Lompat ke isi

Dharmacakra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dharmacakra

Dharmacakra (Pali: dhammacakka) atau Roda Dhamma adalah simbol yang umum digunakan secara luas oleh Buddhisme.[1][2] Simbol ini juga digunakan dalam agama Hindu, khususnya di tempat-tempat yang mengalami transformasi agama,[3][4][5][6] Jainisme, dan di India modern.

Secara historis, dharmachakra sering digunakan sebagai hiasan patung dan prasasti di Asia Timur, dimulai sejak periode paling awal kebudayaan Asia Timur hingga saat ini.[7] Dharmacakra tetap menjadi simbol utama Buddhisme hingga saat ini.

Dharmacakra melambangkan ajaran kebenaran (dharma) dari Buddha Gautama, jalan yang menuntun kepada Nirvana, sejak zaman Buddhisme awal.[8] Dharmacakra mengajarkan bahwa kebenaran itu seperti lingkaran atau roda dari sebab dan akibat.[9] Artinya, sebab yang satu timbul dari sebab yang lainnya.[9] Dharmacakra disebut juga Catur Arya dan Bhawa Cakra.[9] Ini merupakan ajaran pokok Buddha.[9] Memutarkan roda dharmacaraka berarti memutarkan roda sebab-akibat.[9] Ajaran ini termasuk dalam ajaran pertama Buddha ketika menyebarkan dharmanya. Catur Arya mengandung empat ajaran luhur: Hidup adalah penderitaan, penderitaan berasal dari suatu sebab, sebab penderitaan dapat dimusnahkan, ada jalan untuk melenyapkan sebab-sebab penderitaan.[9] Hukum roda kebenaran ini disebut hukum Pratica Samuppada.[9] Hidup saat ini adalah akibat dari masa lalu.[9] Sementara hidup sekarang ini akan menjadi sebab bagi kehidupan yang akan datang.[9] Munculnya ajaran ini dihubungkan dengan peristiwa pemutaran Roda Dharma yang dilakukan oleh Buddha.[10] Paling tidak 3 kali Buddha memutar Roda Dharma, yaitu ketika ajaran Buddha dijadikan dasar untuk aliran Hinayana, saat ajaran Mahayana mulai dikembangkan, dan sewaktu ajaran Tantrayana mulai disebarluaskan.[10]

Rujukan

  1. ^ John C. Huntington, Dina Bangdel, The Circle of Bliss: Buddhist Meditational Art, p. 524.
  2. ^ "Buddhist Symbols". Ancient-symbols.com. Diakses tanggal 22 June 2018. 
  3. ^ Mansinha, Mayadhar (10 September 2021) [1960]. "CHAPTER VIII. THE POST SARALA PERIOD - A PERIOD OF EXPERIMENTS: I.The Buddhist Influence - The Metaphysical Poets". History of Oriya Literature. Creative Media Partners, LLC. ISBN 978-1015025486. 
  4. ^ Nayak, Dr. Ganeswar (11 March 2014). "History of Odisha (From earliest times to 1434 A.D)" (PDF). Paralakhemundi: Shri Krushna Chandra Gajapati Autonomous College. hlm. 107. 
  5. ^ Misra, Bijoy M. (2007). Bryant, Edwin Francis, ed. Krishna: A Sourcebook. Oxford University Press. hlm. 141. ISBN 978-0195148923. 
  6. ^ Sahu, Nabin Kumar (1958). "Sailodbhavas, Bhaumakaras and Somavamśīs,". Buddhism in Orissa. Bhubaneshwar: Utkal University. hlm. x. OCLC 1391872675. 
  7. ^ "Dharma And Ethics The Indian Ideal Of Human Perfection 1st Published". priscilla.work (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 October 2021. Diakses tanggal 2021-10-29. 
  8. ^ Grünwedel 1901, hlm. 67.
  9. ^ a b c d e f g h i Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 807. 
  10. ^ a b Anonym (1989). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pusaka.