Pertempuran Tenggarong
Pertempuran Tenggarong | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Inggris | Kutai Kartanegara | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
James Erskine Murray † | Sultan Aji Muhammad Salehuddin I | ||||||
Korban | |||||||
5 luka-kuka 3 tewas | tidak diketahui |
Pada tahun 1844, dua buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta tanah untuk mendirikan pos dagang serta hak eksklusif untuk menjalankan kapal uap di perairan Mahakam. Namun Sultan Aji Muhammad Salehuddin I mengizinkan Murray untuk berdagang hanya di wilayah Samarinda saja. Murray kurang puas dengan tawaran Sultan ini.
Setelah beberapa hari di perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam ke arah istana dan dibalas oleh pasukan kerajaan Kutai. Pertempuran pun tak dapat dihindari. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju laut lepas. Lima orang terluka dan tiga orang tewas dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk di antara yang tewas tersebut.