dan setelah tahun 1938 K.H. Asy'ari bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan memprakarsai berdirinya NU Cabang Cilacap bersama dengan K.H. Adzkiya, dan K.H. Mungawam. Pada masa peperangan kemerdekaan melawan tentara Belanda, Tegalanyar Mujur Lor merupakan markaz bagi para gerilyawan, baik dari unsur Hizbullah, Sabilillah, maupun Peta. Oleh sebab itu, pada saat Jendral Sudirman bertugas sebagai Sudanco Peta di wilayah Kroya, Jendral Sudirman sering berkunjung ke Tegalanyar Mujur Lor menemui K.H. Asy'ari selaku penasehat Hizbullah kabupaten Cilacap. Dusun Tegalanyar Mujur Lor ini pernah diserang oleh tentara NICA dan dibumihanguskan oleh tentara Belanda tersebut.