Lompat ke isi

Calvinisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 September 2009 13.50 oleh Tjmoel (bicara | kontrib)

Calvinisme adalah sebuah sistem teologis dan pendekatan kepada kehidupan Kristen yang menekankan pemerintahan Allah atas segala sesuatu.[1] Gerakan ini dinamai sesuai dengan reformator Perancis Yohanes Calvin, sehingga kadang-kadang varian dari Kekristenan Protestan yang kadang-kadang disebut sebagai tradisi Hervormd, iman Hervormd, atau teologi Hervormd.[2]

Tradisi Hervormd dikembangkan oleh teologi-teolog seperti Martin Bucer, Heinrich Bullinger, Peter Martyr Vermigli, dan Huldrych Zwingli dan juga dipengaruhi oleh para reformator Inggris seperti misalnya Thomas Cranmer dan John Jewel. Namun karena pengaruh Yohanes Calvin yang besar dan peranannya dalam perdebatan konfesional dan gerejawi sepanjang abad ke-17, tradisi ini umumnya kemudian dikenal sebagai Calvinisme. Kini, istilah ini juga merujuk kepada doktrin dan praktik dari Gereja Hervormd, dengan Calvin sebagai salah satu pemimpin pertamanya, dan sistem ini paling dikenal karena doktrin predestinasi dan kerusakan total.

Latar belakang sejarah

Yohanes Calvin

Pengaruh internasional Yohanes Calvin dalam perkembangan doktrin-doktrin Reformasi Protestan dimulai ketika ia berusia 25 tahun, ketika ia mulai menulis edisi pertamanya dari Institusi Agama Kristen pada 1534 (diterbitkan pada 1536). Karya ini mengalami sejmlah revisi pada masa hidupnya, termasuk terjemahan yang mengesankan ke dalam bahasa Perancis sehari-hari. Lewat Institusi bersama dengan karya-karya polemik dan penggembalaan Calvin, sumbangan-sumbangannya terhadap dokumen-dokumen konfesional untuk digunakan di gereja-gereja, dan sumbangannya yang besar dalam bentuk tafsiran Alkitab, Calvin memberikan pengaruh secara pribadi yang besar terhadap Protestanisme. Ia hanyalah salah satu di antara banyak tokoh lainnya yang mempengaruhi doktrin-doktrin gereja-gereja Hervormd, meskipun akhirnya ia menjadi yang paling terkemuka.

Gereja-gereja Hervormd, dan juga Calvin, tergolong pada tahap kedua dari Reformasi Protestan, ketika gereja-gereja Injili mulai tebentuk setelah Martin Luther dikucilkan dari Gereja Katolik. Calvin adalah seorang pengungsi Perancis di Geneva. Ia telah menandatangani Pengakuan Augsburg Lutheran setelah direvisi oleh Melancthon pada 1540, tetapi pengaruhnya pertama-tama dirasakan dalam Reformasi Swiss, yang tidak bersifat Lutheran, melainkan lebih mengikuti Ulrich Zwingli. Sejak awal telah jelas bahwa doktrin gereja-gereja Hervormd berkembang dalam arah yang bebas dari Luther, di bawah sejumlah penulis dan pembaharu, termasuk Calvin yang kelak menjadi sangat menonjol. Jauh di kemudian hari, ketika kemashyurannya dihubungkan dengan gereja-gereja Hervormd, seluruh kumpulan ajarannya kemudian disebut sebagai "Calvinisme".

Penyebaran

Meskipun banyak dari praktik Calvin dilakukan di Geneva, penerbitannya menyebarkan gagasan-gagasannya tentang gereja reformasi yang benar ke banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologis dari gereja mayoritas di Skotlandia (lihat John Knox), Belanda, dan bagian-bagian dari Jerman (kkhususnya daerah-daerah tetangga Belanda) dan berpengaruh pula di Perancis, Hongaria, Transilvania yang saat itu independen, dan Polandia. Calvinisme sempat populer di Skandinavia, khususnya Swedia, namun kemudian ditolak setelah sinode Uppsala pada 1593 lebih memilih Lutheranisme.

Kebanyakan pemukim di Atlantik Tengah dan New England, AS, adalah Kaum Calvinis, termasuk orang-orang Puritan dan Huguenot Perancis dan para pemukim Belanda dii New Amsterdam (New York). Para pemukim Calvinis Belanda juga merupakan kolonis-kolonis Eropa pertama yang sukses di Afrika Selatan, mulai dari abad ke-17. Mereka kemudian dikenal sebagai orang-orang Boer atau Afrikaner.

Sebagian besar wilayah Sierra Leone dihuni oleh para pemukim Calvinis dari Nova Scotia, yang umumnya adalah loyalis kulit hitam, yakni orang-orang kulit hitam yang berjuang untuk Britania pada masa Perang Kemerdekaan Amerika. John Marrant mendirikan sebuah jemaat di sana di bawah asuhan Koneksi Huntingdon.

Sebagian dari gereja-gereja Calvinis terbesar dimulai oleh tenaga-tenaga misi abad ke-19 dan 20; yang besar khususnya adalah gereja-gereja di Indonesia, Korea dan Nigeria.


Doktrin

Kelompok

Sumber-sumber

  • John Calvin (1960). Institutes of the Christian Religion. ISBN 0-664-22028-2 (juga tersedia online dalam terjemahan yang lebih tua)
  • Ford Lewis Battles dan John Walchenbach (2001). Analysis of the Institutes of the Christian Religion of John Calvin. ISBN 0-87552-182-7
  • John Thomas McNeill (1954). The History and Character of Calvinism. ISBN 0-19-500743-3

Pranala luar

Situs-situs Calvinis

Calvinisme dan sistem-sistem teologi lainnya

Referensi

  1. ^ Benjamin B. Warfield. "Calvinism". Dalam Johann Jakob Herzog, Philip Schaff, Albert Hauck. The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge. hlm. p. 359. Prinsip dasar Calvinisme ... terletak dalam ketakutan yang mendalam terhadap Allah dalam keagungannya, dengan kesadaran yang tak terelakkan tentang sifat yang sesungguhnya dari hubungan dengan Dia yang dijaga oleh makhluk-makhluk yang demikian, dan khususny a oelh cipaan yang tidak adil. 
  2. ^ Warfield, hlm. 359: "Kadang-kadang nama ini ['Calvinisme'] hanya merujuk kepada ajaran Yohanes Calvin saja. Kadang-kadang, secara lebih luas, kata ini juga merujuk kepada sistem doktrin yang dianut oleh sekelompok Gereja Protestan yang secara historis dikenal, berbeda dengan Gereja-gereja Lutheran, sebagai “Gereja-gereja Hervormd”… tetapi juga lazim disebut sebagai ‘Gereja-gereja Calvinis’ karena eksposisi ilmiah yang besar dari iman mereka pada zaman Reformasi, dan, sebagai pengaruh yang terbesar, diberikan oleh Yohanes Calvin. Kadang-kadang, dalam pengertian yang lebih luas lagi, nama ini merujuk kepada keseluruhan konsep – teologis, etis, filosofis, sosial, politik – yang dipengaruhi oleh pemikiran Yohanes Calvin, yang menjadi dominan di negara-negara Protestan dari masa pasca-Reformasi. Konsep-konsep ini telah meninggalkan bekas yang permanen bukan hanya pada pemikiran manusia, tetapi juga pada sejarah kehidupan manusia, tatanan sosial dari masyarakat berada dan bahkan organisasi politik negara."