Lompat ke isi

Sudikampiran, Sliyeg, Indramayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 Agustus 2024 05.11 oleh Ade Begeng (bicara | kontrib) (hanya mengkapi beberapa yang kurang.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sudikampiran
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
KecamatanSliyeg
Kode Kemendagri32.12.12.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Sudikampiran adalah desa di kecamatan Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia. Desa ini justru lebih terkenal dengan sebutan desa Pringkasap (bambu kasap), karenah dulunya desa ini di terdapat banyaknya pohon pring (bambu) berjenis pring petung (bambu petung) yang memang jenis bambu ini meliliki ciri yang kasap/tidak terlalu halus & pring (bambu) ini banyak tumbuh subur hampir di semua wilayah desa tersebut. Di sisi timur desa ini berbatasan langsung dengan desa Jayalaksana kecamatan Kedokan Bunder, di sisi barat berbatasan dengan desa Tambi lor kecamatan Sliyeg, di sisi selatan berbatasan dengan desa Tenajar lor kecamatan Kertasmaya, dan di sisi utara berbatasan dengan sebuah blok yang masuk ke wilayah desa Sliyeg kecamatan Sliyeg yang bernama Mangir. Sudikammpiran/Pringkasap terbagi dari 2 wilayah RW yg masing terbagi dari 5 RT & beberapa blok dari masing-masing wilayahnya, diantaranya blok Senerank, blok Sikunang, blok Tahu, blok Brajalintang, blok Prapatan, blok Cabe, blok H. Wulu, blok Pringkasap lor. di desa Sudikampiran terdapat beberapa bangunan sarana & prasarana milik pemerintah diantaranya ialah sebuah masjid yang bernama Masjid Al - Hidayah, kantor Kepala Desa (Kuwu), 1 bagunan TK & 2 bangunan sekolah SDN, POSYANDU, KUD, Lapangan Volli, Lapangan Bulutangkis, Lapangan mini socer, TPU Cabe, & POLSEK yang di bangun di wilayah desa tersebut. Mayoritas penduduk desa Sudikampiran bekerja sebagai petani & pedagang, petani di desa Sudikampiran sama dengan beberapa desa lainya yang ada di indramayu khususnya yang berada di wilayah utara biasanya mereka akan menanam padi jika pada musim tanam padi yang hanya bisa 2 kali tanam & 2 kali panen dal 1 tahun selebihnya akan di selingi dengan menaman sayuran/buah, sedangkan untuk pedagang ada yang berdagang sayur/buah/lainya di pasar tradisional/pasar malam/di tempat yang merekan dirikan sendiri, namun lebih banyak dari mereka yang berdagang tahu di pasar tradisional, namun ada juga dari warga desa tersebut yang bekerja sebagai buru serabutan/buru pabrik & ada beberapa yang berkerja sebagai abdi negera diantaranya seperti anggota TNI, POLRI serta GURU, juga ada yang di bidang DINKES, DINSOS, DISDUK & pelayanan masyarakat lainya.