Muhammad Arsyad al-Banjari
Al-'Alamah Syekh | |
---|---|
Gelar | al-'Aalim al-'Allamah al-'Arifbillah al-Mufti al-Faqih asy-Syaikh; Datuk Kalampayan |
Nama | Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari |
Lahir | 17 Maret 1710 M (1122 H) Desa Lok Gabang, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kesultanan Banjar |
Meninggal | 13 Oktober 1812 M (1227 H) Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar |
Nama lain | Datuk Kalampayan |
Kebangsaan | Indonesia |
Etnis | Banjar |
Jabatan | Mufti, fakih |
Firkah | Islam Sunni |
Mazhab Fikih | Mazhab Syafii |
Karya yang terkenal | Kitab Sabilal Muhtadin |
Al-Alimul Al-Allamah Al-Arif Billah Asy-Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari (bahasa Arab: العالم العلامة العارف بالله الشيخ محمد أرشد البنجاري) Atau lebih dikenal dengan nama Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, lahir di Lok Gabang, Astambul, Banjar pada 17 Maret 1710 Masehi, wafat di Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar pada 3 Oktober adalah ulama bidang fikih Mazhab Syafi'i yang berasal dari kota serambi mekkah Martapura di Tanah Banjar (Kesultanan Banjar), Kalimantan Selatan. Dia hidup pada masa tahun 1122-1227 hijriyah. Dia disebut juga Tuan Haji Besar dan mendapat julukan anumerta dari Kesultanan Banjar.[1]
Belajar ke Mekkah
Pada waktu dia berumur sekitar 30 tahun, sultan Banjar mengabulkan keinginannya untuk belajar ke Mekkah demi memperdalam ilmunya. Segala perbelanjaanya ditanggung oleh Sultan. Lebih dari 30 tahun kemudian, yaitu setelah gurunya menyatakan telah cukup bekal ilmunya, barulah Syekh Muhammad Arsyad kembali pulang ke Banjarmasin. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah seorang yang telah banyak membantunya telah wafat dan digantikan kemudian oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah.
Sabilal Muhtadin
Beliau adalah pengarang kitab fikih agung berjudul Sabilal Muhtadin yang banyak menjadi rujukan bagi pemeluk Agama Islam bermazhab Imam Syafi'i di Asia Tenggara, dan menjadi referensi keilmuan di Universitas Al Azhar Mesir serta pegangan ibadah umat Islam bermazhab Syafii seluruh dunia.[2][3][4]
Sultan Tahmidullah II yang pada ketika itu memerintah Kesultanan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan inilah yang meminta kepada Syaikh Muhammad Arsyad agar menulis sebuah kitab hukum ibadat, yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin.
Pengajaran dan bermasyarakat
Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari ialah pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan. Sekembalinya ke kampung halaman dari Mekkah, hal pertama yang dikerjakannya ialah membuka tempat pengajian (semacam pesantren) bernama Dalam Pagar, yang kemudian lama-kelamaan menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam. Ulama-ulama yang dikemudian hari menduduki tempat-tempat penting di seluruh Kerajaan Banjar, banyak yang merupakan didikan dari suraunya di Desa Dalam Pagar.
Di samping mendidik, beliau juga menulis beberapa kitab dan risalah untuk keperluan murid-muridnya serta keperluan kerajaan. Salah satu kitabnya yang terkenal adalah Kitab Sabilal Muhtadin yang merupakan kitab Hukum-Fiqh dan menjadi kitab-pegangan pada waktu itu, tidak saja di seluruh Kerajaan Banjar tetapi sampai ke-seluruh Nusantara dan bahkan dipakai pada perguruan-perguruan di luar Nusantara Dan juga dijadikan dasar Negara Brunei Darussalam.
Karya-karyanya
Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya dalam terjemahan bebas adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, di antaranya ialah:[5]
- Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sipat Duapuluh,
- Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat,
- Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
- Kitabul Faraidl, hukum pembagian warisan.
Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Sedangkan mengenai bidang Tasawuf, ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul Makrifah.
Beberapa nama kitab karangannya juga menjadi nama beberapa masjid di Kalimantan Selatan, seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Jami Tuhfaturraghibin Alalak atau Masjid Kanas, dan Masjid Tuhfaturraghibin Dalam Pagar, Martapura.
Zuriyat dan Keturunan
Muhammad Arsyad Al-Banjari bin Abdullah Al-Hindi bin Abu Bakar Al-Hindi menikah dengan 11 perempuan, yaitu :
- Dari istri Tuan Bajut, mempunyai anak :
- ♀ 1-Syarifah Al-Banjari Diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
- Datu Fatimah Abdul Wahab Al-Banjari Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
- Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
- Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari
- Ratoe Sjerief Aboe Bakar(Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar(Pangeran Syarif Abu Bakar)
- Syarifah Intan
- Ratoe Sjerief Aboe Bakar(Ratu Syarif Abu Bakar) Diperistri Pangeran Sjerief Aboe Bakar(Pangeran Syarif Abu Bakar)
- Wali Sultan Banjar Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema Menikahi Ratu Hasiah Binti Pangeran Antasari
- Ratu Halimah Al-Banjari Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
- ♂ Muhammad As'ad
- ♂ Abu Thalhah
- ♂ Abu Hamid
- ♂ Ahmad (Datu Balimau)
- ♂ Muhammad Arsyad
- ♂ Sa'duddin (Datu Taniran)
- Datu Fatimah Abdul Wahab Al-Banjari Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
- ♀ 2-Aisyah Al-Banjari
- ♀ 1-Syarifah Al-Banjari Diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
- Dari istri Tuan Bidur, mempunyai anak :
- 3- Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari
- Shafiah
- Aisyah
- Aminah
- H.M. Said Jazuli Nambau
- Aisyah
- Hafsah
- M.Ramli
- Anang Acil ( Anang Jemain )
- Diang Kembar
- Diang Kacil
- H. Abdul Wahab
- H. Abdussamad, Qadhi Kandangan
- H. Abdul Karim Mekkah
- H. Mas'ud
- H.M.Thoyib
- H.M. Nashir
- H. Abdullah
- H.M. Sholeh
- Ramlah
- Yaslan
- Ruslan
- Idman
- Tinah
- Isnah
- Masnah
- Sairah
- H.M. Zein Halim Kedah
- H. Bahauddin
- H.M.Thoyib
- 4-Sayyidah Al-Banjari
- Khadijah
- Syamsuddin
- M. Tahir
- Ahmad
- M. Sholeh Siam
- M. Yusuf
- M. Abdan
- M. Yusuf
- M. Sholeh Siam
- Ahmad
- M. Tahir
- Syamsuddin
- Maimunah
- H.M. Nur
- H. Abdullah
- Khadijah
- ♂ 5-Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari
- Hajar
- ♂ H. Abbas
- ♂ H.M. Zein
- ♀ Fatimah
- ♂ H. Abdul Hamid Bantuil
- ♀ Dariah
- ♂ H. Kholil
- ♀ Marwiah
- ♂ Syekh Syarwani Zuhri - alm. (mantan Ketua MUI Balikpapan 2016-2019)
- ♀ Marwiah
- ♂ H. Kholil
- ♀ Dariah
- ♂ H. Abdul Hamid Bantuil
- Hajar
- ♂ 6-Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari
- ♂ H. Abdul Jalil
- ♂ H. Abbas Kandangan
- ♂ H. Muhammad Thahir
- ♂ H. Ismail
- ♂ H. Ahmad Mughni
- ♂ H. Ismail
- ♂ H. Abdul Jalil
- 3- Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari
- Dari istri Tuan Lipur, mempunyai anak :
- ♂ 7-Abdul Manan Al-Banjari
- ♂ 8-H.Abu Najib Al-Banjari
- ♂ 9-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari
- ♂ 10-Abdurrahman Al-Banjari
- ♂ 11-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari
- Ratih
- Nurdin
- Diang Indah
- Sulaiman
- H. Thobrani Sulaiman, Gubernur Kalimantan Selatan periode 1963 - 1968.
- Sulaiman
- Diang Indah
- Nurdin
- Ratih
- Dari istri Tuan Guwat,Istri Dari Keturunan China Tuan Go Hwat Nio mempunyai anak :
- 12-Asiyah Al-Banjari
- H. Mahmud
- Syekh Abdullah Wujud Mekkah
- Syekh Ali Al-Banjari Mekkah
- Abuya H. Husein Martapura
- Syekh Ali Al-Banjari Mekkah
- Aisyah
- H. Muhammad Balimau
- H. M Nur
- H. M As'ad, hafidz Al Quran dan Qadhi Riau
- H. Abdullah
- H. Ali Mekkah
- H. Atha
- H. Husein
- H. Ali Mekkah
- H. M Amin
- H. Salman Al Farisi
- Syekh Abdullah Wujud Mekkah
- H. Mahmud
- 13-Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari
- H. Muhammad Sholeh
- H. Abdullah Khotib
- H.M Khalid
- H. M. Yusuf
- Iyang
- Intung
- Sholbiah
- Abdul Ghani
- Sholbiah
- H. Muhammad
- Shofiah
- H. M. Samman Mulya
- Shofiah
- Intung
- Iyang
- H. Abdullah
- H. M. Sa'ad
- H. M. Samman
- Abdul Manaf
- Abdul Ghani
- Abdul Manaf
- H. M. Samman
- H. M. Alawi
- H. M. Samman
- Qadhi H. Mahrus
- H. M. Sa'ad
- H. M. Yusuf
- H. Muhammad Sholeh
- 14-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari
- 15-Rayhanah Al-Banjari
- 16-Hafshah Al-Banjari
- 17-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
- 12-Asiyah Al-Banjari
- Dari istri Tuan Turiyah, mempunyai anak :
- 18-Nur'aini Al-Banjari
- 19-Rahmah Al-Banjari
- 20-Hawa Al-Banjari
- Dari istri Ratu Aminah binti Pangeran Thaha, mempunyai anak :
- ♂ 21-Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)
- ♂ H. M. Sa'id Khatib
- ♀ Ummu Khultsum + Pangeran Ahmad bin Sultan Sulaiman Raja Banjar
- ♂ Pangeran H. Abdul Majid (Gusti Kacil Pangeran Mas Muda) di desa Kotawaringin, Puding Besar, Bangka
- ♂ Gusti Abdul Hamid
- ♂ Gusti Abdul Manaf
- ♂ Gusti Manaf
- ♂ Gusti Abdul Manaf
- ♂ Gusti Abdul Hamid
- ♂ Pangeran H. Abdul Majid (Gusti Kacil Pangeran Mas Muda) di desa Kotawaringin, Puding Besar, Bangka
- ♀ Ummu Khultsum + Pangeran Ahmad bin Sultan Sulaiman Raja Banjar
- ♂ H. M. Sa'id Khatib
- 22-Shafiyyah Al-Banjari
- 23-Shafura Al-Banjari
- 24-Maimun Al-Banjari
- 25-Sholehah Al-Banjari
- ♂ 26-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari
- ♂ H. Jalaluddin
- ♂ H. Syamsuddin
- ♂ H. Abdullah (Haji Legher Pontianak) + ♀Hj. Maimunah binti M.Tarif
- ♂ H. Sanusi + ♀Hj. Hasnah binti Abdullah bin M.Tarif
- ♂ Ahmad
- ♂ H. Rahmat
- ♀ Zubaidah
- ♀ Hj. Salmah
- ♀ Rajenah
- ♀ Halimah
- ♂ H. Sanusi + ♀Hj. Hasnah binti Abdullah bin M.Tarif
- ♂ H. Abdullah (Haji Legher Pontianak) + ♀Hj. Maimunah binti M.Tarif
- ♂ H. Syamsuddin
- ♂ H. Jalaluddin
- 27-Maryam Al-Banjari
- ♂ 21-Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad)
- Dari istri Tuan Palung, mempunyai anak :
- 28-Salman Al-Farizi Al-Banjari
- 29-Salamah Al-Banjari
- 30-Salim Al-Banjari
- Siti Khadijah
- H. M Sa'ad
- H. M Said
- H. M Sa'ad
- H. M Thoyib
- H. Muhammad
- Siti Khadijah
- Dari istri Tuan Kadarmanik, Tuan Markidah, Tuan Liyyuhi dan Tuan Dayi tidak mempunyai anak.
- Haji Mohamed Sanusi Bin Mahmood, mantan mufti pertama Singapura tahun 1969-1972, mantan Presiden Mahkamah Syariah Singapura, mantan ketua penasihat ehwal agama Persekutuan Seruan Islam Singapura.[6][7]
- Husein Kedah al-Banjari, mufti kerajaan negeri Kedah, Malaysia.
- Djazouly Seman, ulama Banjar, Kalimantan Selatan
Bagan Silsilah Muhammad Arsyad al-Banjari
( Al-Banjary)
Muhammad Arsyad Al-Banjari menikah dengan 11 perempuan, yaitu :
1. ♂ DARI ISTRI TUAN BAJUT, MEMPUNYAI ANAK
1.1.♀ -SYARIFAH AL-BANJARI 1.2.♀ -Aisyah Al-Banjari
2.1. Qadhi H.Abu Su'ud Al- Banjari 2.2-Sayyidah Al-Banjari 2.3. -Syekh Qadhi H.Abu Na'im Al-Banjari 2.4. -Khalifah H.Syihabuddin Al-Banjari
3.1-Abdul Manan Al-Banjari 3.2-H.Abu Najib Al-Banjari 3.3.-Al Alim Al Fadhil H.Abdullah Al-Banjari 3.4-Abdurrahman Al-Banjari 3.5-Al Alim Al Fadhil H.Abdurrahim Al-Banjari
4.1. -Asiyah Al-Banjari 4.2. -Khalifah H.Hasanuddin Al-Banjari 4.3.-Khalifah H.Zainuddin Al-Banjari 4.4.-Rayhanah Al-Banjari 4.5.-Hafshah Al-Banjari 4.6-Mufti H.Jamaluddin Al-Banjari
5.1 -Nur'aini Al-Banjari 5.2.-Rahmah Al-Banjari 5.3-Hawa Al-Banjari
6.1. Mufti Pangeran H. Ahmad (Mufti H. Ahmad) 6.2.-Shafiyyah Al-Banjari 6.3.-Shafura Al-Banjari 6.4.-Maimun Al-Banjari 6.5.-Sholehah Al-Banjari 6.6.-Pangeran H.Muhammad Al-Banjari 6.7.-Maryam Al-Banjari
7.1. -Salman Al-Farizi Al-Banjari 7.2.-Salamah Al-Banjari 7.3.-Salim Al-Banjari
|
Jalur Silsilah Ratu Halimah
♂ Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari menikahi TUAN BAJUT)
♀ SYARIFAH AL-BANJARI diperistri ♂ Syekh Abdul Wahab Bugis Al-Banjary
♀ DATU FATIMAH ABDUL WAHAB AL-BANJARI Diperistri ♂ Tuan Haji Muhammad Said Bugis( Al-Banjary)
♀ RATU HALIMAH AL-BANJARI Diperistri Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar
♂WALI SULTAN BANJAR PANGERAN MANGKOE BOEMI Pangeran Wira Kasoema menikahi Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari
♀RATOE SJERIEF ABOE BAKAR(RATU SYARIF ABU BAKAR) Diperistri PANGERAN SJERIEF ABOE BAKAR(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR)
♀SYARIFAH INTAN |
Jalur silsilah Ratu Halimah
Bagan Silsilah Ratu Halimah
Sultan Sulaiman dari Banjar | |||||||||||||||
Sulthan Adam dari Banjar | |||||||||||||||
Nyai Ratu Sepuh/ Nyai Ratu Intan Sari/Ratna binti ADIPATI BANUA LIMA Kiai Adipati Singasari | |||||||||||||||
Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar | |||||||||||||||
Kiai Adipati Singasari Adipati Banua Lima | |||||||||||||||
Njahi Ratoe Kamala Sari Nyai Ratu Sepuh | |||||||||||||||
Nyai Adipati Singasari | |||||||||||||||
Pangeran Mangkoe Boemi Wira Kasoema | |||||||||||||||
Sulthan Bugis | |||||||||||||||
Tuan Haji Muhammad Said Bugis ( Al-Banjary) | |||||||||||||||
Ratu Bugis | |||||||||||||||
Ratu Halimah | |||||||||||||||
Syekh Abdul Wahab Bugis | |||||||||||||||
Datu Fatimah Abdul Wahab Al-Banjary | |||||||||||||||
Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari | |||||||||||||||
Jalur Silsilah ♀ Syarifah Intan
Bagan Silsilah ♀ Syarifah Intan
Pangeran Said Zein(Sayyid Zein) | |||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Oemar (PANGERAN SYARIF UMAR) | |||||||||||||||
♀ Ratu Maimunah(anak Putri Lawiyah)binti Pangeran Mangkubumi Nata 1761-1801 Sunan Nata Alam | |||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar(PANGERAN SYARIF ABU BAKAR) | |||||||||||||||
sultan muda Abdur Rahman dari Banjar | |||||||||||||||
♀ Ratu Biduri binti | |||||||||||||||
Ratu Siti Binti Pangeran Husin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | |||||||||||||||
♀ Syarifah Intan | |||||||||||||||
SULTAN MUDA BANJAR
♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar | |||||||||||||||
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Wira Kasoema | |||||||||||||||
♀ Nyai Halimah Putri juriat Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari | |||||||||||||||
♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar(RATU SYARIF ABU BAKAR) | |||||||||||||||
SULTAN BANJAR
♂ Gusti Inu Kartapati Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin Pangeran Antasari | |||||||||||||||
♀ Ratu Hasiah | |||||||||||||||
♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) binti Sultan Sulaiman dari Banjar | |||||||||||||||
Lihat pula
Referensi
- ^ Radar Banjarmasin - Peninggalan Datu Kalampayan
- ^ Mahsun Fuad, Hukum Islam Indonesia: dari nalar partisipatoris hingga emansipatoris, PT LKiS Pelangi Aksara, 2005 ISBN 9798451139, 9789798451133
- ^ (Melayu) Abdul Rahman Hj. Abdullah (2016). "Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara". Biografi Agung Syaikh Arsyad Al-Banjari. Malaysia: Karya Bestari. hlm. 95. ISBN 9678605945. ISBN 9789678605946
- ^ (Indonesia) A. Suryana Sudrajat (2006). Ulama pejuang dan ulama petualang: belajar kearifan dari Negeri Atas Angin : Seri khazanah kearifan. Indonesia: Erlangga. hlm. 72. ISBN 9797816079. ISBN 9789797816070
- ^ Abdul Rashid Melebek, Amat Juhari Moain (2006). Sejarah bahasa Melayu. Utusan Publications. ISBN 9676118095.ISBN 9789676118097
- ^ http://mahmudbanjarmasin.blogspot.co.id/
- ^ (Inggris) Zainul Abidin bin Rasheed (2016). Majulah!: 50 Years of Malay/Muslim Community in Singapore. Singapore: World Scientific. hlm. 525. ISBN 9789814759885. ISBN 9814759880
Bacaan lanjutan
- Muslich Shabir. Pemikiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari tentang zakat: suntingan teks dan analisis intertekstual. Nuansa Aulia, 2005. ISBN 9799966205, ISBN 9789799966209.
- Ahmad Basuni. Djiwa jang besar (Sjech Muhammad Arsjad Bandjar). 1949
- Khairil Anwar· Teologi Al Banjari. 2020
Pranala luar
- (Indonesia) Muhammad Arsyad al-Banjari sang matahari agama dari Kalimantan
- (Indonesia) Datuk Kalampayan Diarsipkan 2013-12-08 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Bicara Agama Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Pengaruhnya terhadap sastra Melayu Diarsipkan 2013-12-02 di Wayback Machine.
- (Melayu) Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Diarsipkan 2014-04-06 di Wayback Machine.
- (Indonesia) https://www.researchgate.net/publication/289365579_VISI_SPIRITUAL_MASYARAKAT_BANJAR
- (Indonesia) http://eprints.ulm.ac.id/222/2/13%20Dinamika%20Ekonomi%20dan%20Perkembang%20PERDAGANGAN.pdf
|}