Lompat ke isi

Evi Fitriani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 November 2023 06.48 oleh Jeromi Mikhael (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox academic | honorific_prefix = <!-- see MOS:CREDENTIAL and MOS:HONORIFIC --> | name = Evi Fitriani | honorific_suffix = | image = Ambassador Kwon Hee-seog in the University of Indonesia, 7 December 2022 11 (Evi Fitriani).jpg | image_size = | alt = | caption = Evi Fitriani pada tahun 2022 | native_name = | native_name_lang = | birth_name = | birth_date...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Evi Fitriani
Evi Fitriani pada tahun 2022
Lahir20 Desember 1968 (umur 55)
Muntok, Sumatera Selatan, Indonesia
Tahun aktif1995 – sekarang
Dikenal atasGuru besar ilmu hubungan internasional wanita pertama di Indonesia
GelarFull professor
PasanganDjaya Sukarno
Anak2
Latar belakang akademis
PendidikanUniversitas Indonesia (Dra.)
University of Leeds (MA)
University of Ohio (MIA)
Australian National University (Ph.D.)
Pembimbing doktoralAndrew MacIntyre
Jenny Corbett
Karya akademis
Disiplin ilmuIlmu hubungan internasional
Cabang disiplin ilmuKajian wilayah Asia Tenggara
Kajian wilayah Eropa
LembagaUniversitas Indonesia
Pemikiran pentingDepok School of International Relations

Evi Fitriani (lahir 20 Desember 1968) merupakan seorang cendekiawan hubungan internasional asal Indonesia. Beliau bekerja sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) dan merupakan guru besar ilmu hubungan internasional wanita pertama di Indonesia sejak dilantik pada tanggal 13 November 2021. Sebelumnya, Evi menjabat sebagai kepala departemen ilmu hubungan internasional UI dari tahun 2012 hingga 2016.

Early life and education

Evi Fitriani dilahirkan pada tanggal 20 Desember 1968 di Muntok, sebuah kota kecil di Pulau Bangka, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Muawanah dan Amron Usman. Evi mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Peltim. Setelah lulus dari SD Peltim, ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Muntok. Beberapa bulan di SMP tersebut, ia bersama keluarganya pindah ke Pangkalpinang. Ia kemudian masuk ke SMP 1 Pangkalpinang sebelum keluarganya pindah kembali ke Jakarta.[1]

Di Jakarta, Evi bersekolah ke SMP Negeri 51 Jakarta, yang terletak di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Setamat SMP, ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Jakarta di Klender. Selama bersekolah di SMA Negeri 12, Evi tercatat aktif sebagai anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah dan Pasukan Pengibar Bendera. Setelah menamatkan pendidikan SMA pada tahun 1987, Evi melanjutkan pendidikannya di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Evi bergabung dengan Senat Mahasiswa FISIP UI dan memegang jabatan sebagai kepala bidang pendidikan. Ia juga menjadi anggota resimen mahasiswa UI.[1]

Evi lulus dari UI dengan gelar sarjana ilmu hubungan internasional pada tahun 1993. Setelah lulus, Evi menerima beasiswa Chevening untuk menempuh pendidikan magister di Universitas Leeds dan program beasiswa Fulbright untuk program magister di Universitas Ohio. Ia lulus dengan gelar magister dari Universitas Leeds pada tahun 1994 dan Universitas Ohio pada tahun 1995.[2][3] Evi kemudian meneruskan pendidikannya dengan menempuh studi doktoral di Universitas Nasional Australia. Ia memperoleh dukungan finansial melalui Australian Development Scholarship. Pembimbingnya selama menjalani studi doktoral adalah Andrew MacIntyre dan Jenny Corbett, dan Evi berhasil memperoleh gelar doktor pada tahun 2011[2][4]

Academic career

Evi mulai mengajar ilmu hubungan internasional di Universitas Indonesia pada tahun 1996.[5] Evi juga terlibat dalam organisasi internal di UI dan ikut terlibat dalam pembentukan kantor internasional UI. Evi menjabat sebagai kepala kantor tersebut sejak berdiri pada tahun 2003[6] hingga tahun 2005[5] Dengan pembentukan kantor tersebut, UI mulai menerima mahasiswa dari luar Indonesia. Evi ditugaskan oleh Rektor UI saat itu, Usman Chatib Warsa, untuk memimpin proses seleksi masuk mahaiswa internasional.[7] Evi kemudian juga diangkat menjadi sekretaris senat akademik Universitas Indonesia dari tahun 2011 hingga 2012 [5] dan anggota satuan tugas UI untuk urusan otonomi.[2]

Evi menjabat sebagai was the head of the international relations department in the University of Indonesia.[8] During her tenure, the ASEAN Study Center was established as a result of cooperation between the department, faculty, and Indonesia's Ministry of Foreign Affairs.[9] Evi was involved in the 2014 Indonesian presidential election debates, where she became a member of an expert group responsible for steering the debate.[10] She also became a nominee for the moderator of the debate.[11]

In 2021, Evi became one of the candidate for the dean of UI's Faculty of Social and Political Sciences.[4] Evi stated her goal of making the faculty as a center for social studies in Southeast Asia and pledged to develop the faculty's educational, research, and service functions.[12] She, however, lost the selection process to Semiarto Aji Purwanto from the anthropology department.[13]

Appointment as professor

Evi was appointed as the professor of international relations in the University of Indonesia on 1 July 2021 through a decree by the Minister of Education and Culture.[5] She was inaugurated as professor of international relations on 16 November 2021.[14] She was UI's second full professor in international relations after Juwono Sudarsono in 1989[15] as well as Indonesia's first female international relations professor.[14]

In her inaugural speech, which was later published as a journal article, Evi emphasized the need for the development of a non-western perspective in international relations as well as an Indonesian school of thought. Evi proposed the establishment of the Depok School of International Relations, which she stated could be elaborated further through Juwono Sudarsono's idea of interconnection between the five geographical scopes: local, provincial, national, regional, and global. and three dimensions of issues: political-security, economy, and social-culture.[16]

Personal life

Evi was married to Djaya Sukarno, whom she met during her time in the student regiment. Djaya is currently a civil servant in the Ministry of Public Works and Public Housing. The couple has two children.[1]

References

  1. ^ a b c "Prof. Dra. Evi Fitriani, M.A., M.I.A., Ph.D : "Sebagai sebuah negara kita mengalami krisis national character dan national moral"". Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Bangka Belitung. 12 October 2022. Diakses tanggal 22 Maret 2023. 
  2. ^ a b c "dra. Evi Fitriani, M.A., Ph.D". University of Indonesia. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  3. ^ "Evi Fitriani - Alumni Detail - AMINEF". stu.aminef.or.id. Diakses tanggal 2023-03-22. 
  4. ^ a b Wulandari, Trisna (29 October 2021). "Profil 4 Calon Dekan FISIP UI 2021-2025, Ada Nama Eks Jubir Presiden". Detik. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  5. ^ a b c d "Prof. Dra. Evi Fitriani, MA, PhD". Seleksi Calon Dekan dan Direktur. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  6. ^ SK Rektor 241A Tahun 2003 tentang Pembentukan Dan Pengangkatan Kepala International Office Universitas Indonesia Atas Nama Dra. Evi Fitriani, MA, MIA. NIP. 132176155
  7. ^ SK Rektor 188 Tahun 2004 Pembentukan dan Pengangkatan Panitia Ujian Masuk Kelas Internasional (UMKI) Universitas Indonesia Tahun 2004/2005
  8. ^ "Qi Huaigao and Xue Song, eds., Cooperative Development in the South China Sea: Policies, Obstacles, and Prospects". iis.fudan.edu.cn. Diakses tanggal 2023-03-22. 
  9. ^ Napitupulu, Ester Lince (18 March 2013). "ASEAN Study Center Didirikan di Kampus UI". Kompas. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  10. ^ "Bahas Materi Debat Capres, KPU Undang Kedutaan dan TNI/Polri". Detik. 18 June 2014. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  11. ^ Aritonang, Deytri Robekka (17 June 2014). "Nomine Moderator Debat Capres Jadi 8 Orang". Kompas. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  12. ^ Soe, Della (20 October 2021). "Komitmen Bakal Calon Dekan FISIP UI: Dari Isu Akademis Hingga Kekerasan Seksual". Suara Mahasiswa. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  13. ^ Larasati, Citra (21 December 2021). "Rektor UI Lantik 4 Dekan Baru, Ini Daftarnya". Medcom. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  14. ^ a b "UI Lantik Evi Fitriani Jadi Guru Besar HI". Tempo. 16 November 2021. Diakses tanggal 22 March 2023. 
  15. ^ Rahardjo, Iman Toto K. (2001). Bung Karno, bapakku, guruku, sahabatku, pemimpinku: kenangan 100 tahun Bung Karno. Gramedia Widiasarana Indonesia bekerjasama dengan Panitia Peringatan 100 Tahun Bung Karno. hlm. 1044. ISBN 978-979-695-394-3. 
  16. ^ Trihendrawan, Nuriwan (13 November 2021). "Evi Fitriani Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional UI". SindoNews. Diakses tanggal 22 March 2023. 

Category:People from the Bangka Belitung Islands Category:University of Indonesia alumni Category:International relations scholars Category:1968 births Category:Living people Templat:Drafts moved from mainspace