Bajing Kulon, Kroya, Cilacap
Bajing Kulon | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Cilacap |
Kecamatan | Kroya |
Kode pos | 53282 |
Kode Kemendagri | 33.01.06.2016 |
Luas | - |
Jumlah penduduk | sekitar 3500 jiwa |
Kepadatan | - |
Bajing Kulon adalah desa di kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Merupakan pemekaran dari desa Bajing ± pada tahun 1994. Desa ini merupakan sentra industri rumah tangga tahu, tempe, Batik, dan oleh-oleh lanting.
Desa dengan seni Ebeg (Kuda lumping, wayang kulit yang masih lestari, terdapat pusat pendidikan dari SD-SMP-SMK/SMA-Akademi-PGSD dan Lembaga Kursus Komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bimbingan Belajar, Pesantren. Bajing kulon juga banyak mengirim tenaga kerja sebagai TKW/TKI ke Hongkong, Korea, Jepang, Singapura, Malaysia dan Arab Saudi.
Penduduk dengan mata pencaharian bertani dan bercocok tanam di perbatasan desa Sikampuh masih menonjol (sisi barat jalur rel KA) sementara penduduk di sisi timur jalur rel KA sebagian besar berdagang, jasa dan insutri kecil. Wisata kuliner tersaji di sepanjang jalan Ahmad Yani (pasar) selama 24 jam dengan menu favorit ; tahu masak / kupat tahu, mendoan, peyek tempe / kacang / ikan teri, gembus, lotek, gado-gado, peyek udang / kacang, sate ayam kampung, kambing, sapi dan mie goreng / rebus lokal, berpadu dengan menu nusantara lainnya seperti masakan padang, lamongan, soto sokaraja, bebek goreng / kremes dan makanan fast food ala barat juga tersedia.
Fasilitas jalan baik jalan utama desa maupun jalan alternatif terbangun cukup baik. moda transportasi berupa becak, angkutan desa, bus antar kota, bentor, ojek, dokar / andong juga ada. Kondisi sosial ekonomi cukup baik dengan sumberdaya manusia tergolong modern, di tandai dengan angka partisipasi sekolah, penetrasi teknologi informasi dan terbukanya akses jalan dan informasi secara cepat.
Pusat pembelanjaan / mal yang terkenal adalah Toserba Jadi Baru, tokoh yang terkenal adalah Jend (Purn) Warsito yang pernah menjabat sebagai Gubernur NTB. Masjid yang terkenal adalah Masjid Agung Miftahul Huda (Semingkir) yang muat hingga 3000 jemaah, sementara jalan yang terkenal adalah Jalan Sudagaran yang sekarang berganti menjadi jalan Cendrawasih, jalan ini dulu di huni para pedagang besar / juragan pasar yang menguasai pasar ke selatan hingga Cilacap, ke utara hingga Banyumas, ke barat hingga Cipari (Banjar) dan ke timur hingga Kebumen (1980-2000).
Potensi ekonomi yang potensial yang belum tergarap serius adalah perikanan darat, peternakan, industri tahu, tempe, batik dan industri kreatif. sementara ekonomi yang sudah tergarap adalah kuliner, perdagangan pasar, perumahan, bank perkreditan dan TKI.
Kepala desa yang diingat pernah memimpin Desa Bajing (atau Bajing Kulon) adalah: Saryono (2014 - 2019), Soepomo, Supangat, Effendi dan Harjo Oetomo
(written by awim haryanto)