Lompat ke isi

Kesultanan Samudera Pasai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Malik al-Saleh, pada sekitar tahun 1267 dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh Portugis pada tahun 1521. Raja pertama bernama Malik as-Saleh, kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Malik at-Thahir. Setelah mati, ia digantikan oleh Sultan Mahmmud Malik az-Zahir

Latar Belakang Kerajaan Pasai

Setelah keberhasilan Syeih Abdullah berdakwah di Aceh sebagai wilayah Sriwijaya pada tahun 1111 dan mulainya melemahnya kerajaan Sriwijaya karena serangan-serangan Hindu dan Budha yang tidak menginginkan pengaruh Sriwijaya yang telah memeluk Islam, maka pada awal abad 13M berdirilah negara Islam Pasai sebagai keharusan yang nyata karena Sriwijaya sudah tidak mampu lagi mlindungi wilayah tersebut walaupun Sriwijaya masih eksis tetapi dalam wilayah yang sangat terbatas.

Keruntuhan Kesultanan/Kerajaan Pasai

Pada tahun 1377, Kerajaan Hindu Majapahit telah melakukan serangan besar-besaran kepada ideologi yang mereka tidak sukai yang dianut kebanyakan di Kerajaan Pasai dan Sriwijaya. Maka dari serangan tersebut kedua kerajaan tersebut tidak bisa membendung Majapahit. Dalam serangan itu pula Majapahit juga menyerang kerajaan kecil di Pulau Tumasik yang beragama Hindu karena Majapahit merasakan bahwa kerajaan ini telah sangat dipengaruhi oleh kerajaan Sriwijaya di waktu lalu.


Keturunan Kerajaan Tumasik (sekarang Singapura) Hindu akhirnya lari ke Malaka dan mendirikan kerajaan Malaka sehingga seiring dengan waktu dan gencarnya dakwah Islam pada saat itu, maka akhirnya raja Malaka masuk Islam berganti nama Iskandar Syah.

Referensi

Pranala luar

Sejarah Ummat Islam oleh HAMKA