Boeing 737
Tipe | Pesawat jet pesawat berbadan sempit |
---|---|
Perancang | Boeing |
Terbang perdana | 17 Januari 1965 |
Status | Aktif |
Pengguna utama | Lufthansa American Airlines |
Pengguna lain | Air india Garuda Indonesia Sriwijaya Air Lion Air Qatar Airways Royal Jordanian Aeroflot China Southern Airlines All Nippon Airways Japan Airlines |
Tahun produksi | 17 Januari 1965- Sekarang |
Harga satuan | US$ 89,1 juta (Rp1,26 Triliun) |
Acuan dasar | Boeing 737 Generasi |
Boeing 737 merupakan salah satu jenis pesawat komersial berbadan sempit dengan mesin ganda (twin jet) yang diproduksi oleh Pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat. Awalnya pesawat ini merupakan pengembangan versi murah dari Boeing 707 dan 727 dengan kapasitas yang lebih sedikit dan berjarak pendek. 737 adalah produk yang paling laris di pasar penerbangan dunia dengan penjualan lebih dari 15,533 unit hingga bulan Maret 2019 dengan pesanan yang belum terkirim mencapai 4703 unit pada bulan Maret 2019. Boeing 737 merupakan pesaing utama dari pesawat berlorong tunggal keluaran Airbus yaitu A320.
Sejarah
Pada era 60-an, pesawat penumpang berkapasitas rendah dan jarak dekat didominasi oleh dan. ketika itu dapat dikatakan tertinggal dibanding dengan pesaing-pesaingnya dalam pembuatan pesawat berjarak dekat. Pada 1964, memulai program pembuatan 737 tetapi, untuk menghemat waktu menggunakan rancangan Boeing 707 dan 727 dalam pembangunan 737. Hal ini adalah satu kelebihan bagi 737 karena lebar fuselage 737 yang didesain ini mampu memuat enam tempat duduk, lebih satu dari.
737-100 adalah desain pertama dan karena bentuknya yang pendek dan gemuk, menggelarkannya "FLUF" untuk 'Fat Little Ugly Fella' di mana pada masa yang sama, industri penerbangan memanggilnya 'Baby Boeing'. Seri -100 dan -200 dapat dibedakan dengan seri-seri yang lain dengan melihat kedudukan mesinnya yang bercantum dengan sayap pesawat. Manakala Pratt and Whitney JT8D adalah mesin asal untuk model ini
Penerbangan perdana 737 (sebuah pesawat seri 100) dilaksanakan pada dan penerbangan komersial pada Februari 1968 oleh. Bagi 737-200, penerbangan perdananya ialah pada. Akan tetapi, hanya 30 pesawat 737-100 saja yang diproduksi.
Pada awal 1980, 737 mengalami perubahan yang besar, yaitu penggantian mesin 737 dari JT8D ke CFM International CFM56. Namun, mesin ini terlalu besar dibandingkan dengan JT8D, sehingga harus dipasang didepan sayap. Bagian bawah mesin ini terpaksa diratakan untuk tujuan kelegaan tempat. 737-300 mulai beroperasi pada tahun.
Pada pula, kemunculan yang dilengkapi dengan teknologi tinggi merupakan satu saingan baru bagi 737. Dan pada tahun memulai pembangunan '737 - X Next Generation. Program ini adalah untuk pembinaan seri -600, -700, -800 dan -900.
Dalam pembuatan NG ini, perubahan dilakukan dengan merancang sayap baru, peralatan elektronik yang baru dan rancangan ulang mesin pesawat. 737 NG dilengkapi dengan teknologi-teknologi dari, tingkap berteknologi tinggi, sistem dalaman pesawat yang baru (diambil dari), dengan penambahan berupa 'wingtip' sehingga menjadi sayap lawi yang mengurangi biaya bahan bakar dan memperbaiki proses 'take-off' pesawat. Pesawat 737 NG boleh dikatakan sebagai sebuah model baru kerana ciri-cirinya yang banyak berbeda dengan seri-seri yang lama.
Pada tahun, membuat 737-900 yang mampu terbang lebih jauh dam menampung penumpang lebih banyak dari.
Pada varian terbaru, yaitu Boeing 737-900 ER (Extended Range), cockpitnya telah dilengkapi dengan HUD (Head Up Display). Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer / pesawat tempur. Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horizontal. Pesawat ini menggunakan layar yang terpadu dalam bentuk glass cockpit. Pesawat ini menggunakan Glass Cockpit secara menyeluruh. Sistem Glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru. merupakan launch customer pesawat ini.
Di Indonesia, Boeing 737 merupakan "standar" armada bagi maskapai-maskapai di Indonesia. Hampir semua maskapai penerbangan di Indonesia pernah dan atau masih mengoperasikan 737, baik varian "original" (seri -200) varian "Classic" (seri -300, -400, dan -500), maupun "Next Generation" (seri -800 dan -900ER): Varian 737 yang disebut di atas merupakan varian Boeing 737 yang pernah dan atau masih beroperasi di Indonesia.
Varian
Seri-seri 737 dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- Original: Boeing 737 seri -100 dan -200 (Diproduksi pada tahun 1967 - 1988)
- Klasik: Boeing 737 seri -300, -400, dan -500 (Diproduksi pada tahun 1983 - 2000)
- Next-Generation (atau 737 NG): 737 seri -600, -700, -800, -900, dan -900ER (Diproduksi pada tahun 1997 - sekarang )
- MAX (atau 737 MAX): 737 seri -7,-8, -9, dan -10 (terbang perdana tahun 2017)
Variasi juga terdapat dalam separuh pesawat dalam generasi yang sama:
737-100
Boeing 737-100 merupakan boeing 737 terkecil dan paling pertama diproduksi, pengguna pertama boeing 737-100 dan pengguna pertama boeing 737 adalah pada tahun 1968. Hanya 30 Boeing 737-100 yang diproduksi. Sekarang, tidak ada sama sekali Boeing 737-100 yang beroperasi dan sudah di pensiunkan. Prototipe dari Boeing 737-100 saat ini berada di Museum of Flight di Seattle, Amerika Serikat
737-200
Boeing 737-200 merupakan Boeing 737-100 yang dikembangkan untuk memenuhi pasaran Amerika. Pengguna pertama varian ini adalah pada tahun 1968. Ada juga varian Boeing 737-200 Advanced yang merupakan varian Boeing 737-200 yang di upgrade kembali. Sekitar 1995 Boeing 737-200 diproduksi dengan yang terakhir diproduksi tahun 1988 untuk Xiamen Airlines.
Boeing 737 Classic
737-300
Boeing 737-300 merupakan varian pertama dari 737 classic series. Pengguna pertamanya adalah USAir dan Southwest Airlines. Kapasitas pesawat ini adalah 128 dalam konfigurasi 2 kelas dan 137 dalam konfigurasi satu kelas. Sekitar 1137 Varian ini diproduksi.
737-400
Boeing 737-400 merupakan Boeing 737-300 yang dipanjangkan, diluncurkan pada tahun 1985. Piedmont Airlines merupakan pengguna pertama dari varian pesawat ini. Sekitar 486 Boeing 737-400 diproduksi.
737-500
Boeing 737-500 merupakan varian Boeing 737 Classic Series terpendek. Pengguna pertama dari Varian ini adalah. Boeing 737-500 diciptakan untuk menggantikan Boeing 737-200.
Pada tahun 1990, Airbus A320 muncul ke pasaran. merupakan ancaman serius bagi Boeing 737 karena A320 memiliki desain dan kemampuan yang lebih baik dari 737. Oleh karena Boeing ingin kembali memegang pasaran, Boeing menciptakan Seri -600,-700,-800,-900 yang merupakan Boeing 737 Next Generation.
737-600
Boeing 737-600 merupakan Varian 737NG paling pendek. Boeing 737-600 dikembangkan dari Boeing 737-500. Pengguna pertama dari varian ini adalah . Pesaing utama dari Pesawat ini adalah dan sries. Sebanyak 69 Boeing 737-600 yang diproduksi.
737-700
Boeing 737-700 merupakan varian 737NG yang paling pertama diproduksi. Varian ini dikembangkan dari 737-300. Pengguna pertama dari Varian Ini adalah. Adapun varian B737-700 lainnya yaitu 737-700C dan 737-700ER. 737-700C merupakan varian 737-700 yang dapat ditukar dari pesawat Penumpang menjadi Pesawat Kargo, sedangkan 737-700ER merupakan Varian 737-700 yang memiliki jarak tempuh maksimal yang lebih tinggi.
737-800
Boeing 737-800 merupakan Varian Next Generation yang paling populer dan paling sukses. Varian ini dikembangkan untuk menggantikan 737-400 dan bersaing secara langsung dengan Airbus A320.
737-900
Boeing memperkenalkan B737-900 pada tahun 1997 dan merupakan varian 737 yang paling panjang. Pesawat tersebut dapat menampung jumlah penumpang yang lebih besar dari seri -800 dalam konfigurasi dua kelas. Namun, akibat dari jumlah pintu exit yang sama dengan Boeing 737-800, kapasitas pesawat pesawat hanya dapat mencapai 189 penumpang, sama seperti seri -800.
737-900ER
Boeing 737-900ER merupakan Boeing 737-900 yang dikembangkan dan ditambah jarak tempuhnya. Pengguna pertama dari pesawat ini adalah Lion Air dengan. 737-900ER pertama diterima oleh Lion Air pada tahun 2007. Pesawat ini didesain untuk bersaing secara langsung dengan Airbus A321.
Boeing 737 MAX
Boeing 737 MAX merupakan sebuah model terbaru dari Boeing. Pesawat ini merupakan generasi ke-4 dari Boeing 737 dan merupakan pengganti dari seri Next Generation. Perubahannya seperti mesin baru yaitu yang lebih ekonomis, penggantian winglet pesawat, dan peningkatan
Pada awal masa beroperasinya, terjadi dua kecelakaan yang melibatkan Boeing 737 MAX, yaitu Lion Air penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines penerbangan 302. Kedua kecelakaan tersebut menyebabkan Boeing 737 MAX dilarang terbang di seluruh dunia. Hasil investigasi menunjukan bahwa terdapat masalah pada sistem MCAS yang ada di 737 MAX. Fitur tersebut tidak diketahui oleh para pelanggan dan pilot 737 MAX. Hal tersebut memaksa Boeing untuk merevisi desain MCAS dan memberikan pelatihan tambahan mengenai sistem tersebut.
737 MAX-7
Boeing 737 MAX-7 merupakan pengganti dari varian 737-700 dan bersaing dengan Airbus A319neo dan Airbus A220 dalam kelas penerbangan regional.
737 MAX-8
Boeing 737 MAX-8 merupakan pengganti dari Boeing 737-800.
737 MAX-9
Boeing 737 MAX-9 merupakan merupakan pengganti Boeing 737-900 dan 737-900ER.
737 MAX-10
Boeing 737 MAX-10 merupakan Boeing 737 yang terpanjang dan didesain untuk dapat bersaing dengan lebih baik dengan Airbus A321.
737 juga terdapat di dalam beberapa variasi untuk kegunaan militer.
- Boeing T-43, a 737-200 - digunakan untuk latihan oleh.
- C-40 Clipper, sebuah 737-700 - untuk kegunaan menggantikan C-9
- Boeing Wedgetail, sebuah 737-700IGW - Ini adalah versi Airborne Early Warning and Control berdasarkan 737 adalah pelanggan pertama diikuti dengan, dan.
- Multimission sebuah 737-800 - Pada, bagian berhasil mengalahkan di dalam saingan untuk menggantikan pesawat patrol maritim. Pesanan pertama dari U.S. Navy adalah melebihi 100 diikuti dengan pesanan dari luar.
Statistik
Boeing 737 | 737-100 | 737-200 Advanced | 737-300 | 737-400 | 737-500 | 737-600 | 737-700 | 737-800 | 737-900ER |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kru Kokpit | Dua | ||||||||
Kapasitas Penumpang | 124 (Maksimum)
85 (2-kelas) |
136 (Maksimum)
102 (2-kelas) |
149 (Maksimum)
140 (1-kelas) 128 (2-kelas) |
188 (Maksimum)
159 (1-kelas) 146 (2-kelas) |
140 (Maksimum)
122 (1-kelas) 108 (2-kelas) |
149
(Maksimum) 123 (1-kelas) 108 (2-kelas) |
149 (Maksimum)
140 (1-kelas) 128 (2-kelas) |
189 (Maksimum)
175 (1-kelas) 160 (2-kelas) |
220 (Maksimum)
204 (1-kelas) 174 (2-kelas) |
Panjang | 28.65m | 30.53m | 33.4m | 36.5m | 31.1m | 31.2m | 33.6m | 39.5m | 42.1m |
Rentang Sayap | 28.35m | 28.88m | 35.79m | ||||||
Tinggi Ekor | 11.23m | 11.13m | 11.1m | 12.6m | 12.5m | ||||
Berat Kosong | 32,700 kg | 33,200 kg | 31,300 kg | 36,378 kg | 38,147 kg | 41,413 kg | 44,676 kg | ||
Kecepatan Jelajah | Mach 0.74 (780 km/jam) | Mach 0.785 (828 km/jam) | Mach 0.78 (823 km/jam) | ||||||
Kecepatan Maksimum | Mach 0.82 (877 km/jam) | ||||||||
Jarak Tempuh | 2,850 km | 3,500 km | 4,204 km | 4,204 km | 4,444 km | 5,648 km | 6,370 km | 5,765 km | 6,045 km |
Kapasitas Bahan Bakar | 17,900L | 19,500L | 23,170L | 23,800L | 26,020L | 29,660L |
Generasi | Model seri | ICAO code[1] | Pesanan | Pengiriman | Pesanan belum terpenuhi | Terbang pertama |
---|---|---|---|---|---|---|
737 Original | 737-100 | B731 | 30 | 30 | — | 9 April 1967 |
737-200 | B732 | 991 | 991 | — | 8 Agustus 1967 | |
737-200C | 104 | 104 | — | 18 September 1968 | ||
737-T43A | 19 | 19 | — | 10 Maret 1973 | ||
737 Classic | 737-300 | B733 | 1,113 | 1,113 | — | 24 Februari 1984 |
737-400 | B734 | 486 | 486 | — | 19 Februari 1988 | |
737-500 | B735 | 389 | 389 | — | 30 Juni 1989 | |
737 NG | 737-600 | B736 | 69 | 69 | — | 22 Januari 1998 |
737-700 | B737 | 1,128 | 1,128 | — | 9 Februari 1997 | |
737-700C | 22 | 22 | — | 14 April 2000[2] | ||
737-700W | 17 | 14 | 3 | 20 Mei 2004[3] | ||
737-800 | B738 | 4,991 | 4,989 | 2 | 31 Juli 1997 | |
737-800A | 186 | 145 | 41 | 25 April 2009[4] | ||
737-900 | B739 | 52 | 52 | — | 3 Agustus 2000 | |
737-900ER | 505 | 505 | — | 1 September 2006 | ||
737 BBJ | 737-BBJ1 (-700) | B737 | 121 | 121 | — | 4 September 1998 |
737-BBJ2 (-800) | B738 | 23 | 21 | 2 | N/A | |
737-BBJ3 (-900) | B739 | 7 | 7 | — | N/A | |
737 MAX | 737 MAX (-7,-8,-9,-10) | B37M / B38M / B39M / B3XM | 4,437 | 472 | 3,965 | 29 Januari 2016[5] |
Boeing 737 family | Semua seri | — | 14,690 | 10,677 | 4,013 | 9 April 1967[6] |
Kecelakaan
Kecelakaan terakhir
- 3 Januari 2004 - Flash Airlines Penerbangan 604, sebuah 737-300 jatuh setelah lepas landas dari Sharm el-Sheikh, Mesir dengan korban seluruh penumpang dan awak sejumlah 148 orang. [1][pranala nonaktif permanen]
- 7 Februari 2005 - Kam Air Penerbangan 904, sebuah 737-200 jatuh di pegunungan sekitar 20 mil di sebelah timur Kabul, Afganistan dengan korban jiwa 96 penumpang dan 8 awak. [2][pranala nonaktif permanen]
- 14 Agustus 2005 - Helios Airways Penerbangan 522, sebuah 737-300 jatuh setelah dekompresi kabin dan awak kehilangan kesadaran, di sebelah utara Athena, dengan korban jiwa 122 penumpang dan awak.
- 23 Agustus 2005 - TANS Peru Penerbangan 204, sebuah 737-200 jatuh saat badai menerjang di hutan Peru, dengan korban jiwa 40 orang dari total 92 penumpang dan awak. [3] Diarsipkan 2005-10-18 di Wayback Machine.
- 5 September 2005 - Mandala Airlines Penerbangan 091, sebuah 737-200 jatuh di Medan, Indonesia, dengan korban 102 orang dari total 117 penumpang dan awak, ditambah dengan lebih dari 47 orang korban di darat. [4] Diarsipkan 2005-10-18 di Wayback Machine.
- 22 Oktober 2005 - Bellview Airlines Penerbangan 210, sebuah 737-200 jatuh sesaat setelah lepas landas dari Lagos, Nigeria, dengan korban seluruh 111 penumpang dan 6 awak.
- 29 September 2006 - Gol Transportes Aéreos Penerbangan 1907, sebuah 737-900 jatuh di sekitar hutan Amazon, setelah bertabrakan dengan sebuah pesawat jet korporat Embraer Legacy milik ExcelAir. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 154 tewas.
- 1 Januari 2007 - Adam Air Penerbangan 574, sebuah 737-400 jatuh di Selat Makassar, Indonesia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 tewas.
- 7 Maret 2007 - Garuda Indonesia Penerbangan 200, sebuah 737-400 terbakar saat mendarat di Lapangan Udara Adi Sucipto Yogyakarta, Indonesia. korban tewas 21 orang.
- 5 Mei 2007 - Kenya Airways Penerbangan 507, sebuah 737-800 jatuh di sekitar hutan Kamerun. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 114 tewas.
- 20 Agustus 2007 - China Airlines Penerbangan 120, sebuah 737-800 meledak setelah mendarat di Bandar Udara Naha, Okinawa, Jepang. Semua 165 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 24 Agustus 2008 - Iran Aseman Airlines Penerbangan 6895, sebuah 737-200 kecelakaan saat lepas landas di Bishkek, dengan korban jiwa 68 orang dari total 90 penumpang dan awak.
- 14 September 2008 - Aeroflot Penerbangan 821, sebuah 737-500 jatuh di Perm. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 88 tewas.
- 25 Februari 2009 - Turkish Airlines Penerbangan 1951, sebuah 737-800 kecelakaan saat mendarat di Lapangan Udara Schiphol Amsterdam, dengan korban jiwa 9 orang dari total 135 penumpang dan awak.
- 25 Januari 2010 - Ethiopian Airlines Penerbangan 409, sebuah 737-800 jatuh di Laut Mediterania. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 90 tewas.
- 13 April 2010 - Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 836, sebuah 737-300 tergelincir saat mendarat di Lapangan Udara Rendani Manokwari, indonesia. Semua 109 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 22 Mei 2010 - Air India Express Penerbangan 812, sebuah 737-800 jatuh di Mangalore, dengan korban jiwa 158 orang dari total 166 penumpang dan awak.
- 13 April 2013 - Lion Air Penerbangan 904, sebuah 737-800 mendarat darurat di Bali, Indonesia. Semua 108 penumpang dan awak pesawat selamat.
- 17 November 2013 - Tatarstan Airlines Penerbangan 363, sebuah 737-500 jatuh di Kazan, Rusia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 50 tewas.
- 19 Maret 2016 - Flydubai Penerbangan 981, sebuah 737-800 jatuh di Rostov na Donu, Rusia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 62 tewas.
- 18 Mei 2018 - Cubana De Aviacion Penerbangan 972, sebuah 737-200 jatuh di Havana. 104 orang tewas.
- 28 September 2018 - Air Niugini Penerbangan 73, sebuah 737-800 mendarat darurat di perairan Mikronesia. 1 orang tewas.
- 29 Oktober 2018 - Lion Air Penerbangan 610, sebuah 737 MAX 8 jatuh di Laut Jawa, Indonesia. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 189 tewas. Membuatnya kecelakaan seri Boeing 737 terburuk.
- 16 Februari 2019 - Lion Air Penerbangan 714 tergelincir saat mendarat di bandara Supadio, Pontianak. Seluruh penumpang dan awak pesawat selamat.
- 10 Maret 2019 - Ethiopian Airlines Penerbangan 302, jatuh beberapa menit setelah takeoff dari Addis Ababa Bole International Airport. Jenis pesawat ini serupa dengan pesawat Lion Air Penerbangan 610. Peristiwa ini menewaskan 157 korban termasuk awak dan pilot. Boeing bertipe 737-8 Max
- 8 Januari 2020 - Ukraine International Airlines Penerbangan 752, sebuah 737-800 ditembak setelah lepas landas di Iran. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 176 tewas.
- 9 Januari 2021 - Sriwijaya Air Penerbangan 182, sebuah 737-500 jatuh di perairan Laut Jawa. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 62 tewas. Boeing bertipe 737-500
- 21 Maret 2022 - China Eastern Airlines Penerbangan 5735, sebuah Boeing 737-89P jatuh di pegunungan Guangxi, Tiongkok. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 132 orang tewas. Boeing bertipe 737-800
Statistik kecelakaan
- Salah Navigasi: 108 dengan korban jiwa 2802
- Lain-lain: 6 dengan korban jiwa 242
- Pembajakan pesawat: 96 dengan korban jiwa 325