Lompat ke isi

Konsistori

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 November 2023 08.22 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (membetulkan ejaan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Konsistori

Konsistori berasal dari Bahasa Latin consistorium, yang artinya mahkamah gerejawi; sebagaimana kata bahasa Yunani "syn(h)edrion" (yang menurunkan kata sanhedrin). Sebenarnya berasal dari makna "consistere" ("kamar", dalam arti lebih sempit) yang artinya mengambil pendirian.[1][2] Pada mulanya konsistorium merupakan kamar depan istana kaisar tempat kaisar melaksanakan pengadilan.[2] Dewasa ini, konsistori adalah istilah yang digunakan oleh pejabat gereja untuk menyatakan pengadilan gerejawi.[2]

Gereja Katolik Roma

[sunting | sunting sumber]
Medali konsistori Paus Paulus II (dibuat pada tahun 1466 atau 1467)
Konsistori umum pertama Paus Pius X.

Konsistori dalam Gereja Katolik Roma merujuk kepada persidangan para kardinal dan dipimpin oleh paus.[2] Ada tiga jenis konsistori, yaitu konsistori umum yang digunakan paus untuk menjamu duta besar, penguasa asing, dan tempat penempatan topi merah kepada kardinal; konsistori semi umum yang digunakan untuk menyambut para uskup atau para pembesar gereja lainnya, dan konsistori pribadi yang secara khusus digunakan paus dan kardinal untuk pengambilan sebuah keputusan penting.[2]

Gereja Protestan

[sunting | sunting sumber]
Bangunan bekas konsistori (dibangun tahun 1923) pada gereja kuno "Evangelical Church of the old-Prussian Union" (Ecclesiastical Province of Posen-West Prussia) di kota Piła, sekarang menjadi kantor administrasi sebuah perusahaan pengeboran minyak dan gas.

Dalam Gereja Protestan, konsistori adalah sebuah ruangan tempat majelis jemaat berkumpul ataupun rapat untuk mengambil sebuah keputusan tertentu.[1][2]

Gereja Anglikan

[sunting | sunting sumber]

Gereja Anglikan menggunakan istilah ini untuk menyatakan ruangan uskup, tempat menjalankan administrasi diosisnya.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Henk ten Napel.2009, Kamus Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 89.
  2. ^ a b c d e f g F. D. Wellem.1994, Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 127.