Lompat ke isi

Pembicaraan Pengguna:Antapurwa

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Oktober 2009 05.51 oleh M. Adiputra (bicara | kontrib) (→‎Templat baru.: bagian baru)
Halo, Antapurwa. Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!
Memulai
Memulai
Memulai
Bantuan
Bantuan
Bantuan
  • Bantuan:Isi - tempat mencari informasi tentang berkontribusi di Wikipedia, sebelum bertanya kepada pengguna lain.
  • FAQ - pertanyaan yang sering diajukan tentang Wikipedia.
  • Portal:Komunitas - informasi aktivitas di Wikipedia.
Tips
Tips
Kiat
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
  • Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan atau menghapus kalimat.

    Pengurus dan para pengguna lainnya yang memantau perubahan terbaru akan segera menemukan kesalahan Anda dan mengembalikannya seperti semula.

Welcome! If you are not an Indonesian speaker, you may want to visit the Indonesian Wikipedia embassy or a slight info to find users speaking your language. Enjoy!
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!

Tokoh-tokoh Singhasari

Bung Antapurwa, salam kenal. Senang sekali melihat anda banyak mengembangkan artikel-artikel tentang Kerajaan Singhasari dan tokoh-tokohnya. Apabila referensinya anda ketahui, akan semakin sempurna bila anda sertakan pula. Salam, Naval Scene 12:12, 7 Februari 2008 (UTC)

pengalihan

Untuk pengalihan (spt yang barusan Anda buat terhadap Tanca), anda bisa mengklik ikon #R pada halaman penyuntingan, lalu menuliskan artikel tujuan di dalam double brackets. Trims untuk berbagai kontribusinya. Kembangraps 12:07, 13 Februari 2008 (UTC)

Salam kenal! kita sejalan!

Halo mas!

Saya lihat di daftar pantauan saya bahwa anda sering menyunting artikel mengenai pewayangan. Wah, saya juga senang, tapi sayangnya, kisah yang saya tulis berasal dari kitab aslinya. Jujur saja bahwa saya amat sangat jarang nonton wayang Jawa, tapi doyan baca kitab Mahabharata dan Ramayana dari India. Saya dari dulu berharap ada yang mau menambahkan versi pewayangan di wikipedia ini, karena beberapa artikel terasa pendek. Akhirnya anda muncul.

Dulu jika saya mau diskusi mengenai masalah wayang, saya menanyai Mas Revo, tapi kini, diskusi dengan anda juga boleh.

Jika ada tokoh dari kitab aslinya yang tidak ada dalam pewayangan Jawa, atau sebaliknya, bisa kita diskusikan. Tapi saya rasa, artikel tentang tokoh dari kitab aslinya lebih penting, sedangkan tokoh carangan (karya dalang) bisa kita kesampingkan.

Oh ya, harap perhatikan juga pedoman di wikipedia ini. Nama kitab atau lakon dicetak miring, begitu juga istilah dalam pewayangan. Jika ada artikel mengenai tokoh wayang yang baru, nama tokoh yang digunakan juga sebaiknya disepakati lebih dahulu, agar orang lain tidak bingung. Contohnya saja, dulu saya bikin artikel Chitrangada. Tapi karena ada diskusi, namanya di-Indonesia-kan menjadi Citranggada, karena biasanya jika di India diucapkan "Nga", di sini diucapkan "Ngga". "Ch" nya juga berubah menjadi "C", karena setelah diteliti, yang betul adalah "C". Penambahan huruf "H" berlaku di wikipedia bhs Inggris.

Salam.

-- Adiputra बिचर -- 11:32, 1 Mei 2008 (UTC)

Gambar wayang

Jika anda pergi ke museum wayang atau tempat yang bernuansa wayang, tolong foto tokoh-tokohnya (dengan resolusi yang cukup besar). beberapa foto tokoh tidak tampil di sini, saya pun sulit mencarinya. Misalnya tokoh Citranggada, Wicitrawirya, Madri, Drupada, dll.

Dulu saya minta tolong kepada Mas Revo, tapi sekarang belum ada hasil, mungkin dia sibuk.

Setujukah anda kalau wikipedia Indonesia punya portal wayang?

-- Adiputra बिचर -- 08:10, 5 Mei 2008 (UTC)

Sumber

Kalo misalnya punya sumber dari buku, masih tau ISBNnya gak???? Muhammad Azmi 07:52, 26 Mei 2008 (UTC)

Saya sudah membuat portal wayang. Silakan menambahkan kolom Tahukah anda... jika punya wawasan untuk dibagi.

Alamat e-mail saya: aprywanyahoo.co.id

Akhir-akhir ini saya jarang mengecek inbox saya, jadi mungkin e-mail yang masuk tidak bisa dibalas dengan cepat.

-- Adiputra बिचर -- 09:13, 3 Juni 2008 (UTC)

Wayang lagi

Halo masa Antapurwa! Mohon diperhatikan dalam merintis artikel. Semula, artikel Ki Manteb Soedharsono sangat pendek, untung sudah saya tambahkan. Jika tidak, bisa dihapus pada tanggal 21 Juni. Lihat di sini.

Mengenai portal wayang, memang nuansa nusantaranya tidak terasa. Saran-saran dari anda akan saya perhatikan. Nanti akan saya beri nuansa nusantara, jika ada waktu. Saya bingung memikirkan topik yang bisa diangkat ada subportal: Wayang Nusantara. Tiga menu masih terasa kurang, ya.

Wayang anda bagus, namun fotonya lebar. Sebaiknya posisinya diubah, tangannya tidak direntangkan, seperti gambar wayang di wikipedia pada umumnya, tinggi-tinggi dan tidak lebar. Oh ya, latarnya putih saja, usahakan mengambil gambar di tembok. Wikipedia Indonesia sudah memiliki gambar wayang Baladewa yang lain. namun sepertinya perlu diganti dengan gambar wayang karya anda, karena lebih bagus, jelas dan berwarna. Tolong kirimkan lagi gambar Baladewa dengan posisi yang berbeda ke alamat e-mail saya.

Saya pernah menemukan gambar wayang dari situs lain, namun sepertinya dapat melanggar hak cipta jika dimuat di sini. Apalagi pada gambar ada tulisan situs yang menjadi sumber, jadi gambarnya tidak bagus.

Saya pesan gambar tokoh wayang yang daftarnya ada di bawah ini:

maklum, banyak artikel yang tidak memiliki ilustrasi tokoh yang dimaksud. Jika anda mengirimkan gambar yang bagus, dengan resolusi yang besar, akan layak dijadikan gambar pilihan di portal wayang. Sekarang gambar pilihannya permanen, karena gambar wayang yang bagus cuma sedikit. Tentu menjadi kebanggaan bila gambar anda yang dipajang.

Teruslah berkarya!

-- Adiputra बिचर -- 07:53, 8 Juni 2008 (UTC)

Gambar wayang

Wah, sayang sekali. Tapi tidak apa-apa, masih ada hari esok.

Kapan-kapan, kita bisa ungkit kembali masalah ini.

Salam.

-- Adiputra बिचर -- 08:10, 13 Juni 2008 (UTC)

Biografi

Halo, Mas Antapurwa!

Apakah biografi Karna dan Yudistira yang sudah anda sunting itu berdasarkan cerita pewayangan atau kitab aslinya? Soalnya saya melihat ada pembauran antara kisah asli dan pewayangan, yang sebaiknya dipisahkan. Tapi tidak apa-apa, selama gaya penyuntingannya masih bagus. Akan saya rapikan. Melihat artikel Yudistira tersebut sudah anda panjangkan,.... wah... hebat.

Paragraf pembuka harap dipanjangkan, ya! Siapa tahu bisa jadi artikel pilihan. Artikel pilihan yang tampil di halaman utama biasanya memiliki paragraf pembuka yang panjang.

Seperti saran saya sebelumnya, versi kitab asli yang diutamakan, sedangkan versi pewayangan ditulis belakangan atau dipisah, karena kisah-kisah tambahan itu karangan para dalang, jadi kurang akurat. Sedangkan kitab Mahabharata itu mengandung sejarah, jadi diutamakan.

Saya sebenarnya ingin membaca Dronaparwa, Wanaparwa, Wirataparwa, Udyogaparwa, Sabhaparwa, dll. Apakah anda sudah membacanya/memilikinya? Jika sudah, dimana anda bisa mendapatkan parwa-parwa kitab Mahabharata tersebut? Tebakan saya, anda sudah sempat membacanya, karena sudah digunakan sebagai referensi dalam menulis artikel. Saya sangat menginginkannya, tapi tidak tahu, sudah terbit atau belum.

Mengenai pranala, sebaiknya nama-nama yang mengandung arti sama, dialihkan saja. Misalnya Amarta dialihkan ke Indraprastha.

Sebaiknya kita sepakat untuk menyebut kerajaan yang dipimpin Yudistira sebagai Kerajaan Kuru, dengan ibukota di Hastinapura. Menurut Adiparwa, ibukota kerajaan Kuru yang dulu sekali bernama Kandawaprastha. Di sanalah para leluhur Pandawa dan Korawa, yaitu Pururawa, Nahusa, Yayati dan Puru memerintah. Namun kota itu dikutuk dan dipindahkan ke Hastinapura. Setelah Kandawaprastha dipugar kembali, kota itu kemudian disebut Indraprastha.

-- Adiputra बिचर -- 05:48, 19 Juni 2008 (UTC)

Ejaan

Masalah ejaan ini, saya dari dulu sudah mendiskusikannya dengan pengguna Meursault2004.

Ejaan nama tokoh
  • Mengenai ejaan nama tokoh, nama yang dipakai adalah versi Indonesia, misalnya Abimanyu, Bima, Yudistira, huruf "h" di tengah kata diabaikan (kecuali beberapa kasus), itu karena orang Indonesia kini jarang mengucapkan istilah Sanskerta sesuai dengan cara pengucapannya yang benar, terutama hembusannya ("h"), tidak kedengaran.
  • Huruf IAST (r dengan titik di bawah) dibaca re, sementara dibaca ri di wikipedia bhs Inggris. Kecuali pada beberapa nama yang memakai suku kata Kri dan Pri, di-Indonesia-kan jadi Ker dan Per, misalnya kata Krita di-Indonesia-kan jadi Kerta, Prithiwi jadi Pertiwi.
  • Nama yang diawali suku kata Bha dan Dha ditulis seperti aslinya, misalnya kata Bharata, Dharma. (ini belum didiskusikan, cuma pengamatan saya)
  • Suku kata Tta ditulis biasa, misalnya Tilottama, Dattatreya. (hal ini juga baru diamati)
  • Huruf nirukta ( (m) dengan titik di bawah; (n) dengan titik di atas) dialihaksarakan bisa jadi ng, m atau n. Misalnya pada kata Sangkara (Shankara); Sangkhya (Samkhya); Kangsa (Kansa, Kamsa); Amsuman (Ansuman, Ansuman).
  • Pada beberapa kasus, Ng berubah menjadi ngg, misalnya pada kata Gangga, Citranggada, Anggada.
  • Tokoh yang dapat menimbulkan disambiguasi, ditulis sesuai dengan ejaan Sanskerta yang sederhana. Contoh Bhagiratha (bisa dikira "Bagi rata"), Raghu (bisa dikira "Ragu"). (ini juga belum jadi diskusi, kelak akan saya ajukan karena alasannya masuk akal)
  • Huruf "v" bisa menjadi "w", bisa menjadi "b", tergantung kasus dan berdasarkan kitab berbahasa Jawa dan Bali Kuno. Misalnya Vyasa menjadi Byasa, atau Wyasa (lihat kitab, sudah saya diskusikan dengan pengguna Meursault); Vasudeva menjadi Basudewa; Valmiki menjadi Walmiki; Varuna menjadi Baruna.
Ejaan lokasi dan kitab

Hal ini baru berdasarkan pengamatan dan ketentuan sepihak. Silakan ajukan ke warung kopi supaya bisa didiskusikan, jika penjelasan ini terasa kurang memuaskan. Beberapa pernyataan sudah pernah didiskusikan hanya dengan pengguna Meursault.

  • Kitab dan lokasi berdasarkan ejaan Sanskerta sederhana, yang perlu diperhatikan adalah perubahan huruf v menjadi w. Misalnya Bhagawadgita; Bharatawarsha; Jambhudwipa.
  • Kata majemuk ditulis seperti satu kata, misalnya pada kitab-kitab parwa, purana dan weda. Contoh Adiparwa, Sabhaparwa, Brahmapurana, Siwapurana, Samaweda, Ayurweda, Bhagawadgita, Manawadharmasastra.

Satu hal yang paling penting, tentunya, ada pengguna yang tidak konsisten, seperti misalnya saya. maka dari itu, jika ada nama tokoh yang terasa sulit untuk di-Indonesia-kan, silakan ajukan di warung kopi atau diskusikan bersama pengguna yang bisa dipercaya. hal ini belum diresmikan, tapi saya harap ada pedoman penulisan judul dalam hal yang bernuansa Hindu Kuno seperti ini, seperti yang pernah saya lihat di wikipedia bahasa Inggris.

Akhirnya, saya berharap, semoga penjelasan di atas bisa dipahami dan dimaklumi. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang sulit dimengerti atau kurang berkenan di hati.

-- Adiputra बिचर -- 12:41, 21 Juni 2008 (UTC)


gambar wayangnya akan saya lihat, nanti. untuk naskah mahabharata, saya sendiri yang akan browsing di internet. (namun browsing bikin mata capek, maka saya lebih suka baca bukunya)

Artikel perang di Kurukshetra sudah pernah saya diskusikan dengan pengguna Meursault, dan artikel itu khusus membahas Bharatayuddha yang dilihat dari sisi aslinya, antara fakta dan legenda. Sedangkan untuk artikel Bharatayuddha, itu menampilkan sisi Indonesia-nya, maksudnya judul lakon yang menjadi artikel sendiri. Bharatayuddha ditulis sesuai dengan yang di kitab, dan itu merupakan nama lakon. Jika kurang puas, ajukan masalah ke warung kopi dan berharap akan dikeluarkan keputusan yang pasti mengenai pedoman dan ejaan.

Mengenai Bha dan Ba, memang hembusannya tidak terasa berbeda (jika diucapkan oleh lidah orang Indonesia). Ini didiskusikan dulu. Namun jika anda terlanjur memindahkan halamannya, maka anda harus mengganti semua tulisan Bharata yang terlanjur ditulis di wikipedia Indonesia ini, agar konsisten. (kecuali nama lokasi dan kitab)

Sekian dulu salam dari saya. Silakan kunjungi halaman pembicaraan pengguna:Meursault2004.

Salam.

-- Adiputra बिचर -- 07:47, 23 Juni 2008 (UTC)

Kini anda bisa menambahkan templat infobox yang telah diperbarui ini di setiap artikel tentang tokoh wayang.

{{TMH Infobox
| Image                    = 
| Caption                  = <!-- Keterangan Gambar -->
| Nama                     = 
| Identitas                = Identitas
| Devanagari               = 
| Aksara_Bali              = 
| Aksara_Jawa              = 
| Ejaan_Sansekerta         = 
| Nama_lain                = 
| Golongan                 = 
| Asal                     = 
| Senjata                  = 
| Wahana                   = 
| Dinasti                  = 
| Keluarga                 = Keluarga
| Orangtua                 = 
| Pasangan                 = 
| Anak                     = 
}}

-- Adiputra बिचर -- 08:45, 26 Agustus 2008 (UTC)


Gambar

Pranala di bawah ini menuju halaman bagus, tentang Ramayana.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/9/97/PlacesRelatedToRama.JPG


-- Adiputra बिचर -- 07:25, 14 September 2008 (UTC)

Putra

Hmm... benar. Ini karena saya sering membaca buku yang lebih senang menulis kata "putera" daripada "putra". Di kemudian hari, kesalahan ini tidak akan saya ulangi lagi, begitu pula dengan ejaan lainnya.

Terima kasih atas kritik dan saran anda. Salam.

-- Adiputra बिचर -- 09:27, 24 September 2008 (UTC)

Gambar sendiri

Gambar wayangnya cantik sekali, betul GFDL? pakai apa itu? Cat air? (serenity)

Wah, memang harus diakui kalau gambar sendiri terus di scan/ foto jadinya pada saat setelah pemindaian memang lebih bagus *LoL* berdasarkan pengalaman. Detailnya boleh juga. (serenity)

Gelar

Mengenai pemindahan Pangeran Puger -> Puger, Pangeran, Hanyakrawati -> Hanyakrawati, Prabu saya rasa tidak tepat dan tidak ada judul artikel lainnya yang seperti itu di id.wikipedia

Agar konsisten dengan nama-nama tokoh/pangeran/prabu yang lain (contoh: Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Pangeran Purbaya, Basupati, Basurata, Brawijaya, dll), kedua judul artikel itu sebaiknya dialihkan kembali ke Pangeran Puger dan Hanyakrawati saja. Bagaimana menurut Anda? – (-_-)V bennylin (404sumbangan) 00:56, 8 November 2008 (UTC)

Silsilah

Pranala di bawah ini menuju silsilah keluarga Pandawa dan Krishna. Apakah anda sudah pernah melihatnya?

Tempo hari saya menemukannya, tapi belum ada niat untuk memberitahukannya. Silsilah itu mungkin akan menjadi pelengkap bila kita ingin menulis riwayat/asal-usul tokoh Mahabharata. Mengenai keturunan Pururawa (Wangsa Candra) versi pewayangan, saya belum tahu. Jika anda tahu alamat dimana saya bisa menemukannya, kelak akan saya buatkan silsilahnya di Wikipedia ini.

Oh ya, silsilah Pandawa dan Korawa sudah saya perbaiki (diperpanjang sedikit, dan garis keturunan Citrarata diperbaiki). Saya sudah beli buku-buku Purana, dan ternyata Dinasti Candra dan Surya itu bersaudara. Itu pun menurut Brahmapurana yang saya baca.

Ngomong-ngomong, Andhaka, Bhoja, Dewaka dan Citrarata merupakan tokoh Yadawa yang penting. Ada baiknya bila artikel mereka ditulis, sebab keturunan mereka adalah orang-orang penting dalam Mahabharata. Namun, sayangnya saya belum menemukan biografi mereka.

-- Adiputra बिचर -- 07:40, 19 Desember 2008 (UTC)

Rintisan

Akhirnya saya mendapat gudang foto wayang di Wordpress.com. Saya sudah mendapatkan foto tokoh-tokoh yang amat jarang didapat, contohnya Citrānggada. Mengenai biografinya, adakah sisipan cerita/interpolasi tentang Citrānggada dalam pewayangan Jawanya? Jika ada, harap ditambahkan, sebab artikel tersebut masih belum memberikan banyak informasi. Templat para raja Hastinapura saya hilangkan dari artikel Citrānggada, sebab tulisannya lebih pendek, sedangkan templatnya panjang, sehingga ada banyak ruang kosong pada halaman artikel tersebut.

-- Adiputra बिचर -- 08:10, 19 Desember 2008 (UTC)

Templat baru.

Saya sudah membuat templat infobox tokoh wayang. Jadi, agak berbeda dengan templat infobox tokoh dalam mitologi Hindu.

Bisa dilihat di sini.

-- Adiputra बिचर -- 05:51, 16 Oktober 2009 (UTC)