Lompat ke isi

Radiator

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Mei 2024 18.07 oleh Zulf (bicara | kontrib) (Radiator sepeda motor)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Radiator berpendingin air-udara

Radiator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk memindahkan energi panas dari satu medium ke medium lainnya yang tujuannya untuk mendinginkan maupun memanaskan. Radiator yang kita kenal pada umumnya digunakan pada kendaraan bermotor (roda dua atau roda empat), tetapi tidak jarang radiator juga digunakan pada mesin yang memerlukan pendinginan ekstra. Seperti pada mesin mesin produksi atau mesin mesin lainnya yang bekerja dalam kondisi kerja berat atau lama. Pada kendaraan baik motor atau mobil radiator pada umumnya terletak di depan dan berada didekat mesin atau pada posisi tertentu yang menguntungkan bagi system pendinginan. Hal ini bertujuan agar mesin mendapatkan pendinginan yang maksimal sesuai yang dibutuhkan mesin. radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper tank), tangki bagian bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya.

Radiator sepeda motor

[sunting | sunting sumber]

Tidak hanya mobil yang menggunakan radiator, motor di masa sekarang juga telah dilengkapi dengan komponen tersebut. Fungsi radiator pada sepeda motor adalah sebagai komponen pendingin agar performa kuda besi tetap tinggi sekaligus efisien.[1]

Secara garis besar, fungsi radiator pada sepeda motor memang sebagai pendingin mesin. Panas yang dihasilkan mesin akan diserap cairan atau radiator coolant yang bersirkulasi lewat water jacket di silinder dan kepala silinder. Lalu, cairan panas ini akan didorong (disedot) menuju radiator. Di komponen yang terbuat dari banyak pipa kecil ini, cairan akan tersebar. Karena banyak sirip yang dilalui angin, maka suhu otomatis turun. Kemudian, cairan yang sudah didinginkan akan berputar kembali ke dalam mesin.

Namun, agar suhu mesin tetap optimal, ada di kisaran 89-90 derajat Celcius, maka dibutuhkan komponen tambahan. Pertama, thermostat, komponen yang ibarat gerbang untuk air di saluran. Jika suhu mesin masih terlalu dingin, maka cairan tak bersirkulasi ke radiator. Jika suhu meningkat, baru membuka, sehingga bisa didinginkan di radiator.

Jika cairan sudah bersirkulasi namun suhu tetap tinggi, maka kinerja radiator akan dibantu extra fan atau kipas tambahan. Fungsinya, tentu untuk menyedot udara dari depan radiator, sehingga pendinginan bisa berlangsung. Biasanya, kipas tambahan ini bekerja saat motor terjebak di kemacetan ketika tak ada embusan angin.

Jika dilihat dari konstruksi, ada dua jenis radiator yang banyak digunakan pada sepeda motor. Pertama, build in liquid cooled radiator atau model menyatu yang banyak dijumpai pada jenis skuter matik. Kemudian, radiator model terpisah yang banyak digunakan pada sepeda motor jenis sport.

Karena memiliki fungsi yang sangat penting, para pemilik sepeda motor disarankan untuk memeriksa radiator secara berkala. Lalukan pencucian radiator menggunakan air yang mengalir agar kotoran yang menempel dapat terlepas dengan sendirinya. Selain itu, cek juga tabung cairan cadangan atau reservisor. Dan, setiap melakukan servis motor di bengkel, alangkah baiknya meminta mekanik untuk memeriksa bagian radiator untuk mengetahui apakah komponen tersebut bocor atau tidak.

Selain bawaan motor, di pasaran juga tersedia radiator aftermarket yang didesain lebih besar dibandingkan model standar. Model ini sering diaplikasikan untuk keperluan balap atau besutan yang sudah menaikkan performa mesin sehingga suhu kerja meningkat.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]