Kebijaksanaan buatan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Kebijaksanaan buatan adalah sistem perangkat lunak yang dapat menunjukkan satu atau lebih kualitas kebijaksanaan tertentu. Kebijaksanaan buatan dapat digambarkan sebagai kecerdasan buatan yang mencapai tingkat atas pengambilan keputusan ketika dihadapkan dengan situasi menantang yang paling kompleks.[1] Istilah kebijaksanaan buatan digunakan ketika "kecerdasan" didasarkan pada lebih dari sekadar mengumpulkan dan menafsirkan data secara eksak, tetapi memiliki desain[2] yang diperkaya dengan strategi cerdas dan hati nurani yang mendekati kebijaksanaan manusia.[3]
Kebijaksaan buatan mungkin menjadi salah satu solusi untuk menghadapi kekhawatiran dan distopia tentang masa depan kecerdasan buatan. Kebijaksanaan buatan merupakan perpaduan antara bidang kecerdasan buatan dan ilmu saraf kontemplatif.[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Phillips-Wren, Gloria; Ichalkaranje, Nikhil & Jain, Lakhmi (2008). "Intelligent Decision Making: An AI-Based Approach".
- ^ Suarez, Juan Francisco (2014). "Wise by Design: A Wisdom-Based Framework for Innovation and Organizational Design and its Potential Application in the Future of Higher Education". Dissertations & Theses Antioch University: 131.
- ^ Wang, Feng-Hsu (2011). "Personalized recommendation for web-based learning based on ant colony optimization with segmented-goal and meta-control strategies". IEEE International Conference on Fuzzy Systems: 2054–2059. doi:10.1109/FUZZY.2011.6007628. ISBN 978-1-4244-7315-1.
- ^ Karamjit, Gill (2013). "Citizens and netizens: a contemplation on ubiquitous technology". AI & Society. 28 (2): 131–132. doi:10.1007/s00146-013-0451-5 .
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Casacuberta Sevilla, David (2013). "The quest for artificial wisdom". AI & Society. 28 (2): 199–207. doi:10.1007/s00146-012-0390-6.
- Davis, Joshua P. (2019). "Artificial wisdom? A potential limit on AI in law (and elsewhere)". Oklahoma Law Review. 72 (1). doi:10.2139/ssrn.3350600.
- Tsai, Cheng-hung (2020). "Artificial wisdom: a philosophical framework". AI & Society. 35 (4): 937–944. doi:10.1007/s00146-020-00949-5.
- Siddike M.A.K., Iwano K., Hidaka K., Kohda Y., Spohrer J. (2018). "Wisdom Service Systems: Harmonious Interactions Between People and Machine". Advances in Intelligent Systems and Computing. 601: 115–127. doi:10.1007/978-3-319-60486-2_11. ISBN 978-3-319-60485-5.
- Gopnik, Alison, "Making AI More Human: Artificial intelligence has staged a revival by starting to incorporate what we know about how children learn", Scientific American, vol. 316, no. 6 (June 2017), pp. 60–65.
- Marcus, Gary, "Am I Human?: Researchers need new ways to distinguish artificial intelligence from the natural kind", Scientific American, vol. 316, no. 3 (March 2017), pp. 58–63. A stumbling block to AI has been an incapacity for reliable disambiguation. An example is the "pronoun disambiguation problem": a machine has no way of determining to whom or what a pronoun in a sentence refers. (p. 61.)
- San Segundo, Rosa (2002). "A new concept of knowledge". Online Information Review. 26 (4): 239–245. doi:10.1108/14684520210438688. hdl:10016/4490 .
- George Musser, "Artificial Imagination: How machines could learn creativity and common sense, among other human qualities", Scientific American, vol. 320, no. 5 (May 2019), pp. 58–63.
- Serenko, Alexander; Michael Dohan (2011). "Comparing the expert survey and citation impact journal ranking methods: Example from the field of Artificial Intelligence" (PDF). Journal of Informetrics. 5 (4): 629–649. doi:10.1016/j.joi.2011.06.002.