Lompat ke isi

Yayoi Kusama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Juli 2024 08.29 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan by 89.43.78.19 (bicara): -> rv SPAM (🕵️‍♂️))

Yayoi Kusama
Kusama tahun 2016
LahirYayoi Kusama
22 Maret 1929 (umur 95)
Matsumoto, Nagano, Jepang
KebangsaanJepang
Dikenal atas
Gerakan politik
PenghargaanPraemium Imperiale
Situs webhttp://www.yayoi-kusama.jp
IMDB: nm0476202 Musicbrainz: bf027516-3f7e-4ab7-9d93-a897eb1648ca Discogs: 2279585 Modifica els identificadors a Wikidata

Yayoi Kusama (草間 彌生, Kusama Yayoi, lahir 22 Maret 1929) adalah seniman kontemporer Jepang yang berkecimpung di bidang pematungan dan instalasi. Ia juga aktif di bidang seni lukis, seni pertunjukan, film, mode, syair, fiksi, dan lain-lain. Karya-karyanya beraliran seni konseptual dengan membawa unsur feminisme, minimalisme, surealisme, Art Brut, seni populer, dan ekspresionisme abstrak dan dipadukan dengan konten otobiografi, psikologis, dan seksual. Ia diakui sebagai salah satu seniman Jepang paling berpengaruh di dunia.[1]

Ia besar di Matsumoto dan mempelajari seni lukis nihonga di Sekolah Seni dan Kerajinan Kyoto .[2] Kusama terinspirasi oleh aliran impresionisme abstrak Amerika Serikat. Ia pindah ke New York City tahun 1958 dan menjadi bagian dari lingkar seni avant-garde New York pada tahun 1960-an, khususnya dalam aliran seni populer.[3] Seiring bangkitnya kontrabudaya hippie akhir tahun 1960-an, ia menjadi sorotan publik ketika ia membuat pertunjukan jalanan yang pesertanya bugil dan dicat polkadot cerah.[4][5] Kusama aktif membuat karya seni sejak 1970-an. Instalasi-instalasinya dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia.[6]

Biografi

Kehidupan awal: 1929–1949

Kusama lahir tahun 1929 di Matsumoto, Nagano, dari keluarga pedagang kaya yang memiliki kebun dan ladang benih,[7] Kusama mulai berkarya ketika masih kecil dan mulai menulis puisi pada usia 18 tahun. Ibunya suka memberi hukuman fisik,[8] dan Kusama ingat bahwa bapaknya adalah "orang yang suka merayu perempuan lain".[7] Kusama mengaku bahwa ibunya sering menyuruhnya memata-matai perselingkuhan bapaknya sehingga memupuk ketidaksukaan Kusama terhadap seksualitas, terutama tubuh laki-laki dan falus: "Saya tidak suka seks. Saya pernah terobsesi dengan seks. Saat saya masih kecil, bapak saya punya banyak selingkuhan dan saya sempat melihat dia telanjang. Ibu menyuruh saya memata-matai bapak. Saya tidak mau berhubungan seks dengan siapapun selama bertahun-tahun […] Saya memiliki obsesi seksual dan ketakutan seks secara bersamaan."[9]

Saat masih berusia sepuluh tahun, ia mulai mengalami halusinasi nyata berupa "kilatan cahaya, aura, atau pemandangan bintik-bintik padat".[10] Ia juga berhalusinasi melihat bunga yang berbicara kepada Kusama. Pola-pola kain yang dilihatnya menjadi hidup, berlipat ganda, lalu mengurung dan menutupi dirinya.[11] Halusinasi yang dialaminya mengilhami karier artistiknya dan diberi julukan "penghancuran diri" (self-obliteration).[12] Kabarnya, ia terpesona oleh bebatuan putih halus yang tersebar di dasar sungai dekat rumah keluarganya. Bebatuan tersebut merupakan salah satu hal yang membuatnya selalu suka dengan pola bintik.[13]

Ketika Kusama berusia 13 tahun, ia dikirim untuk bekerja di pabrik militer sebagai penjahit parasut untuk Angkatan Darat Kekaisaran Jepang di tengah Perang Dunia II.[1] Ia mengaku menghabiskan masa remajanya di "ruang gelap tertutup", tetapi sering mendengar sirene serangan udara dan melihat pesawat B-29 terbang di siang bolong.[1] Masa kecilnya sangat dipengaruhi oleh perang. Menurutnya, saat-saat itulah yang membuatnya mulai menghargai kebebasan pribadi dan kreasi.[13]

Ia kemudian belajar melukis Nihonga di Sekolah Seni dan Kerajinan Kota Kyoto pada tahun 1948.[14] Karena kurang menggemari gaya Jepang, Kusama mulai tertaik dengan avant-garde ala Eropa dan Amerika. Ia mengadakan pameran solo lukisan-lukisannya sendiri di Matsumoto dan Tokyo pada tahun 1950-an.[15]

Kesuksesan awal di Jepang: 1950–1956

Pada tahun 1950, Kusama menggambar bentuk alami abstrak menggunakan cat air, gouache, dan minyak di medium kertas. Ia mulai melukis polka dot di berbagai permukaan—tembok, lantai, kanvas, barang rumahan, dan asisten bugil—yang kelak menjadi ciri khas karya seninya.

Bidang polka dot yang luas, atau "jaring tak terhingga" (infinity nets), terilhami langsung dari halusinasinya. Karya pertama yang diketahui mengandung bintik-bintik ini adalah lukisan tahun 1939 ketika Kusama berusia 10 tahun. Dalam lukisan itu terdapat seorang perempuan Jepang mengenakan kimono, diduga ibunya, yang ditutupi dan "dihancurkan" oleh bintik-bintik.[16] Rangkaian lukisan kanvas besar pertamanya (sebagian berukuran lebih dari 9 meter),[17] Infinity Nets, dipenuhi oleh jaring atau bintik yang sama dengan bayangan halusinasinya.

Dalam lukisan Flower (D.S.P.S) tahun 1954, Kusama mengatakan,

Suatu hari, saya sedang melihat pola bunga merah di taplak meja. Ketika saya melihat ke atas, saya juga melihat pola yang sama menutupi langit-langit, jendela, dan tembok, kemudian menutupi seluruh ruangan, tubuh saya, dan alam semesta. Saya merasa saya mulai menghancurkan diri sendiri, berputar-putar dalam ketidakterbatasan waktu dan kekakuan ruang, dan berubah menjadi ketiadaan. Saat saya sadar bahwa ini benar-benar terjadi dan bukan imajinasi belaka, saya takut. Saya tahu bahwa saya harus berlari agar kehidupan saya tidak tercerabut begitu saja oleh bunga-bunga merah. Saya berlari ke tangga. Anak-anak tangga mulai menghilang. Saya pun jatuh dari tangga sehingga betis saya terluka.[18]

New York City: 1957–1972

Setelah tinggal di Tokyo dan Prancis, Kusama pindah dari Jepang ke Amerika Serikat pada usia 27 tahun. Ia menyatakan bahwa ia mulai menganggap masyarakat Jepang "terlalu kecil, terlalu diperbudak, terlalu feodal, dan terlalu sinis terhadap wanita."[10] Tahun 1957, ia pindah ke Seattle dan mengadakan pameran lukisan di Zoe Dusanne Gallery.[19] Ia tinggal di sana selama satu tahun,[20] kemudian pindah ke New York City setelah berkomunikasi dengan Georgia O'Keeffe. Kusama merasa tertarik dengan kota tersebut dan meminta saran dari O'Keeffe.[21] Selama di Amerika Serikat, Kusama dikenal sebagai pemimpin aliran avant-garde dan mendapat pujian dari kritikus seni anarkis Herbert Read.[22] Tahun 1961, ia memindahkan studionya ke gedung yang dihuni oleh Donald Judd dan pemahat Eva Hesse; Hesse kelak menjadi sahabat Kusama.[23] Pada awal 1960-an, Kusama mulai menutupi tangga, sepatu, dan kursi dengan pahatan putih berbentuk falus.[24] Meski gambar-gambarnya memiliki tingkat kerumitan yang tinggi, ia menggambarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar sehingga tercipta pola produktivitas yang masih dipertahankannya sampai saat ini. Ia juga memiliki kebiasaan lain seperti berfoto bersama karya barunya[20] dan tampil di hadapan publik mengenakan wig anime pendek dan busana avant-garde berwarna.[9]

Satu polka-dot berbentuk seperti matahari, simbol energi dunia dan kehidupan kita, dan bulan yang sifatnya tenang. Bundar, lembut, berwarna, tak berasa, dan tak bermakna. Polka-dot telah menjadi aliran ... Polka dot adalah jalan menuju ketidakterbatasan.

—Yayoi Kusuma, di Manhattan Suicide Addict [25]

Sejak 1963, Kusama melanjutkan pembuatan ruang-ruang Mirror/Infinity. Di dalam instalasi cermin tak terhingga ini terdapat ruang khusus berdinding kaca berisi sejumlah bola berwarna neon yang menggantung secara acak di atas pengunjung. Ketika berdiri di dalamnya, pengunjung bisa melihat cahaya terpantul berulang-ulang di permukaan cermin sehingga menciptakan ilusi ruang tak terbatas.[26] Beberapa tahun berikutnya, Kusama sangat produktif. Tahun 1966, ia bereksperimen dengan instalasi ruangan independen yang melibatkan cermin, cahaya, dan musik. Ia melibatkan Judd dan Joseph Cornell beserta para sahabat dan pendukungnya. Namun, ia tidak mendapat untung dari karya tersebut. Waktu itu, Kusama sering dirawat di rumah sakit karena kelelahan kerja. O'Keeffe meminta pedagang seninya, Edith Herbert, membeli beberapa karya Kusama untuk mempermudah kondisi keuangannya.[14]

Pada tahun 1960-an, Kusama mengadakan pameran dadakan di tempat-tempat terbuka seperti Central Park dan Jembatan Brooklyn. Pameran ini melibatkan ketelanjangan dan sengaja dirancang untuk memprotes Perang Vietnam. Dalam salah satu pamerannya, ia menulis surat terbuka kepada Richard Nixon yang berisi tawaran berhubungan seks apabila ia bersedia menghentikan Perang Vietnam.[17] Sejak 1967 sampai 1969, ia membuat pertunjukan yang diiklankan secara besar-besaran. Pertunjukan ini biasanya menampilkan Kusama melukis polka dot di tubuh peserta, misalnya Grand Orgy to Awaken the Dead at the MoMA (1969) di Sculpture Garden, Museum of Modern Art.[24] Pada acara mendadak itu, delapan orang di bawah arahan Kusama membuka pakaian mereka, masuk air terjun dalam keadaan telanjang, dan berpose seperti patung-patung buatan Picasso, Giacometti, dan Maillol di sekitarnya.[27]

Tahun 1968, Kusama mengadakan pameran dadakan berjudul Homosexual Wedding at the Church of Self-obliteration di 33 Walker Street, New York, dan mengadakan pertunjukan bersama Fleetwood Mac dan Country Joe and the Fish di Fillmore East, New York City.[14] Ia membuka studio lukis telanjang dan klub sosial gay bernama Kusama 'Omophile Kompany (kok).[28]

Tahun 1966, Kusama untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam Venice Biennale ke-33. Narcissus Garden yang dipamerkannya terdiri atas ratusan bola cermin luar ruangan yang ia juluki sebagai "karpet kinetik". Ketika instalasi ini dipasang di pekarangan di luar paviliun Italia, Kusama, sambil mengenakan kimono emas,[17] menjual bola-bola tersebut seharga 1.200 lire (US$2) per unit sampai dilarang oleh panitia. Narcissus Garden adalah karya seni tentang promosi seniman melalui media sekaligus sindiran terhadap mekanisasi dan komodifikasi pasar seni.[29]

Saat tinggal di New York, Kusama sempat menjalin hubungan dengan seniman Donald Judd. Ia kemudian membina hubungan platonik dengan seniman surealis Joseph Cornell. Ia 26 tahun lebih muda daripada Cornell—mereka saling menelepon setiap hari, menggambar satu sama lain, dan Cornell mengirim kolase pribadinya kepada Kusama. Hubungan ini berlangsung sampai Cornell meninggal dunia tahun 1972.[30]

Pulang ke Jepang: 1973–1977

Ascension of Polka Dots on the Trees karya Yayoi Kusama di Singapore Biennale 2006 di Orchard Road, Singapura Ascension of Polka Dots on the Trees karya Yayoi Kusama di Singapore Biennale 2006 di Orchard Road, Singapura
Ascension of Polka Dots on the Trees karya Yayoi Kusama di Singapore Biennale 2006 di Orchard Road, Singapura

Pada tahun 1973, Kusama pulang ke Jepang karena kesehatannya memburuk. Ia mulai menulis novel, cerita pendek, dan puisi yang sangat viseral dan surealis. Ia menjadi pedagang seni, tetapi bangkrut beberapa tahun kemudian. Tahun 1977, Kusama memeriksa kesehatan jiwanya di Rumah Sakit Seiwa. Atas kehendaknya sendiri, ia memutuskan tinggal di rumah sakit secara permanen.[31] Studio yang telah menelurkan karya-karyanya sejak pertengahan 1970-an tidak jauh dari rumah sakit tersebut di Shinjuku, Tokyo.[32] Kusama sering mengatakan, "Kalau bukan karena seni, saya mungkin sudah bunuh diri."[33]

Dari sini, ia terus membuat karya seni di berbagai medium dan merintis karier sastra dengan menerbitkan sejumlah novel, koleksi puisi, dan otobiografi.[8] Gaya lukisnya beralih menjadi akrilik cerah di kanvas berukuran besar.[34]

Kebangkitan: 1980-an–sekarang

Lukisan abstrak organik yang terdiri dari satu atau dua warna (seri Infinity Nets) yang mulai dibuat sejak ia tinggal di New York telah disejajarkan dengan lukisan Jackson Pollock, Mark Rothko, dan Barnett Newman. Ketika ia pulang ke Jepang, namanya terlupakan dari dunia seni sampai akhir 1980-an dan 1990-an ketika sejumlah kegiatan retrospektif membangkitkan ketertarikan masyarakat internasional terhadap Yayoi Kusama.[35]

Usai suksesnya paviliun Jepang di Venice Biennale tahun 1993 (berupa ruang cermin berisi patung-patung labu kecil disertai Kusama yang mengenakan pakaian pesulap berwarna khusus), Kusama memproduksi patung labu kuning raksasa yang dipenuhi pola bintik hitam optik. Labu ini mencerminkan alter-ego atau potret diri Kusama.[36] Instalasi selanjutnya, I'm Here, but Nothing (2000–2008), berupa ruang sederhana berisi meja dan kursi, pernak-pernik dan botol, sofa dan karpet, tetapi dindingnya dipenuhi oleh ratusan polka dot fluoresen yang berpendar apabila terkena cahaya UV. Hasilnya adalah ruang tak terhingga yang "menghancurkan" diri dan semua barang di dalam ruangan.[37]

Narcissus Garden (2009), Instituto Inhotim, Brumadinho, Brasil

Guidepost to the New Space, rangkaian "gundukan" bulat berwarna merah cerah dengan polka dot putih, dipamerkan di Danau Pandanus. Sebagai salah satu karya Kusama yang paling terkenal, berbagai versi Narcissus Garden telah dipamerkan di seluruh dunia, termasuk Le Consortium, Dijon, 2000; Kunstverein Braunschweig, 2003; Whitney Biennial di Central Park, New York tahun 2004; dan Jardin de Tuileries di Paris, 2010.[38]

Pada usia tuanya, Kusama tetap melanjutkan kariernya sebagai seniman. Ia kembali ke masa-masa awalnya dengan menggambar dan melukis. Karya-karyanya tetap inovatif dan multidisipliner. Sebuah pameran tahun 2012 menampilkan beberapa lukisan akrilik di kanvas dan eksplorasi ruang tak terhingga lewat ruang Infinity Mirror. Terdapat ruang kotak berdinding cermin yang dibanjiri air dan lampu nyala-mati. Fitur-fitur ini diartikan sebagai pola kehidupan dan kematian.[39]

Tahun 2017, retrospektif 50 tahun karyanya dibuka di Hirshhorn Museum di Washington, DC. Pameran ini menampilkan enam ruang Infinity Mirror dan digilir ke lima museum di Amerika Serikat dan Kanada.[40][41] Pada tanggal 25 Februari 2017, pameran All the Eternal Love I Have for the Pumpkins, satu dari enam komponen ruang Infinity Mirror di Hirshhorn Museum, ditutup sementara selama tiga hari karena salah satu patung labunya rusak. Ruang berukuran 13 square feet (1,2 m2) dan berisi +60 patung labu ini adalah salah satu atraksi museum yang paling populer. Allison Peck, juru bicara Hirshhorn, mengatakan bahwa museum ini "belum pernah memiliki pameran yang jumlah pengunjungnya sebanyak itu." Jumlah pengunjung ruangan mencapai lebih dari 8.000 orang sejak dibuka sampai tutup sementara. Meski media menurunkan berbagai berita tentang kerugian patung yang rusak dan rentetan peristiwanya, Allison Peck mengatakan bahwa "setiap patung tidak punya nilai intrinsik. Patung ini merupakan komponen buatan dari pameran yang lebih besar." Pameran ini ditata ulang sambil menunggu patung baru dari Kusama.[42]

Pada tahun yang sama, Yayoi Kusama Museum dibuka di Tokyo dan memamerkan karya-karyanya.[43]

Karya dan publikasi

Pertunjukan

Dalam Walking Piece (1966), pertunjukan yang didokumentasikan oleh delapan belas foto berwarna, Kusama menyusuri jalanan New York City mengenakan kimono tradisional Jepang sambil membawa payung. Kimono menandakan peran perempuan secara tradisional dalam adat Jepang. Payungnya dirancang supaya terlihat palsu karena sebenarnya merupakan payung hitam yang luarnya dicat putih dan dihiasi bunga palsu. Kusama melewati jalanan sepi tanpa tujuan. Ia kemudian berbalik dan tiba-tiba menangis, lalu berjalan menjauh dan menghilang. Pertunjukan yang melibatkan kimono ini menyoroti stereotipe yang selalu dihadapi perempuan Asia-Amerika. Namun, sebagai seniman avant-garde yang tinggal di New York, pengalaman hidupnya mengubah konteks busana tersebut sehingga menciptakan percampuran lintas budaya. Kusama mampu menyoroti stereotipe yang dilontarkan pengamat karyanya yang berkulit putih dengan menunjukkan bahwa pengelompokkan masyarakat berdasarkan budaya di negara multikultural terbesar di dunia sangat tidak masuk akal.[44]

Film

Pada tahun 1968, film Kusama's Self-Obliteration yang diproduseri dan dibintangi Kusama memenangi penghargaan pada ajang International Experimental Film Competition di Belgia dan Maryland Film Festival dan juara kedua di Ann Arbor Film Festival. Tahun 1991, Kusama membintangi film Tokyo Decadence, ditulis dan disutradarai Ryu Murakami. Tahun 1993, ia berkolaborasi dengan musisi Britania Peter Gabriel dalam pembuatan instalasi di Yokohama.[14] [butuh rujukan]

Mode

Pada tahun 1968, Kusama mendirikan Kusama Fashion Company Ltd dan menjual busana avantgarde di "Kusama Corner" di Bloomingdales.[45] Tahun 2009, Kusama merancang ponsel berbentuk tas tangan bernama Handbag for Space Travel, My Doggie Ring-Ring, telepon berbintik merah jambu dengan gagang berbentuk anjing, dan telepon berbintik merah putih di dalam kotak berbintik bernama Dots Obsession, Full Happiness With Dots untuk KDDI Corporation.[46] Setiap telepon hanya diproduksi sebanyak 1.000 unit.

Pada tahun 2011, Kusama membuat karya seni untuk created artwork for six limited-edition lipglosses from Lancôme.[47] Pada tahun yang sama, ia bekerja sama dengan Marc Jacobs (Jacobs mengunjungi studio Kusama di Jepang tahun 2006) dalam merancang lini produk Louis Vuitton,[48] termasuk barang berbahan kulit, siap pakai, aksesori, sepatu, jam tangan, dan perhiasan.[49] Produk-produk tersebut dijual tahun 2012 di sebuah toko dadakan di SoHo yang dihiasi polkadot khas Kusama. Enam toko dadakan kemudian dibuka di seluruh dunia. Ketika ditanyai tentang kolaborasinya bersama Marc Jacobs, Kusama menjawab bahwa "pandangan Marc terhadap seni" sejalan dengan pandangan dirinya.[50]

Tulisan

Tahun 1977, Kusama menerbitkan buku puisi dan lukisan berjudul 7. Setahun kemudian, ia menerbitkan novel pertamanya, Manhattan Suicide Addict. Sejak 1983 sampai 1990, ia menerbitkan novel The Hustler's Grotto of Christopher Street (1983), The Burning of St Mark's Church (1985), Between Heaven and Earth (1988), Woodstock Phallus Cutter (1988), Aching Chandelier (1989), Double Suicide at Sakuragazuka (1989), dan Angels in Cape Cod (1990), serta beberapa edisi majalah S&M Sniper bekerja sama dengan fotografer Nobuyoshi Araki.[14] Karya tulis terbarunya adalah otobiografi berjudul Infinity Net (2003)[51] yang menceritakan kehidupannya saat dibesarkan di Jepang, pindah ke Amerika Serikat, dan pulang ke Jepang. Infinity Net juga menyertakan sebagian puisi dan foto pameran Kusama.

Pesanan

Kusama telah membuat sejumlah patung pesanan luar ruangan berukuran besar. Banyak di antaranya berbentuk tumbuhan dan bunga raksasa berwarna cerah. Patun-patung ini dipamerkan di berbagai lembaga publik dan swasta, termasuk Pumpkin (1994) di Museum Seni Kota Fukuoka; The Visionary Flowers (2002) di Museum Seni Kota Matsumoto; Tsumari in Bloom (2003) di Stasiun Matsudai, Niigata; Tulipes de Shangri-La (2003) di Euralille di Lille, Prancis; Pumpkin (2006) di Bunka-mura di Pulau Benesse, Naoshima; Hello, Anyang with Love (2007) di Pyeonghwa Park, Anyang; dan The Hymn of Life: Tulips (2007) di Beverly Gardens Park di Los Angeles.[52] Tahun 1998, ia menggambar mural untuk lorong stasiun kereta bawah tanah Gare do Oriente di Lisbon. Selain karya-karya monumental tersebut, ia juga membuat patung luar ruangan berukuran kecil seperti Key-Chan dan Ryu-Chan, sepasang anjing berbintik. Semua patung luar ruangan dicetak menggunakan plastik kaca serat yang tahan banting, lalu dicat menggunakan uretan supaya mengkilap.[53]

Pada tahun 2010, Kusama merancang bus bergaya Town Sneaker yang diberi judul Mizutama Ranbu (Wild Polka Dot Dance). Bus ini berjalan melintasi kampung halamannya, Matsumoto.[14] Tahun 2011, ia diminta merancang sampul depan peta saku London Underground; karya ini diberi judul Polka Dots Festival in London (2011). Bertepatan dengan pameran Kusama di Whitney Museum of American Art tahun 2012, reproduksi lukisan Kusama berukuran 36 meter, Yellow Trees (1994), menghiasi gedung apartemen yang sedang dibangun di New York's Meatpacking District.[54] Pada tahun yang sama, Kusama membuat instalasi lantai berjudul Thousands of Eyes untuk Queen Elizabeth II Courts of Law, Brisbane.[55]

Katalog pameran

Ilustrasi

Bab

  • Nakajima, Izumi. "Yayoi Kusama between abstraction and pathology." Pollock, Griselda. Psychoanalysis and the Image: Transdisciplinary Perspectives. Malden, MA: Blackwell Pub, 2006. pp. 127–160. ISBN 978-1-405-13460-6 OCLC 62755557
  • Klaus Podoll, "Die Künstlerin Yayoi Kusama als pathographischer Fall." Schulz R, Bonanni G, Bormuth M, eds. Wahrheit ist, was uns verbindet: Karl Jaspers' Kunst zu philosophieren. Göttingen, Wallstein, 2009. p. 119. ISBN 978-3-835-30423-9 OCLC 429664716
  • Cutler, Jody B. "Narcissus, Narcosis, Neurosis: The Visions of Yayoi Kusama." Wallace, Isabelle Loring, and Jennie Hirsh. Contemporary Art and Classical Myth. Farnham, Surrey: Ashgate, 2011. pp. 87–109. ISBN 978-0-754-66974-6 OCLC 640515432

Otobiografi

  • Kusama, Yayoi. A Book of Poems and Paintings. Tokyo: Japan Edition Art, 1977.
  • Kusama, Yayoi. Kusama Yayoi: Driving Image = Yayoi Kusama. Tōkyō: PARCO shuppan, 1986. ISBN 978-4-891-94130-7 OCLC 54943729
  • Kusama, Yayoi, Ralph F. McCarthy, Hisako Ifshin, and Yayoi Kusama. Violet Obsession: Poems. Berkeley: Wandering Mind Books, 1998. ISBN 978-0-965-33043-5 OCLC 82910478
  • Kusama, Yayoi, Ralph F. McCarthy, Yayoi Kusama, and Yayoi Kusama. Hustlers Grotto: Three Novellas. Berkeley, Calif: Wandering Mind Books, 1998. ISBN 978-0-965-33042-8 OCLC 45665616
  • Kusama, Yayoi. Infinity Net: The Autobiography of Yayoi Kusama. Chicago: The University of Chicago Press, 2011. ISBN 978-0-226-46498-5 OCLC 711050927
  • Kusama, Yayoï, and Isabelle Charrier. Manhattan Suicide Addict. Dijon: Presses du Réel, 2005. ISBN 978-2-840-66115-3 OCLC 420073474

Catalogue raisonné, dll.

Pameran

Pada tahun 1959, Kusama membuka pameran solo pertamanya di New York di Brata Gallery, sebuah bengkel seni. Ia memamerkan sejumlah lukisan jaring putih yang mendapat pujian dari Donald Judd (Judd dan Frank Stella kemudian membeli lukisan dari kegiatan tersebut).[16] Kusama kemudian memamerkan karyanya bersama sejumlah seniman, antara lain Claes Oldenburg, Andy Warhol, dan Jasper Johns. Bersama seniman-seniman Eropa seperti Lucio Fontana, Pol Bury, Otto Piene, dan Gunther Uecker, pada tahun 1962, Kusama menjadi satu-satunya seniman perempuan yang terlibat dalam pameran kelompok internasional Nul di Stedelijk Museum, Amsterdam.[56]

Daftar pameran

Obliteration Room (2015) karya Yayoi Kusama terinspirasi oleh Infinity Mirror Room
Berkas:Yayoi Kusama HAM.jpg
Pameran di Helsinki Art Museum (Oktober 2016)
  • 1976: Kitakyushu Municipal Museum of Art
  • 1987: Fukuoka, Jepang
  • 1989: Center for International Contemporary Arts, New York
  • 1993: Mewakili Jepang di Venice Biennale
  • 1996: Karya terbaru di Robert Miller Gallery
  • 1998–1999: Pameran retrospektif keliling Amerika Serikat dan Jepang
  • 1998: "Love Forever: Yayoi Kusama,1958–1969", LACMA
  • 1998–99: "Love Forever: Yayoi Kusama,1958–1969" – Museum of Modern Art, New York, Walker Art Center, Minneapolis dan Museum of Contemporary Art, Tokyo)
  • 2000: Le Consortium, Dijon
  • 2001–2003: Le Consortium – Maison de la Culture du Japon, Paris; Kunsthallen Brandts, Odense, Denmark; Les Abattoirs, Toulouse; Kunsthalle Wien, Vienna; dan Artsonje Center, Seoul
  • 2004: KUSAMATRIX, Mori Art Museum, Tokyo
  • 2004–2005: KUSAMATRIX, Art Park Museum of Contemporary Art, Sapporo Art Park, Hokkaido); Eternity – Modernity, National Museum of Modern Art, Tokyo (keliling Jepang)
  • 2007: FINA Festival 2007. Kusama membuat Guidepost to the New Space, instalasi luar ruangan cerah untuk Birrarung Marr di pinggir Sungai Yarra di Melbourne. Tahun 2009, Guidepost dipamerkan di Fairchild Tropical Botanic Garden, kali ini berbentuk "gundukan" terapung di danau.[57]
  • 2008: The Mirrored Years, Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam, Belanda
  • 2009: The Mirrored Years Museum of Contemporary Art, Sydney, dan City Gallery, Wellington, Selandia Baru
  • August 2010: Aichi Triennale 2010, Nagoya. Karya dipamerkan di dalam dan luar Pusat Kesenian Aichi dan melibatkan proyek polka dot mobil Toyota.
  • 2010: Museum Boijmans Van Beuningen membeli Infinity Mirror Room – Phalli's Field. Pada 13 September 2010, ruang cermin ini dipamerkan secara permanen di lobi museum.
  • Juli 2011: Museo Reina Sofía, Madrid, Spanyol
  • 2012: Tate Modern, London.[58] Pameran ini digambarkan "seperti melayang di luar angkasa sembari mengamati planet-planet yang tak terhingga atau seperti sebintik plankton kecil di tengah lautan makhluk hidup mikroskopik yang berpendar."[59] Pameran ini menampilkan retrospektif karier Kusama.
  • 15 Juli 2013 – 3 November 2013: Daegu Art Museum, Daegu, Korea Selatan
  • 30 Juni 2013 – 16 September 2013: MALBA, the Latinamerican Art Museum of Buenos Aires, Buenos Aires, Argentina
  • 22 Mei 2014 – 27 Juni 2014: Instituto Tomie Ohtake, São Paulo, Brasil
  • 17 September 2015 – 24 Januari 2016: In Infinity, Louisiana Museum of Modern Art, Humlebæk, Denmark[60]
  • 12 Juni – 9 Agustus 2015: Yayoi Kusama: Infinity Theory, The Garage Museum of Contemporary Art, Moskwa, Rusia. Ini adalah pameran solo pertama Kusama di Rusia.[61]
  • 19 Februari – 15 Mei 2016: Yayoi Kusama – I uendeligheten, Henie Onstad Kunstsenter, Oslo, Norwegia
  • 20 September 2015 – September 2016: Yayoi Kusama: Infinity Mirrored Room, The Broad, Los Angeles, California
  • 12 Juni – 18 September 2016: Kusama: At the End of the Universe, Museum of Fine Arts, Houston, Houston, Texas
  • 1 Mei 2016 – 30 November 2016: Yayoi Kusama: Narcissus Garden, The Glass House, New Canaan, Connecticut.
  • 25 Mei 2016 – 30 Juli 2016: Yayoi Kusama: sculptures, paintings & mirror rooms, Victoria Miro Gallery, London, Britania Raya.
  • 7 Oktober 2016 – 22 Januari 2017: Yayoi Kusama: In Infinity, diselenggarakan oleh Louisiana Museum of Modern Art bekerja sama dengan Henie Onstad Kunstsenter, Moderna Museet/ArkDes dan Helsinki Art Museum HAM di Helsinki, Finlandia.[62]
  • 5 November 2016 – 17 April 2017: "Dot Obsessions – Tasmania," MONA: Museum of Old and New Art, Hobart, Australia.[63]
  • 23 Februari 2017 – 14 Mei 2017: Yayoi Kusama: Infinity Mirrors, pameran museum keliling yang dimulai di Hirshhorn Museum and Sculpture Garden, Washington, DC [41][64]
  • 30 Juni 2017 – 10 September 2017: Yayoi Kusama: Infinity Mirrors, Seattle Art Museum, Seattle, Washington
  • 9 Juni 2017 – 3 September 2017: Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow, National Gallery Singapura.[65]
  • Oktober 2017 – Januari 2018: Yayoi Kusama: Infinity Mirrors, The Broad, Los Angeles, California
  • Oktober 2017 – Februari 2018: Yayoi Kusama: All the Eternal Love I Have for the Pumpkins, Dallas Museum of Art, Dallas, Texas
  • Maret 2018 – Mai 2018: Yayoi Kusama: Infinity Mirrors, Art Gallery of Ontario, Toronto, Ontario, Kanada
  • Maret 2018 – Juli 2018: Yayoi Kusama: All About My Love, Matsumoto City Museum of Art, Matsumoto, Nagano, Jepag
  • Mei 2018 – September 2018: Yayoi Kusama: Life is the Heart of a Rainbow, Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN), Jakarta, Indonesia[66]
  • Juli 2018 – Oktober 2018: Yayoi Kusama: Infinity Mirrors, Cleveland Museum of Art, Cleveland, Ohio

Instalasi Infinity Room permanen

Koleksi

Karya-karya Kusama menjadi koleksi museum di seluruh dunia, termasuk Museum of Modern Art, New York; Los Angeles County Museum of Art, Los Angeles; Walker Art Center, Minneapolis; Phoenix Art Museum, Phoenix; Tate Modern, London; Stedelijk Museum, Amsterdam; Centre Pompidou, Paris; Utah Museum of Fine Arts, Salt Lake City, UT; dan National Museum of Modern Art, Tokyo.

Penghargaan

Pada tahun 2017, retrospektif 50 tahun karya Kusama dibuka di Hirshhorn Museum di Washington DC. Pada tahun itu juga, Yayoi Kusama Museum dibuka di Tokyo. Retrospektif lainnya telah diselenggarakan di Museum of Modern Art (1998), Whitney Museum (2012), dan Tate Modern (2012).[69][70][71] Situs web Artsy memasukkan Kusama ke daftar 10 seniman hidup paling berpengaruh tahun 2015.[72]

Kusama mendapat banyak penghargaan, termasuk Asahi Prize (2001); Ordre des Arts et des Lettres (2003); National Lifetime Achievement Award dari Order of the Rising Sun (2006); dan Lifetime Achievement Award from the Women's Caucus for Art.[73] Pada Oktober 2006, Kusama menjadi perempuan Jepang pertama yang dianugerahi Praemium Imperiale, salah satu penghargaan tertinggi Jepang untuk seniman yang diakui secara internasional.[74] Ia juga dianugerahi Person of Cultural Merit (2009) dan Ango Awards (2014).[75] Tahun 2014, Kusama digelari seniman terpopuler tahun itu setelah pamerannya di Amerika Latin, Yayoi Kusama: Infinite Obsession, mencetak rekor jumlah pengunjung. Galeri di Buenos Aires sampai Mexico City dikunjungi oleh lebih dari 8.500 orang per hari.[76]

Kusama juga mendapat sorotan media setelah bekerja sama dengan Hirshhorn Museum and Sculpture Garden agar ruang Infinity Mirror-nya bisa diakses oleh penyandang disabilitas atau mobilitas. Melalui sebuah inisiatif baru yang melibatkan berbagai museum seni, denah enam ruang Infinity Mirror diterbitkan dan para penyandang disabilitas bisa menikmati setiap aspek ruangan menggunakan realitas virtual 360 derajat[77] sehingga mereka seolah-olah berjalan di dalam ruangan.[78]

Pasar seni

Pada tahun 1960-an, Gres Gallery milik Beatrice Perry memainkan peran penting dalam merintis karier Kusama di Amerika Serikat. Ota Fine Arts, pedagang lama Kusama di Tokyo, telah bekerja sama dengan Kusama sejak 1980-an.[79] Kusama keluar dari Gagosian Gallery pada akhir 2012; sebelum pindah ke Gagosian, ia bekerja sama dengan Robert Miller Gallery, New York.[80][81] Kusama diwakili oleh Victoria Miro Gallery sejak awal 2000-an dan bergabung dengan David Zwirner pada tahun 2013. Saat ini Kusama diwakili oleh David Zwirner, Ota Fine Arts, dan Victoria Miro Gallery.

Karya-karya Kusama mendapat perhatian tinggi di rumah lelang. Lukisan-lukisan akhir 1950-an dan awal 1960-an menyabet harga tertinggi. Per tahun 2012, nilai karyanya tertinggi di kalangan seniman perempuan yang masih hidup.[82] Pada November 2008, Christie's New York menjual lukisan Infinity Net putih tahun 1959 yang sebelumnya dimiliki oleh Donald Judd,[14] No. 2, senilai US$5,1 juta, waktu itu merupakan rekor bagi seniman perempuan yang masih hidup.[83] Sebagai perbandingan, harga tertinggi untuk patung Kusama era New York mencapai £72.500 (US$147.687); harga ini disabet oleh Golden Macaroni Jacket (1965) terjual di Sotheby's London pada Oktober 2007. Sebuah labu plastik akrilik di kaca serat terjual senilai $264.000, harga tertinggi yang diterima salah satu patungnya, di Sotheby's tahun 2007.[84] Flame of Life - Dedicated to Tu-Fu (Du-Fu) terjual senilai US$960.000 di Art Basel/Hong Kong pada Mei 2013, harga tertinggi di acara tersebut. Kusama menjadi seniman perempuan hidup termahal di industri lelang setelah White No. 28 (1960) dari rangkaian Infinity Nets terjual senilai $7,1 juta dalam pelelangan Christie's tahun 2014.[85]

Referensi

  1. ^ a b c Yamamura, Midori (2015) Yayoi Kusama: Inventing the Singular. MIT Press. ISBN 9780262029476 OCLC 945718733
  2. ^ "Yayoi Kusama". www.guggenheim.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-21. 
  3. ^ Griselda., Pollock, (2006). Psychoanalysis and the image : transdisciplinary perspectives. Malden, MA: Blackwell Pub. ISBN 1-4051-3461-5. OCLC 62755557. 
  4. ^ "Yayoi Kusama, Harry Shunk, János Kender. The Anatomic Explosion, New York. 1968 | MoMA". The Museum of Modern Art (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-21. 
  5. ^ "Yayoi Kusama, Harry Shunk, János Kender. Mirror Performance, New York. 1968 | MoMA". The Museum of Modern Art (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-02-21. 
  6. ^ "How Yayoi Kusama's Infinity Mirrors pushed pop art into the new age". Diakses tanggal 2018-03-04. 
  7. ^ a b Farah Nayeri (February 14, 2012), Man-Hating Artist Kusama Covers Tate Modern in Dots: Interview Bloomberg.
  8. ^ a b Butler, Cornelia (2007). WACK! Art and the Feminist Revolution. MIT Press. hlm. 257. 
  9. ^ a b "The world according to Yayoi Kusama". Financial Times. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  10. ^ a b Frank, Priscilla (2017-02-09). "Japanese Artist Yayoi Kusama Is About To Make 2017 Infinitely Better". Huffington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-11. 
  11. ^ Cotter, Holland (2012-07-12). "Yayoi Kusama at Whitney Museum of American Art". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  12. ^ "Yayoi Kusama Self-Obliteration Analysis | The Dissolve of Identity" (dalam bahasa Inggris). 2014-05-26. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  13. ^ a b Furman, Anna. "Yayoi Kusama Made the Ultimate Instagram Exhibit". The Cut (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-11. 
  14. ^ a b c d e f g Yayoi Kusama Timeline Queensland Art Gallery, Brisbane.
  15. ^ Taylor, Rachel (6 March 2012). "Yayoi Kusama's early years". Tate. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-20. 
  16. ^ a b Yayoi Kusama, November 18, 1998 – January 8, 1999 Victoria Miro Gallery, London.
  17. ^ a b c David Pilling (January 20, 2012), The world according to Yayoi Kusama Financial Times Weekend Magazine.
  18. ^ Bayly, Zac (2012), "Yayoi Kusama", Zac-Attack (interview), diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-25, diakses tanggal Sep 21, 2013 
  19. ^ Zoë Dusanne: An Art Dealer Who Made a Difference, p99, by Jo Ann Ridley; Fithian Press, 2011
  20. ^ a b Holland Cotter (July 12, 2012), Vivid Hallucinations From a Fragile Life – Yayoi Kusama at Whitney Museum of American Art New York Times.
  21. ^ Liu, Belin (February 26, 2009), Yayoi Kusama, Bitch magazine, diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-23, diakses tanggal November 30, 2010 
  22. ^ Midori Yoshimoto, Into Performance: Japanese Women Artists in New York (New Brunswick: Rutgers University Press, 2005) p.68
  23. ^ "Yayoi Kusama Art – 100+ Works, Bio, News | Artsy". www.artsy.net. Diakses tanggal 2016-07-17. 
  24. ^ a b Yayoi Kusama MoMA Collection, New York.
  25. ^ Kusama, Yayoi (1978), Manhattan jisatsu misui joshuhan [Manhattan Suicide Addict], Tokyo: Kosakusha , (extract) reproduced in Hoptman, Yayoi Kusama, et al., hlm. 124 
  26. ^ Yayoi Kusama: Soul under the moon (2002) Queensland Art Gallery, Queensland.
  27. ^ Midori, Yoshimoto (2005). Into performance: Japanese women artists in New York. Rutgers University Press. hlm. 75–76. ISBN 0-8135-4105-0. OCLC 133159483. 
  28. ^ Carl Swanson (July 8, 2012), The Art of the Flame-Out New York Magazine.
  29. ^ Sullivan, Marin R. “Reflective Acts and Mirrored Images: Yayoi Kusama’s Narcissus Garden.” History of Photography 39.4 (2015): 405-423. Taylor & Francis Online. Web. 20 February 2018.
  30. ^ Kusama's relationship with Joseph Cornell | Tate
  31. ^ Chappo, Ashley. "The Stunning Story of the Woman Who Is the World's Most Popular Artist". Observer. Diakses tanggal 6 March 2017. 
  32. ^ McDonald, John (February 12, 2005), "Points of no return", Sydney Morning Herald, diakses tanggal November 30, 2010 
  33. ^ Art Review (interview), 2007, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-20, diakses tanggal 2018-05-27 
  34. ^ Cotter, Holland (July 12, 2012), "Vivid Hallucinations From a Fragile Life – Yayoi Kusama at Whitney Museum of American Art", The New York Times 
  35. ^ Yayoi Kusama (collection), New York: MoMA 
  36. ^ Yayoi Kusama, New York/Los Angeles: Gagosian Gallery, April 16 – June 27, 2009, diarsipkan dari versi asli tanggal November 5, 2011 
  37. ^ Yayoi Kusama, London: Victoria Miro Gallery, February 7 – March 20, 2008, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-19 
  38. ^ Yayoi Kusama: Flowers That Bloom Tomorrow, October 7, – November 13, 2010 Victoria Miro Gallery, London.
  39. ^ Taylor, Rachel (2012). Yayoi Kusama: Recent Work 2009–2012. London: Tate. ISBN 9781 85437 939 9. 
  40. ^ Dingfelder, Sadie (21 February 2017). "This exhibit is going to blow up your Instagram feed — and rewrite art history". 
  41. ^ a b c "The Broad to Host Yayoi Kusama: Infinity Mirrors Exhibition in Fall 2017" (PDF). The Broad: News. August 16, 2016. Diakses tanggal 2017-04-17. 
  42. ^ Hauser, Christine (2017-02-28). "Kusama Infinity Room Reopens at Hirshhorn Exhibition After Sculpture Damage". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  43. ^ 0:00/-:. "Yayoi Kusama Museum opens, sells out". The Japan News. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 19, 2017. Diakses tanggal October 18, 2017. 
  44. ^ Schultz, Stacy E. (2012). "Asian American Women Artists: Performative Strategies Redefined". Journal of Asian American Studies. 15.1: 105–27. 
  45. ^ Midori Matsui, Interview: Yayoi Kusama, 1998 Index Magazine.
  46. ^ Art Editions: Yayoi Kusama KDDI Corporation.
  47. ^ Emili Vesilind (May 24, 2011), Lancôme collaborates with Japanese artist Yayoi Kusama on new Juicy Tubes Los Angeles Times.
  48. ^ "Vuitton And Kusama". British Vogue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-03-11. 
  49. ^ Ann Binlot (January 9, 2012), Marc Jacobs Recruits Yayoi Kusama for Latest Louis Vuitton Collaboration Diarsipkan 2013-10-31 di Wayback Machine. BLOUINARTINFO.
  50. ^ "Exclusive: Yayoi Kusama Talks Louis Vuitton, Plus a First Look at the Collection". The Cut (dalam bahasa Inggris). 2012-07-09. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  51. ^ Kusama, Yayoi (2003). Infinity Net. Tate. 
  52. ^ Kusama, April 16 – June 27, 2009 [pranala nonaktif] Gagosian Gallery, New York/Los Angeles.
  53. ^ Yayoi Kusama: Outdoor Sculptures, June 23, – July 25, 2009 Victoria Miro Gallery, London.
  54. ^ Laura Kusisto (August 2, 2012), 'Yellow Trees' Growing Wall Street Journal.
  55. ^ Des Houghton (June 08, 2012), Justice Minister Jarrod Bleijie condemns Yayoi Kusama artwork at new Supreme Court and District Court building in Brisbane The Courier-Mail.
  56. ^ Yayoi Kusama: Mirrored Years, 23 August – 19 October 2008 Diarsipkan May 25, 2012, di Wayback Machine. Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam.
  57. ^ "Yayoi Kusama at Fairchild", December 5, 2009 – May 30, 2010 Diarsipkan 2013-12-17 di Wayback Machine. Fairchild Tropical Botanic Garden.
  58. ^ "Yayoi Kusama". What's On. Tate Modern. Diakses tanggal 2012-06-03. 
  59. ^ Trebuchet Magazine http://www.trebuchet-magazine.com/index.php/site/article/tate_modern_yayoi_kusama/
  60. ^ Rogers, Sam (September 25, 2015). "In infinity: Yayoi Kusama's dots take over the Louisiana Museum of Modern Art". Wallpaper. Diakses tanggal December 16, 2015. 
  61. ^ "Yayoi Kusama: Infinity Theory [exhibition website]". Garage Museum of Contemporary Art. 2015. Diakses tanggal December 16, 2015. 
  62. ^ "Yayoi Kusama: In Infinity". Diakses tanggal 2017-04-06. 
  63. ^ "Yayoi Kusama's new installation comes to MONA Tasmania". Diakses tanggal 17 June 2017. 
  64. ^ Finkel, Jori (2016-08-16). "Yayoi Kusama to Be the Focus of a Touring Museum Show". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  65. ^ "Yayoi Kusama heads to Singapore, while Southeast Asian art travels the globe". 2016. 
  66. ^ Post, The Jakarta. "Yayoi Kusama's works finally arrive in Jakarta". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-09. 
  67. ^ "Yayoi Kusama Infinity Mirror Room, Phoenix Art Museum, Firefly Room". Diakses tanggal 22 October 2017. 
  68. ^ "Kusama Installation". Louisiana Museum of Modern Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-19. Diakses tanggal 9 October 2017. 
  69. ^ Love Forever: Yayoi Kusama, 1958–1968, July 9 - September 22, 1998, The Museum of Modern Art, New York.
  70. ^ YAYOI KUSAMA, July 12 – Sept 30, 2012, Whitney Museum of American Art, New York.
  71. ^ Yayoi Kusama, 9 February – 5 June 2012, Tate Modern, London.
  72. ^ "The Top 10 Living Artists of 2015". Artsy. December 16, 2015. Diakses tanggal December 16, 2015. 
  73. ^ "WCA Past Honorees". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-17. Diakses tanggal 2018-05-29. 
  74. ^ Blouinartinfo (January 23, 2007). "Art News: Kusama First Japanese Woman to Win Coveted Art Award". BLOUINARTINFO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-31. Diakses tanggal April 23, 2008. 
  75. ^ "安吾賞-第9回 受賞者". Ango awards. Diakses tanggal 8 March 2015. 
  76. ^ Pes, Javier. "Visitor Figures 2014: The World Goes Dotty Over Yayoi Kusama". The Art Newspaper. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 12, 2017. 
  77. ^ Lesser, Casey (2017-02-17). "Yayoi Kusama's Infinity Rooms Made Accessible to People with Disabilities for First Time". Artsy. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  78. ^ "People in wheelchairs couldn't see Yayoi Kusama's 'Infinity Mirrors'. The museum found an innovative fix". Washington Post. Diakses tanggal 2017-03-11. 
  79. ^ Bridget Moriarity (March 5, 2009), Artist Dossier: Yayoi Kusama ARTINFO.
  80. ^ Claudia Bodin (May 5, 2009), Kusama bleibt Kusama Diarsipkan October 23, 2013, di Wayback Machine. art – Das Kunstmagazin.
  81. ^ Charlotte Burns (14 December 2012), Yayoi Kusama also leaves Gagosian The Art Newspaper.
  82. ^ Sarah Thornton (May 20, 2012), The price of being female The Economist.
  83. ^ Cross-Cultural Journeys: Yayoi Kusama and Kenzo Okada Christie's.
  84. ^ Bridget Moriarity (March 5, 2009), Artist Dossier: Yayoi Kusama[pranala nonaktif permanen] ARTINFO.
  85. ^ Kelly Crow (November 12, 2014), Christie’s Makes History With $853 Million Sale of Contemporary Art – Andy Warhol’s ‘Triple Elvis [Ferus Type]’ Sells for $82 Million Wall Street Journal.

Pranala luar