Ibid Tamdjid
Mochammad Ibid Tamdjid | |
---|---|
Wali Kota Administratif Depok ke-2 | |
Masa jabatan 28 November 1984 – 8 Agustus 1988 | |
Bupati | Sudardjat Nataatmadja |
Pendahulu Rukasah Suradimadja | |
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat | |
Masa jabatan 1999 – Tidak diketahui | |
Gubernur | Nana Nuriana |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1944 Cibeureum, Bandung, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Independen |
Afiliasi politik lainnya | Golongan Karya (sampai 1998)[1] |
Suami/istri | Hj. Etty Rohaeti |
Orang tua | H. Mochammad Yunus (ayah) Hj. Siti Anasih (ibu) |
Profesi | Aktivis Birokrat |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Mochammad Ibid Tamdjid adalah aktivis dan birokrat Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan mantan Wali Kota Administratif Depok sejak 1984 hingga 1988.[2] Selama menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan terkenal dengan slogannya "tahu beres".
Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Ibid lahir di Bandung dari pasangan Mochammad Yunus dan Siti Anasih. Ia lahir di keluarga yang memiliki latar belakang TNI AU. Bercita-cita sebagai seorang jaksa, ia pun menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dan beriringan dengan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, walaupun akhirnya gagal menamatkan Fakultas Hukum tersebut. Orang tuanya pun menanggapi Ibid yang ingin menjadi jaksa dengan berpesan pohon jengkol saja tidak mau jadi padung jaksa.
Sempat mendapat tugas belajar di Institut Ilmu Pemerintahan pada 1974, Ibid terlibat aktif dalam organisasi selama menjadi mahasiswa. Organisasi tersebut adalah Ikatan Mahasiswa Bata-Bata (IMABA) dan Daya Mahasiswa Sunda (DAMAS), serta terlibat sebagai aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia pada 1966 ketika menumbangkan rezim pemerintahan Orde Lama.
Di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Ibid memulai kariernya sebagai ajudan Gubernur Jawa Barat Mashudi dan Solihin G. P.. Kemudian, ia diangkat menjadi Mantri Polisi Cirebon dan Sekretaris DPRD Kabupaten Cirebon. Karena lama di Kabupaten Cirebon, ia pun mengusulkan kepada Gubernur Jawa Barat agar dirinya dialihtugaskan. Setelah disetujui, ia diangkat menjadi Wedana atau Pembantu Bupati di Cibinong sebelum akhirnya menjadi Wali Kota Administratif Depok menggantikan Mochammad Rukasah Suradimadja pada 1984. Selanjutnya, ia dipercaya menjadi Wedana Ciparay, Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Bandung, dan Irban Sospol Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Atas kariernya yang cukup mumpuni di pemerintahan, ia pun diangkat oleh Gubernur Jawa Barat menjadi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- SD Pasundan
- SMP Pasundan
- SMA Pasundan
- Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (1970)
- Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (tidak selesai)
- Institut Ilmu Pemerintahan, Jakarta (1974–1976)
- Pendidikan dan Latihan Pengawasan Keuangan Negara tingkat Ketua Tim
- Pendidikan dan Latihan Teknis Pengadilan Tata Usaha Negara
Karier
[sunting | sunting sumber]Ibid mengawali kariernya sebagai Mantri Polisi Cirebon, hingga pada akhirnya diangkat menjadi Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cirebon dari 1976 sampai 1984. Kemudian, ia ditunjuk sebagai Wedana Kewedanan Cibinong di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengantarkan kariernya untuk menjadi Wali Kota Administratif Depok, antara tahun 1984 hingga 1988. Ia ditunjuk kembali sebagai Wedana untuk Kewedanan Ciparay, Kabupaten Bandung. Sebagai birokrat, Ibid telah menjadi Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Bandung, Irban Sospol Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, sampai pada akhirnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1999 hingga masa pensiunnya sebagai seorang birokrat.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Satyalancana Karya Satya 30 tahun oleh Presiden Republik Indonesia
- Satyalancana Kebaktian Sosial
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dalam Laksanakan Profesi Jangan Semata-Mata Cari Keuntungan". Berita Yudha. Bogor: Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1986-04-15. hlm. 2. Diakses tanggal 2024-05-19.
- ^ "Kotip Depok Perlu Ditata Secara Konsepsional". Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1984-11-29. Diakses tanggal 2024-05-17.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Apa Siapa Orang Sunda