Daftar Menteri Dalam Negeri Indonesia
Tampilan
Menteri Dalam Negeri Indonesia | |
---|---|
Ditunjuk oleh | Presiden Indonesia |
Pejabat perdana | R.A.A. Wiranatakoesoema V |
Dibentuk | 19 Agustus 1945 |
Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Indonesia hingga saat ini.[1]
Menteri Dalam Negeri
Non-partisan (9) PSI (2) Masyumi (2) PSII (1) PIR (2) PNI (3) NU (1) ABRI/TNI (3) Golkar (8) PDIP (2) | |||||||
No | Foto | Nama[1] | Kabinet | Dari | Sampai | Ket. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | R.A.A. Wiranatakoesoema V | ||||||
2 | Sutan Sjahrir | [A] | |||||
3 | dr. Sudarsono |
||||||
4 | Mr. Moh. Roem |
||||||
5 | Wondoamiseno | ||||||
(4) | Mr. Moh. Roem |
||||||
6 | Soekiman Wirjosandjojo | ||||||
— | Teuku Muhammad Hasan | ||||||
— | |||||||
7 | Mr. Wongsonegoro |
||||||
— | Anak Agung Gede Agung | ||||||
8 | Mr. Soesanto Tirtoprodjo |
[B] | |||||
9 | Mr. Assaat |
||||||
10 | Mr. Iskaq Tjokroadisurjo |
||||||
(4) | Mr. Moh. Roem |
||||||
11 | Prof. Dr. Mr. Hazairin |
[a] | |||||
— | Zainul Arifin (ad-interim) |
[b] | |||||
12 | Mr. R. Sunarjo |
[c] | |||||
— | Soeroso (ad-interim) |
||||||
(12) | Mr. R. Sunarjo |
||||||
13 | Sanusi Hardjadinata | ||||||
14 | Ipik Gandamana | ||||||
15 | Mayor Jenderal dr. Soemarno Sosroatmodjo |
[C] | |||||
[D] | |||||||
16 | Mayjen TNI Basuki Rahmat |
||||||
[E] | |||||||
17 | Letnan Jenderal TNI (Purn.) Amirmachmud |
||||||
– | Letnan Jenderal TNI (Purn.) Soedharmono S.H. |
||||||
18 | Letnan Jenderal TNI Soepardjo Rustam |
||||||
19 | Jenderal TNI Rudini |
||||||
20 | Letnan Jenderal TNI Yogie Suardi Memet |
||||||
21 | Jenderal TNI R. Hartono |
||||||
22 | Letnan Jenderal TNI Syarwan Hamid |
||||||
— | Jenderal TNI Feisal Tanjung (ad-interim) |
||||||
23 | Letnan Jenderal TNI Soerjadi Soedirdja |
[F] | |||||
24 | Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hari Sabarno |
[G] | |||||
25 | Letnan Jenderal TNI (Purn.) Mohammad Ma'ruf |
||||||
— | Laksamana TNI (Purn.) Widodo Adi Sutjipto (ad-interim) |
||||||
26 | Mayor Jenderal TNI (Purn.) Mardiyanto |
||||||
27 | Gamawan Fauzi S.H., M.M. |
||||||
28 | Tjahjo Kumolo S.H. |
||||||
29 | Jend. Pol. (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian M.A., Ph.D. |
- Catatan
- Semua menteri yang menjabat di pemerintahan pada periode Kabinet Pembangunan III sampai dengan Kabinet Pembangunan VII adalah Anggota Dewan Pembina Golkar, termasuk Panglima ABRI dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan[2]
- Keterangan 1
- ^ Merangkap sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri
- ^ Merangkap sebagai Pejabat Sementara Perdana Menteri
- ^ Berada di bawah Menteri Koordinator Kompartimen Hukum & Dalam Negeri
- ^ Merangkap sebagai Gubernur DKI Jakarta
- ^ Berada di bawah Wakil Perdana Menteri Urusan Sosial dan Politik
- ^ Berganti nama pada 23 Agustus 2000 menjadi Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
- ^ Kembali menjadi Menteri Dalam Negeri
- Keterangan 2
- ^ Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 211 tahun 1954 tertanggal 25 Oktober 1954, Hazairin meletakkan jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri
- ^ Terhitung mulai tanggal 23 Oktober 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 211 tahun 1954 tertanggal 25 Oktober 1954, Zainul Arifin di samping menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri merangkap jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri
- ^ Terhitung mulai tanggal 19 November 1954 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 227 tahun 1954 tertanggal 18 November 1954, R. Sunarjo diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dan sehubungan dengan hal tersebut, Zainul Arifin dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri ad-interim
Referensi
- ^ a b "Mantan Menteri Dalam Negeri". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. 15 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-12. Diakses tanggal 22 November 2019.
- ^ Halawa, Ohiao (1999). Profil 48 Ketua Umum Parpol RI [Profile of the 48 Chairpersons of the Political Parties in Indonesia] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: NIAS and Kreasi Karya Wiguna. hlm. 54.
Kedua, selama menguasai pemerintahan, secara jelas telah menjadikan lembaga kekuasaan negara sebagai perangkat organisasi Golkar. Presiden adalah Ketua Dewan Pembina. Menteri, Panglima ABRI, dan pimpinan lembaga pemerintahan menjadi anggota Dewan Pembina.