Pantai Widuri
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Desember 2019) |
Pantai Widuri adalah sebuah pantai yang terletak di Kelurahan Widuri, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Pantai Widuri adalah pantai yang terletak di Kelurahan Widuri maka itulah dinamakan Pantai Widuri dan masyarakat sekitar lebih mengenal dengan sebutan tlincing.[1] Desa Widuri terletak di kecamatan Pemalang, kabupaten Pemalang, Jawa tengah. Sebelah barat adalah kelurahan sugih waras (tanjung sari), sebelah timur desa danasari, sebelah selatan kelurahan pelutan dan sebelah utara adalah laut jawa. HTM Hari Biasa 3500 Weekend dan Hari libur Rp 4500
KULINER
Makanan Khas yang ada di Pantai widuri adalah Ikan Bakar, Mendoan dan Pecel (Lotek)
di lokasi Pantai widuri Terdapat warung legendaris yang berdiri sejak tahun 1980 an yang bernama Warung makan Ikan Bakar Bu Murni, warung ini berada Di sebelah Barat Wisata Pantai Widuri dan di Sebelah timur Wisata Religi Makam Syech maulana Samsudin, warung ini adalah dulunya sebagai tempat Istirahat bagi para nelayan yang sedang mencari ikan, dan sampai saat ini masih menyediakan aneka makanan sea food dan yang utamanya adalah Ikan Bakar
PUSAT INFORMASI
Keindahan pantai widuri dapat dilihat di media sosial seperti Instagram (@pantai_widuri) Facebook: Pantai Widuri Pemalang
Asal usul
Nama widuri diambil dari legenda nyi widuri seorang yang cantik jelita yang hidup di desa tersebut. Legenda ini menceritakan seorang wanita yang berjanji setia kepada suaminya yang sedang pergi berperang. Nyi Widuri berjanji tidak akan menerima seorang tamu laki - laki demi menjaga hati sang suami. Namun ternyata, pada suatu hari, Nyi Widuri bertemu laki - laki yang terluka dan diperutnya tertancap keris. Nyi Widuri merawatnya hingga sembuh. Namun setelah laki - laki itu pergi, ia meninggalkan keris yang tadinya tertancap diperutnya.
Sang suami Nyi Widuri kembali dari perang, namun ia terkejut melihat gelas bekas diminum seseorang. Sang suami bertanya kepada Nyi Widuri, tetapi Nyi Widuri beralasan bahwa yang meminumnya adalah seorang nelayan. Sang suami tak percaya dengan alasan Nyi Widuri. Akhirnya Nyi Widuri memberanikan diri dengan menusukan keris ke tubuhnya sebagai lambang kesetiaan kepada sang suami. Ia berkata, jika darah yang keluar berwarna merah, maka ia telah menepati janjinya, tetapi jika darah yang keluar berwarna biru, maka ia telah mengingkari janjinya.
Namun ternyata, darah yang keluar dari tubuh Nyi Widuri berwarna biru, dan darah tersebut membasahi kembang widuri yang berada di meja. Akhirnya Nyi Widuri tewas bersimba darah biru yang juga mengenai bunga tersebut. Akhirnya daerah tempat tinggal Nyi Widuri dikenal sebagai desa Widuri.
Sebagai akses menuju pantai Widur, terdapat jalan lurus yang membentang dari Alun - Alun Pemalang menuju Widuri. Jalan ini dipercaya dibangun oleh patih Pemalang bernama Patih Sampun.
Fasilitas
Pantai widuri merupakan objek wisata andalan Kabupaten Pemalang. Pantai ini ramai dikunjungi orang setiap hari libur dan hari raya Idul Fitri, pengunjung bisa tumpah ruah di pantai widuri. Objek wisata yang ada mulai dari bentangan pantai yang tidak begitu luas, tetapi di pinggiran pantai banyak ditumbuhi pohon-pohon besar yang sudah berumur puluhan tahun dan terdapat tempat-tempat duduk untuk menikmati keindahan pantai dan menikmati matahari terbit serta matahari terbenam, beraneka ragam tempat wisata kuliner berupa hasil tangkapan laut, objek wisata air, arena bermain anak-anak, panggung untuk pagelaran musik, lapangan tenis dan sirkuit balap motor. Objek wisatanya sendiri dikelilingi oleh tembok tembok pembatas yang mengelilinginya kalau dihitung luas di dalamnya kurang lebih sekitar 10 hektare saja.
Referensi
- ^ * (Indonesia) "PANTAI WIDURI" (HTML). Diakses tanggal 2012-06-29.
- (Indonesia) "Wisata (Murah) Meriah di Pantai Widuri". Diarsipkan dari versi asli (HTML) tanggal 2011-08-10. Diakses tanggal 2012-06-29.