Lompat ke isi

Songkok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 Januari 2024 20.25 oleh Atlantic306 (bicara | kontrib) (infobox image format)
Songkok
Lukisan karya Gu Hongzhong menggambarkan para pria bersongkok dengan berbagai macam jenis pada era dinasti Song (宋國, sòng-kok).
JenisTopi tradisional
Tempat asalSongkok (Tiongkok)
PemanufakturOrang Tionghoa
Gambaran berbagai macam jenis dan bentuk songkok pada era dinasti Song (960–1279).

Songkok (serapan dari Min Hokien: 宋國, sòng-kok, terj. har.'dinasti Song') adalah tudung atau penutup kepala khas Tiongkok berasal dari era dinasti Song, yang umumnya dikenakan oleh kaum pria Tionghoa. Di Indonesia, penggunaan Songkok pada masa kini kerap dikaitkan dengan konteks pakaian religius (utamanya bagi para kaum Muslim), selaras seperti penggunaan Peci (penutup kepala asal kota Fez) dan Kopiah (penutup kepala asal kota Kufah), yang mana ketiganya kerap menjadi bersinonim antar satu sama lain.

Nomenklatur

Sama seperti halnya istilah "tiongkok" dalam bahasa Indonesia yang mulanya dieja sebagai "tjongkok", berasal dari istilah bahasa Min Hokien 中国 (PŌJ: chòng-kok), yang berarti "dinasti Qin" atau "negara Cina". Istilah "songkok" pun beretimologi dari bahasa Min Hokien 宋國 (sòng-kok), yang berarti "dinasti Song" atau "negara Songhoa". Hal ini merujuk kepada tempat asal-usul topi songkok itu sendiri, yakni negara/dinasti Song pada masa 960–1279 yang kini merupakan bagian dari wilayah Republik Rakyat Tiongkok.

Sejarah

Berdasarkan sejarahnya, songkok berasal dari era 960–1279 dan sejatinya merupakan tudung atau penutup kepala kebesaran khas kaisar atau kaum bangsawan negara/dinasti Song. Penyebutan istilah "songkok" secara spesifik dapat ditemui dalam manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Min Hokien dari abad ke-11 Masehi. Bagi masyarakat Tiongkok utara, istilah 頭兜 (tóudōu, terj. har.'penutup kepala') kerap digunakan secara general untuk merujuk tudung kepala.

Songkok di Asia Tenggara pertama kali dipopulerkan di kotanya para cukong, sebuah kota di tenggara pulau Sumatra yang kini dikenali sebagai Palembang. Kata "cukong" itu sendiri berasal dari bahasa Min Hokien, 巨港 (cù-kong, atau dalam pinyin Mandarin dieja sebagai jù-gǎng). Popularitas songkok diduga melejit lantaran hubungan baik antara dinasti Song dengan kekaisaran Sriwijaya yang pada masa yang sama (671–1025) juga merupakan suatu monarki besar di Asia Tenggara. Perdagangan antar kedua kekaisaran besar ini juga memberikan benefit dan pertukaran budaya bagi kedua belah pihak.

Variasi

Lihat juga

  • Kopiah – penutup kepala khas Arab asal Kufah
  • Peci – penutup kepala khas Moroko asal kota Fez

Referensi

Tautan eksternal