Nasserisme
Nasserisme | |
---|---|
Ideologi | Nasionalisme Arab, Pan-Arabisme, Sosialisme Arab, Republikanisme, Anti-imperialisme, Anti-komunisme |
Nasserisme (bahasa Arab: التيار الناصري at-Tayyār an-Nāṣṣarī) adalah sebuah ideologi politik nasionalis Arab sosialis yang berdasarkan pada pemikiran Gamal Abdel Nasser, salah satu dari dua pemimpin utama Revolusi Mesir 1952, dan Presiden Mesir kedua. Menyebar secara domestik dan internasional, ideologi tersebut menggabungkan unsur-unsur sosialisme Arab, republikanisme, nasionalisme, anti-imperialisme, solidaritas negara-negara berkembang, dan Gerakan Non-Blok. Pada 1950an dan 1960an, Nasserisme menjadi salah satu ideologi politik paling menonjol di dunia Arab. Hal ini benar-benar terjadi setelah Krisis Suez 1956 (dikenal di Mesir sebagai Agresi Tripartit), peristiwa politik yang dipandang sebagai pengesahan Nasserisme, dan kekalahan kekuasaan kekaisaran Barat. Pada Perang Dingin, pengaruhnya juga terasa di bagian-bagian Afrika lainnya, dan negara-negara berkembang, terutama yang menunjung anti-imperialisme, dan gerakan nonblok.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Shehadi, Nadim; Mills, Dana Haffar (1988). Lebanon: a history of conflict and consensus. I.B.Tauris. ISBN 978-1-85043-119-0.
- Sheikh, Naveed S. (2003). The new politics of Islam: pan-Islamic foreign policy in a world of states. Routledge. ISBN 978-0-7007-1592-3.
- Choueiri, Youssef M. (2000). Arab nationalism: a history : nation and state in the Arab world. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-631-21729-9.
- Mansfield, Peter (1973). "Nasser and Nasserism". International Journal. Canadian International Council. 28 (4): 670–688. doi:10.2307/40201172.
- Ajami, Fouad (1974). "On Nasser and His Legacy". Journal of Peace Research. Sage Publications, Ltd. 11 (1): 41–49. doi:10.1177/002234337401100104.