Lompat ke isi

Aryaduta Bandung

Koordinat: 6°54′34″S 107°36′43″E / 6.90948°S 107.61181°E / -6.90948; 107.61181
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Agustus 2024 09.59 oleh Karza04 (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox hotel | hotel_name = Aryaduta Bandung | logo = | logo_width = | logo_caption = | image = | image_width = | caption = | pushpin_map = | location ={{flagicon|Indonesia}} Jawa Barat, Indonesia | pushpin_map_caption= | address = Jl. Sumatera No.51, Citarum, Bandung Wetan, Bandung | c...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Aryaduta Bandung
Peta
Informasi umum
LokasiIndonesia Jawa Barat, Indonesia
AlamatJl. Sumatera No.51, Citarum, Bandung Wetan, Bandung
Koordinat6°54′34″S 107°36′43″E / 6.90948°S 107.61181°E / -6.90948; 107.61181
PembukaanMei 1997; 27 tahun lalu (1997-05)
PemilikLippo Group
ManajemenAryaduta Hotel Group
Data teknis
Jumlah lantai15
Desain dan konstruksi
ArsitekParama Loka Consultant
Ketira Engineering Consultant (struktur)
Informasi lain
Jumlah kamar254
Jumlah rumah makan4
Situs web
www.aryaduta.com/en/hotel/ABD/aryaduta-bandung

Aryaduta Bandung adalah hotel berbintang 4 yang menyatu dengan mal Bandung Indah Plaza di Bandung. Dibuka pada tahun 1997, hotel ini dahulu dikelola oleh Hyatt, sebuah perusahaan penyantunan asal Amerika Serikat, sebelum akhirnya memerdekakan diri pada tahun 2016. Sama halnya dengan Bandung Indah Plaza, Aryaduta Bandung dimiliki dan dikelola oleh Lippo Group. Hotel ini adalah bagian dari jaringan Aryaduta yang mencakup beberapa hotel di Indonesia milik Lippo Group.[1]

Sejarah

Lahan di mana Bandung Indah Plaza dan Aryaduta Bandung dibangun dahulu ditempati oleh sebuah hotel zaman Hindia Belanda, Flat Olcott Park. Didirikan pada tahun 1931, hotel bergaya sanggraloka ini terdiri atas jejeran vila, memanfaatkan kesejukan kota di atas ketinggian seperti Bandung. Awalnya, penginapan ini difungsikan sebagai tempat pertemuan Perhimpunan Teosofi; hotel ini dinamai untuk mengenang Henry Steel Olcott, seorang Freemason dan presiden pertama Perhimpunan Teosofi. Pada tahun 1950, Flat Olcott Park bersalin nama menjadi Hotel Pakunegara dan mengalami renovasi pada tahun 1970-an. Pada akhir tahun 1980, Hotel Pakunegara dirobohkan untuk digantikan oleh kompleks BIP.[2][3]

Pembangunan hotel ini dimulai pada tahun 1989, kurang lebih setelah BIP selesai dibangun dan dibuka untuk umum. Investor yang terlibat adalah Grup Summa milik Edward Soerjadjaja, putra sulung dari William Soerjadjaja, sementara Parama Loka Consultant dilibatkan sebagai perancang desain gedung bergaya modernisme ini. Menurut iklan yang dipajang di Gedung Sarinah pada tahun 1990, hotel ini direncakan akan dibuka dengan nama Pullman Pakunegara Hotel, menggadeng Accor sebagai pengelola lewat merek berbintang 5 mereka, Pullman, dan mengenang bekas hotel yang digusur demi adanya BIP. Namun, krisis keuangan yang dialami oleh Grup Summa, terutama setelah Bank Summa bangkrut dan dilikuidasi oleh Bank Indonesia pada tahun 1992, menyebabkan molornya pembangunan; per tahun 1994, konstruksi hotel baru mencapai 50%.[4] Accor memutuskan untuk mundur, dan Bandung harus menunggu hingga tahun 2020 sebelum Pullman hadir kembali.[5]

Pada tanggal 25 Januari 1996, Bhuwanatala Indah Permai, pemilik BIP dan proyek hotel, menekan kontrak pengelolaan dengan Hyatt untuk mengelola hotel sebagai cabang keenam mereka di Indonesia. Setelah 8 tahun masa kontruksi, operasional hotel Hyatt Regency Bandung akhirnya dimulai pada bulan Mei 1997, sebelum acara peresmian yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Yogie Suardi Memet dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1997. Keseluruhan biaya pembangunan ditaksir mencapai Rp150 miliar.[4]

Pada tanggal 19 November 2007, Lippo Group, melalui Lippo Malls Indonesia Trust, mengakuisisi kepemilikan BIP dan Hyatt Regency Bandung dari Bhuwanatala Indah Permai.[4] Pada tanggal 1 Februari 2016, kontrak pengelolaan Hyatt selesai, dan hotel selanjutnya dikelola sendiri oleh Lippo melalui cabang perhotelan mereka, Aryaduta Hotels Group, sebagai Aryaduta Bandung.[6]

Fasilitas

Aryaduta Bandung memiliki 254 kamar yang tersebar dalam 7 tipe, mulai dari Business Room hingga Presidential Suite. Hotel ini menawarkan fasilitas seperti 4 rumah makan (Cinnamon Pastry Boutique, Lobby Lounge, Taruma Cafe, The Garden Restaurant Swargaloka), kolam renang, kelab bermain anak, pusat kebugaran, lapangan tenis, spa, dan 13 ruang pertemuan, termasuk sebuah balai riung yang dapat menampung 1.200 orang. Selain itu, hotel juga memiliki akses langsung ke Bandung Indah Plaza.[7]

Rujukan

  1. ^ "Jessy Quantero: Aryaduta Tuan Rumah di Negeri Sendiri". Kompas. 4 Agustus 2010. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  2. ^ "#KlipingPR Sejarah Pembangunan Bandung Indah Plaza". Pikiran Rakyat. 9 Agustus 2017. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  3. ^ "Gerakan Teosofi". Komunitas Aleut. 22 Maret 2012. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  4. ^ a b c "Bandung Indah Plaza". Setiap Gedung Punya Cerita. 20 Maret 2020. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  5. ^ "Pullman Bandung Grand Central, Hotel Modern yang Berpadu dengan Seni dan Budaya Jawa Barat". Harper's Bazaar Indonesia. 18 Oktober 2021. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  6. ^ "Hyatt Regency Bandung Berganti Nama Menjadi Hotel Aryaduta Bandung". Venue Magz. 6 April 2016. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 
  7. ^ "Review Promo Menginap di Hotel Aryaduta Bandung Tahun 2020". Yulianti Haratulisanah. 6 Maret 2020. Diakses tanggal 19 Agustus 2024. 

Pranala luar