Maulana Ishaq
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kontributor utama artikel ini tampaknya memiliki hubungan dekat dengan subjek. |
As-Syekh Maulana Ishaq | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Meninggal | ca. 1463 |
Agama | Islam |
Pasangan |
|
Anak |
|
Denominasi | Sunni |
Dikenal sebagai | Wali Songo |
Pemimpin Muslim | |
Penerus | Sunan Giri |
Syaikh Maulana Ishaq adalah seorang Wali yang tergabung dalam anggota dewan Walisongo yang berasal dari Pasai . Selain berdakwah, beliau juga memiliki keahlian dalam bidang pengobatan.
Biografi
Berdasarkan Babad sejarah Kerajaan Demak[1] Maulana Ishaq, Maulana Muhammad Al-Maghribi beserta Maulana Malik Ibrahim, menyebarkan agama Islam ke wilayah Champa, India, Sumatra, Jawa, Kalimantan dan wilayah di sekitarnya.
Pada awalnya, Syekh Jumadil Qubro dan ketiga anaknya, Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Abdullah Asy'ari, dan Maulana Ishaq, datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah; Syekh Jumadil Qubro berdakwah di Trowulan ,lalu putranya Maulana Ibrahim Asmoroqondi pernah ke champa untuk mengislamkan champa setelah itu kembali ke tuban dan wafat di tuban .sementara adiknya Maulana Ishaq pergi ke Aceh dan mengislamkan Samudra Pasai.Berdasarkan tradisi sejarah dan genealogis yang ada, urutan anak-anak Syekh Jumadil Qubro dari yang tertua adalah sebagai berikut:
1. **Maulana Ishaq**:Biasanya dianggap sebagai anak tertua.
2. **Maulana Ibrahim Asmoroqondi**: Anak kedua.
3. **Abdullah Asy'ari (Sunan Bejagung Lor)**: Anak ketiga.
Urutan ini mencerminkan pengakuan umum dalam tradisi Islam dan sejarah lokal mengenai keturunan Syekh Jumadil Qubro.
Pernikahan
Maulana Ishaq memiliki dua istri, yaitu Dewi Sekardadu, Syarifah Pasai.
Syaikh Maulana Ishaq mendapatkan gelar anugerah "Prabu Anom" Pangeran Sendang Sedayu Blambangan (Ki Supo Sepuh) dari Brawijaya Majapahit dari Pernikahannya dengan Dewi Sekardadu anak dari Raja Blambangan Majapahit yaitu Raja Menak Sembuyu dikaruniai seorang putra bernama Maulana Muhammad 'Ainul Yaqin Sunan Giri.
Silsilah Maulana 'Ainul Yaqin ( Sunan Giri ) dari jalur Ibu Dewi Sekardadu Yaitu :
- Raden Wijaya
- Tribhuwana Wijayatunggadewi
- Hayam Wuruk
- Bhre Wirabhumi (Prabu Aji Rajanatha)
- Bhre Pakembangan / Minak Sembuyu (Minak Dadali Putih)
- Dewi Sekardadu
- Maulana 'Ainul Yaqin (Sunan Giri)
Kemudian, pernikahannya dengan Syarifah Pasai trah keturunan Kesultanan Samudera Pasai dikaruniai seorang putra yaitu Syarif Ainun Naim [2] dan seorang putri bernama Dewi Sarah ( istri Sunan Kalijaga & Dewi Sarah adalah Ibu dari Sunan Muria ).
Wafat
Syekh Maulana Ishaq wafat pada sekitar tahun 1463 M dan dimakamkan di daerah Kemantren, Paciran, Lamongan.
Lokasi makam berdasarkan catatan Naskah Merapi-Merbabu beliau kembali ke Pasai, sementara petilasan terletak di pinggir pantai, sebelah barat Tanjung Pakis, dirumah tempat tinggal Syekh Maulana Ishaq. Tepatnya di belakang masjid Al Abror.[3]
Referensi
- ^ https://web.archive.org/web/20230129161054/https://id.scribd.com/document/349694152/Syekh-Maulana-Ishaq
- ^ Kustiani, Rini (2 Agustus 2020). "Wisata Pulau Tulup, Tempat Saudara Sunan Giri dan Pohon Penawar Racun". Travel Tempo. Diakses tanggal 18 Juni 2024.
- ^ https://web.archive.org/web/20230202220154/http://lamongantourism.com/destination/makam-syekh-maulana-ishaq/